Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Ceratopsia, Memiliki Tanduk yang Gagah

Ilustrasi Torosaurus yang sedang berkelahi (twitter.com/SadEch)

Layaknya hewan di masa kini dinosaurus hadir dalam berbagai wujud, jenis dan ukuran. Karnivora, herbivora, besar, dan kecil semuanya ada. Bahkan terapat jenis dinosaurus yang punya peran serupa dengan hewan di masa modern.

Ceratopsia menjadi kelompok dinosaurus yang sangat berlimpah pada periode kapur. Mereka juga punya ciri khusus, yaitu kepala yang berjumbai, berparuh, memiliki cula, dan tanduk. Cula, jumbai dan tanduk milik ceratopsia kemungkinan digunakan untuk mempertahankan diri dan menarik perhatian lawan jenis. Hal ini mirip dengan fungsi tanduk pada banteng atau rusa. Hal ini juga membuat mereka kerap dijuluki sebagai bantengnya para dinosaurus. Berikut beberapa fakta menarik mengenai dinosaurus bertanduk ini!

1. Punya kepala bertanduk

Ilustrasi Pentaceratops, salah satu spesies ceratopsia (commons.wikimedia.org/LadyofHats)

Dilansir A-Z Animals, nama ceratopsia berasal dari bahasa Yunani yang berarti wajah bertanduk. Sesuai namanya dinosaurus ini punya tanduk di kepalanya, bahkan ada juga yang bercula. Walau begitu beberapa jenis ceratopsia primitif seperti Psittacosaurus belum berevolusi untuk menumbuhkan tanduk atau cula. Tapi yang jelas semua ceratopsia punya paruh dan berkaki empat.

Kepalanya juga berjumbai, jumbainya ini keras dan besar karena merupakan bagian dari tengkorak. Tanduk, cula, jumbai, dan paruh jadi ciri utama yang membedakan ceratopsia dengan dinosaurus lain. Setiap spesies ceratopsa juga punya tanduk, cula, jumbai, dan paruh yang berbeda dari segi ukuran, warna dan bentuk.

2. Merupakan hewan herbivora

Ilustrasi kawanan Einiosaurus yang sedang mencari makan (twitter.com/Anthony Hutchings)

Sama seperti banteng di masa modern, semua jenis ceratopsia merupakan herbivora atau pemakan tumbuhan. Laman Fossil Hunters menjelaskan kalau bentuk tengkorak, gigi dan rahang ceratopsia didesain untuk menghancurkan tumbuhan. Bukti fosil menunjukan kalau mereka memakan beberapa jenis tanaman seperti sikas, tanaman palem, tanaman angiospermae, tanaman perdu, dan tanaman berbunga. Dinosaurus ini lebih suka memakan tanaman yang berada dekat dengan tanah, bukan daun-daun di pepohonan tinggi.

3. Hidup sampai kepunahan dinosaurus

Ilustrasi Triceratops yang hidup berdampingan dengan T. rex di akhir periode kapur (twitter.com/Harrison Keller Pyle)

Dinosaurus bertanduk ini hidup sekitar 161 sampai 66 juta tahun yang lalu, jelas Everything Dinosaur. Mereka hidup dari akhir periode jura sampai dinosaurus punah di akhir periode kapur. Ceratopsia pertama yang muncul di bumi adalah Yinlong, dinosaurus berukuran 1.2 meter ini berasal dari Tiongkok. Berawal dari hewan kecil seperti Yinlong akhirnya ceratopsia terus berevolusi hingga menjadi hewan raksasa yang sangat melimpah di zaman dinosaurus.

4. Ukurannya beragam

Ilustrasi Triceratops, salah satu ceratopsia terbesar (commons.wikimedia.org/Dmitry Bogdanov)

Punya sekitar 60 spesies, dinosaurus bertanduk ini hadir dalam berbagai ukuran dan bentuk. Mulai dari Microceratus yang panjangnya hanya 75 cm sampai Triceratops dengan panjang mencapai 9 meter, jelas Natural History Museum dan Dinopit. Biasanya ceratopsia primitif punya tubuh yang kecil sedangkan kerabat mereka yang lebih muda punya tubuh raksasa. Beberapa ceratopsia raksasa seperti Triceratops, Torosaurus, Chasmosaurus, Ojoceratops, dan Titanoceratops punya panjang sekitar 7-9 meter.

5. Punya struktur mirip bulu

Ilustrasi Udanoceratops, ceratopsia yang punya bulu menjuntai di ekor (commons.wikimedia.org/PaleoNeolitic)

Saat pertama ditemukan para ahli menganggap dinosaurus adalah hewan bersisik layaknya reptil. Tapi seiring ditemukannya banyak fosil akhirnya ditemukan fakta bahwa dinosaurus juga berbulu seperti burung. Ceratopsia juga jadi salah satu jenis dinosaurus yang berbulu, atau setidaknya punya struktur yang mirip bulu.

Jenis bulu yang dimiliki ceratopsia berbeda dengan bulu burung atau bulu dinosaurus theropoda. Dilansir Smithsonian Magazine, pada tahun 2002 ditemukan struktur mirip bulu di ekor ceratopsia primitif Psittacosaurus. Struktur ini bentuknya panjang, keras, tegak, dan menonjol di ekor. Ceratopsia raksasa seperti Triceratops juga dimungkinkan memiliki struktur serupa. Fungsi dari struktur tersebut juga belum jelas, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkap misteri dibalik struktur tersebut.

6. Fungsi tanduk di kepala ceratopsia

Ilustrasi Triceratops yang menggunakan tanduknya untuk mengusir pengganggu (twitter.com/Anthony Hutchings)

Terdapat beberapa teori mengenai fungsi cula, tanduk dan jumbai pada ceratopsia. Menarik perhatian lawan jenis, bertarung memperebutkan wilayah, mengusir predator, menjaga suhu tubuh, dan alat komunikasi jadi beberapa teori yang populer, jelas berbagai sumber. Fungsinya mirip seperti cula dan tanduk pada badak, rusa atau banteng di zaman modern. Kesamaan fungsi dan bentuk ini adalah hasil dari evolusi konvergen. Evolusi ini adalah evolusi yang terjadi saat dua hewan yang berkerabat jauh punya ciri fisik yang sama untuk beradaptasi di lingkungan yang serupa.

Dinosaurus sangat beragam, mereka tak cuma sekadar hewan mirip reptil yang haus darah seperti di film-film. Keberagaman ini ditunjukan lewat ceratopsia, dinosaurus bertanduk yang punya banyak keunikan sampai-sampai dijuluki bantengnya para dinosaurus. Namun masih banyak misteri yang menyelimuti dinosaurus bertanduk ini. Penelitian tanpa henti terus dilakukan demi mengungkap misteri-misteri tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us