Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Tanah yang Jarang Diketahui, Manfaatnya Menakjubkan! 

Tanah (unsplash.com/Zbynek Burival)

Tanah begitu akrab dengan kehidupan manusia pada umumnya, terutama bagi mereka yang bersentuhan langsung dan mendapatkan keberkahan darinya. Tanah adalah berkah kehidupan yang harusnya disyukuri oleh manusia. Manfaatnya melimpah, tetapi penjagaannya sepertinya tidak setara dengan keuntungan yang didapatkan manusia dari tanah.

Seberapa jauh kamu mengenal tanah yang kamu pijaki setiap hari? Nah, deretan fakta berikut bisa menambah pengetahuan kamu tentang tanah. Selain itu, ulasan berikut juga bisa membantumu menyadari pentingnya tanah bagi kehidupan, lho!

1. Tanah terdiri dari empat komponen yang berbeda

Tanah (unsplash.com/Paul mocan)

Cool Kid Facts menjelaskan bahwa tanah terdiri dari beberapa unsur termasuk 45 persen mineral, 20--30 persen gas dan 21--30 persen air. Tanah mengandung bahan organik dalam jumlah yang sedikit. Bahan organik pada tanah tergantung pada tingkat dekomposisinya. Dua sumber utama bahan organik adalah tumbuhan dan hewan.

Dua mineral utama pada tanah adalah olivine dan feldspar. Keduanya merupakan komponen padat berbasis atom. Oksigen dan nitrogen yang ada di pori-pori biasanya adalah udara atmosfer yang telah diperbaiki oleh mikroba. Namun, gas yang dihasilkan organisme tanah membuat komposisi karbon dioksida yang lebih besar.

2. Tanah itu hidup

Tanah (pexels.com/Alief Baldwin)

Kamu mungkin mengira bahwa tanah hanyalah sekadar tanah yang dipijaki setiap hari. Namun, faktanya tanah penuh dengan kehidupan. Berdasarkan informasi dari Nomomente, tanah yang sehat dianggap sebagai sistem kehidupan. Kamu harus tahu bahwa keanekaragaman hayati dalam tanah sangat mengejutkan. Faktanya, tanah adalah salah satu ekosistem keanekaragaman hayati terbanyak di planet ini.

Satu sendok teh tanah mengandung sekitar 100 juta hingga 1 miliar bakteri. Sementara 1 gram tanah bisa mengandung sebanyak 75.000 spesies bakteri, 25.000 spesies jamur, 1.000 spesies protozoa, dan beberapa ratus spesies nematoda. Bagian atas 6 inci dari satu acre tanah mengandung sebenyak 20.000 lbs dari total materi hidup. Sekitar 1.400.000 cacing tanah bisa ditemukan hanya dalam satu hektar lahan pertanian. Menakjubkan, bukan?

3. Tanah juga bisa mati

Tanah (unsplash.com/Elizabeth lies)

Fakta sebelumnya menunjukkan ternyata tanah penuh kehidupan. Sekarang akan terasa kurang jika tidak membahas mengenai tanah yang juga bisa mati. Melansir Rainforest Alliance, manusia telah banyak membunuh tanah. Praktik pertanian konvensional dengan pengolahan tanah berlebihan dan penggunaan pestisida serta pupuk kimia bisa menjadi penyebab kerusakan jangka panjang pada ekosistem tanah.

Siklus degradasi tanah kurang dikenal tetapi sama bahayanya dengan yang terjadi di daerah tropis adalah penebangan dan pembakaran hutan untuk produksi ternak dan kepala sawit. Tanah di hutan tersebut bisa jadi sangat miskin dan unsur hara hanya akan berada di dalam hutan. Setelah pembakaran, maka unsur hara dari abunya habis dan petani akan memiliki tanah yang tidak berguna. Entah manusia sadari atau tidak, mereka berperan penting dalam pembunuhan tanah.

4. Membutuhkan ratusan tahun untuk membentuk tanah

Tanah (unsplash.com/Glen Carrie)

Perkembangan tanah berasal dari penumpukan material yang disebabkan oleh gravitasi, angin, dan air. Proses ini bisa berlangsung selama puluhan ribu tahun. Ada beberapa hal penting yang memengaruhi pembentukan tanah, yaitu bahan induk, komponen mineral sebagai fondasi tanah; organisme hidup, iklim, laju pelapukan dan dekomposisi organik; tingkat kemiringan yang memengaruhi drainase erosi dan pengendapan, serta waktu yang memengaruhi sifat-sifat tanah. Interaksi komponen-komponen tersebut menghasilkan keragaman tanah yang tak terhingga. Faktor tersebut membuat tanah dipandang sebagai sumber daya terbatas yang tidak akan pernah diperbarui.

5. Tanah berpengaruh pada kualitas dan kuantitas air

Tanah (pexels.com/James Frid)

Tanah memiliki pengaruh besar pada seluruh ekosistem termasuk kualitas dan kuantitas air. Tanah adalah berkah penyaring alami yang ada di bumi. Air yang menetes ke permukaan tanah akan melalui berbagai lapisan tanah membuatnya tersaring dari bahan kimia, debu dan hal lainnya. Saat terkumpul di akuifer bawah tanah, air menjadi murni. Selain itu, tanah bisa menyimpan hingga 9200 ton air per hektar. Menyimpan air dalam tanah membantu mengatur aliran air selama hujan dan dapat mencegah atau mengurangi banjir.

6. Cacing tanah mengonsumsi 15 ton tanah per hektar setiap tahun

Tanah (pexels.com/Antony Trivet)

Cacing tanah mengonsumsi bahan organik di tanah dan makhluk tanah lainnya. Ini akan mengubahnya menjadi nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk berkembang. Selain itu, cacing berperang penting mengubah tanah dengan melewatinya dan memecah rumpun yang membuat tanah tetap berangin dengan baik dan meningkatkan kapasitasnya untuk menyerap air. Struktur tanah lebih stabil dan ada peningkatan ketersediaan nutrisi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Ucapkan terima kasih pada cacing!

Fakta-fakta sebelumnya adalah sebagian kecil pengetahuan tentang tanah yang akan menambah wawasanmu. Tidak ada salahnya untuk jadi lebih baik pada tanah yang memberi kehidupan pada banyak makhluk hidup. Melalui ulasan di atas, fakta tentang tanah mana, nih, yang baru kamu ketahui?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nur Aulia Safira
EditorNur Aulia Safira
Follow Us