6 Fakta Soal Tungsten, Logam Paling Tahan Panas di Dunia

Tungsten dikenal dengan karakteristiknya yang sangat tahan panas, bahkan paling tahan panas di dunia dimana titik leleh dari logam ini bisa mencapai 3,422°C. Sebagai perbandingan, logam dengan titik leleh tertinggi kedua adalah Rhenium sebesar 3,180°C dan besi yang merupakan logam paling sering ditemui sehari-hari sebesar 1,538°C.

Penelitian mengenai logam Tungsten dimulai tahun 1779 oleh Peter Woulfe  yang menyadari adanya senyawa logam baru yang tidak pernah diketahui setela memeriksa batu mineral dari Swedia. Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh Wilhelm Scheele pada tahun 1781 yang berhasil mengisolasi senyawa acidic white oxide, tetapi saat itu karakteristik nyawa tersebut belum diketahui dengan jelas.

Barulah pada tahun 1783, Juan dan Fausto Elhuya awalnya mengisolasi senyawa metal oxide dari mineral bernama wolframint. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan proses reduksi pada metal oxide dengan cara dibakar bersama karbon. Proses ini akhirnya menghasilkan logam yang saat ini dikenal sebagai tungsten.

Seperti logam kebanyakan, tungsten juga diperoleh melalui pertambangan. Seperti dilansir dari laman livescience, suplai terbesar tungsten saat ini (sekitar 80%) berasal dari cina. Tungsten di alam biasanya ditemui dalam bentuk senyawa mineral campuran seperti  scheelite, wolframite, huebnertie dan ferberite. Sedangkan, Untuk membuat tungsten murni sangatlah sulit karena titik lelehnya yang sangat tinggi.

Tungsten berasal dari bahasa swedia yaitu tung dansten yang jika digabungkan berarti "batu yang berat". Selain itu, tungsten dalam tabel periodik disimbolkan dengan huruf W yang membuatnya aneh karena tidak ada karakter huruf W dalam tungsten. Huruf W ini berasal dari wolframite yang merupakan mineral pertama dimana tungsten diisolasi pada tahun 1783.

Sifat tungsten yang tahan panas disebabkan oleh ikatan logam antar atom tungsten yang sangat kuat sehingga ini juga membuat tungsten memiliki struktur yang keras juga. Sifat tahan panas dan keras ini banyak dimanfaatkan untuk kehidupan manusia, misalkan pada bidang militer dimana tungsten digunakan sebagai bahan membuat peluru dan misil yang dapat menembus pelindung baja.

Selain itu, tungsten banyak digunakan untuk mengasah mata pisau gergaji dan juga sebagai perhiasan seperti cincin. Tungsten juga digunakan sebagai pengganti filamen karbon yang ditemukan Thomas Alva Edison untuk membuat lampu menyala lebih lama. Sifat tungsten yang tahan panas membuat lampu menjadi lebih tahan lama dibanding menggunakan filamen karbon.

Beberapa organisme menggunakan logam tungsten dalam proses metabolisme tubuhnya. Seperti dilansir dari jurnal berjudul Tungsten in biological systems, beberapa bakteri seperti Clostridium thermoaceticum, C. formicoaceticum, dan Eubacterium acidaminophilum melibatkan tungsten sebagai kofaktor enzim metabolismenya.

Hal ini membuat tungsten menjadi logam transisi paling berat yang bisa terlibat dalam proses biologis. Hal ini disebabkan oleh sifat toksik tungsten yang rendah sehingga secara alami dibutuhkan oleh beberapa bakteri dan archaea. Namun, tungsten diketahui bisa sedikit toksik untuk beberapa hewan.

Nah, jadi itula 6 fakta dari logam tungsten. Logam ini jarang diketahui padahal sebetulnya kegunaannya sangat penting dalam kehidupan kita, salah satunya sebagai bahan membuat lampu.