Bat-eared fox atau yang dalam bahasa Indonesianya dinamai rubah telinga kelelawar adalah salah satu jenis rubah yang memiliki telinga sangat besar. Mereka kerap disebut sebagai Fennec fox (spesies rubah yang juga mempunyai telinga besar) versi Afrika sub-sahara karena bentuk telinga mereka yang tak seperti rubah pada umumnya.
Apabila kamu ingin mengenal bat-eared fox secara lebih mendalam, mari simak enam faktanya berikut ini.
Bat-eared fox mempunyai nama ilmiah Otocyon megalotis. Mereka termasuk ke dalam famili Canidae sehingga membuat mereka berkerabat dekat dengan anjing. Fosil dari bat-eared fox sudah ditemukan sejak zaman Pleistosen. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah ada sejak lama namun kurang populer dibandingkan spesies rubah lainnya.
Ada dua sub-spesies dari rubah ini yaitu O. megalotis megalotis yang tersebar di wilayah Afrika Selatan seperti Angola dan Zimbabwe dan O. virgatus yang dapat dijumpai di wilayah Afrika Timur mulai dari Ethiophia sampai Tanzania.
Rubah telinga kelelawar juga sering dipanggil dengan nama Cape fox, Motlosi, rubah telinga panjang, rubah telinga hitam, dan rubah telinga besar. Nama ilmiahnya, Otocyon megalotis sendiri diambil dari bahasa Yunani. Otocyon berasal dari kata otus yang berarti telinga dan cyon berarti anjing. Sedangkan megalotis berasal dari kata mega yang berarti besar dan otus yang berarti telinga.
Rubah telinga kelelawar memiliki tubuh yang tergolong mungil. Menurut Animalia, rata-rata panjang hewan berbulu kuning kecoklatan ini mulai dari kepala hingga badan berkisar 55 cm. Bobot mereka pun hanya sekitar 2-4,5 kg. Namun, berbeda dengan ukuran tubuhnya yang mungil, rubah telinga kelelawar nyatanya mempunyai telinga yang besar. Panjang telinganya itu bisa mencapai 13 cm.
Satu hal yang juga membedakan rubah telinga kelelawar dengan bagian dari keluarga Canidae lainnya selain telinga adalah jumlah dan bentuk gigi. Dikutip dari Britannica, mereka biasanya memiliki gigi yang lebih kecil sebanyak 48 buah, 6 buah lebih banyak dari anjing atau rubah lain.
Berdasarkan keterangan dari laman animals.sandiegoozoo.org dan animaldiversity.org, telinga bat-eared fox tersusun oleh pembuluh darah yang begitu banyak. Hal itu berguna untuk mengeluarkan panas dan membuat suhu tubuh mereka tetap dingin. Gak hanya sampai di situ, susunan telinga yang sedemikian rupa ternyata juga membuat mereka memiliki pendengaran yang super tajam.
Mereka dapat mendengarkan suara kumbang yang sedang menggerogoti kotorannya dan mengenal individu lain dalam jarak 30 m. Terbayang kan seberapa tajam pendengaran bat-eared fox hingga dapat melakukan dua hal tersebut?
Makanan utama dari rubah telinga kelelawar adalah rayap permanen dan kumbang kotoran. Jika dua hewan tersebut tidak ada, mereka akan menggantikannya dengan mamalia kecil, reptil, semut, jangkrik, belalang, dan berbagai jenis serangga lainnya.
Serangga menjadi pilihan teratas karena cairan tubuhnya dapat memenuhi kebutuhan asupan air rubah telinga kelelawar. Cara mereka mencari serangga-serangga itu cukup unik, lho. Mereka akan berada di dekat kotoran antelope karena kotoran akan memikat para serangga untuk mendekat.
Rubah telinga kelelawar umumnya lebih senang beraktivitas di malam hari. Namun, hal ini juga tergantung pada cuaca dan tempat mereka tinggal. Di musim panas, setiap individu mencari makanan mulai dari matahari terbenam hingga sepanjang malam. Sebaliknya, di musim dingin, mereka akan lebih sering mencari makanan saat siang.
Untuk urusan istirahat, mereka biasa tidur di semak-semak atau di liang, baik yang mereka gali sendiri maupun liang bekas hewan lain.
Bat-eared fox cenderung hidup menyendiri. Jika memang berkelompok, mereka hanya akan terdiri atas 2-5 individu saja. Mereka tidak keberatan untuk saling berbagi wilayah. Hidup dengan habitat padang rumput yang gersang atau sabana berumput pendek membuat mereka gesit dalam hal bersembunyi.
Predator yang kerap menyerang mereka adalah serigala, elang, cheetah, dan manusia. Mereka mampu menghindar dengan kecepatan berlari mencapai 112 km/jam, terang laman Animalia. Hampir sama seperti kucing, bulu tubuh bat-eared fox juga berdiri tegak jika sedang menghadapi situasi darurat.
Itu dia enam fakta tentang rubah telinga kelelawar. Status mereka hingga kini masih aman dan semoga tetap seperti itu untuk masa yang akan datang.