6 Fakta Unik Uta Hick’s Bearded Saki, Primata Berjenggot dari Brazil

- Hanya ditemukan di Brasil, khususnya di wilayah Amazon
- Penampilan unik dengan jenggot lebat dan rambut bulat di kepala
- Dulu dikira subspesies, kini dianggap spesies penuh dengan asal-usul nama menarik
Di tengah rimbunnya hutan hujan Amazon, terdapat primata unik yang masih jarang dikenal dunia yaitu Uta Hick’s Bearded Saki (Chiropotes utahicki). Sesuai namanya, monyet ini memiliki 'jenggot' mencolok yang membuatnya tampak elegan sekaligus nyentrik. Meski terlihat menarik, spesies ini justru terancam akibat hilangnya habitat dan masih minim perhatian ilmiah. Penasaran dengan keunikan primata berjenggot ini? Yuk, simak deretan fakta menariknya!
1. Hanya Ditemukan di Brasil

Primata satu ini hanya dapat ditemukan di Brazil, khususnya di wilayah Amazon antara Sungai Xingu dan Tocantins. Mereka hidup di kanopi hutan tropis yang lebat dan mereka lebih suka tinggal di tempat yang sepi dan minim gangguan. Maka dari itu, hewan ini tidak dapat ditemukan di wilayah lain di dunia, yang menjadikannya spesies 'eksklusif'.
2. Penampilan yang 'Nyentrik' dengan Jenggot Lebat

Primata ini memiliki penampilan yang sangat khas. Ciri khasnya yang sangat unik ini terdapat jenggot yang panjang dan tebal pada dagunya dan juga rambut yang berbentuk bulat dan mengembang di bagian kepala mereka yang disebut jambul koronal berwarna coklat kehitaman–dengan tubuh berwarna coklat kemerahan dan ekor berwarna gelap. Hal ini tampak unik dibandingkan dengan primata lain karena rambutnya yang unik seperti dua bola tenis yang bersatu dan jenggotnya yang tebal.
3. Dulu Dikira Subspesies, Kini Dianggap Spesies Penuh

Saki berjanggut Uta Hick ini sebelumnya pernah diklasifikasikan sebagai subspesies dari Chiropotes satanas, tetapi telah ditetapkan sebagai spesies tersendiri berdasarkan perbedaan morfologi dan distribusi, seperti perbedaan warna fisiknya dan habitat aslinya. Selain pernah dianggap subspesies, primata ini juga memiliki asal-usul nama yang cukup menarik. Dikutip dari animalia.bio, nama ‘Uta Hick’ diambil untuk menghormati seorang primatologis Jerman yang merawat saki berjanggut di Kebun Binatang Cologne. Dan pada tahun 1980-an, ia adalah orang pertama yang berhasil memelihara saki berjanggut dalam penangkaran. Namun, saat ini Uta Hick telah menikah dan telah berganti nama menjadi Uta Rümpler.
4. Si Pemakan Buah Dan Ahli Pemecah Biji Keras

Makanan utama primata ini adalah buah-buahan, biji-bijian, dan terkadang memakan serangga. Mereka sangat ahli memecahkan biji yang sangat keras karena mereka mempunyai rahang yang kuat dan gigi yang tajam, dan hal ini tidak dapat dilakukan oleh primata lainnya. Selain itu, mereka juga diketahui melakukan geofagi atau memakan tanah. berdasarkan penelitian bahwa spesies saki berjanggut (termasuk Saki Berjanggut Uta Hick) memakan tanah dari sarang rayap. Dibalik itu semua terdapat manfaat yang baik bagi mereka yaitu suplementasi mineral, dapat membantu menyerap senyawa beracun yang mungkin terkandung pada tumbuhan yang mereka makan (detoksifikasi), dan dapat membantu melawan parasit pada tubuh.
5. Hidup Berkelompok dan Punya Suara Keras

Primata ini terkenal dengan kehidupan sosialnya yang hidup dalam kelompok yang cukup besar, biasanya berisi hingga 30 ekor. Kehidupan yang berkelompok ini sangat penting bagi mereka untuk perlindungan dari predator, pencarian makanan, dan interaksi sosial. Namun, ada hal yang cukup menarik dari cara komunikasi mereka – mereka menggunakan suara yang sangat keras, seperti jeritan untuk memberi tahu keberadaan hingga memberi peringatan akan adanya bahaya. Mereka juga sangat aktif, sering melompat dari satu pohon ke pohon lain, dan menjadikan mereka penghuni kanopi paling dinamis di hutan hujan Amazon.
6. Populasinya Terancam Punah

Disisi lain dari keunikannya, saat ini populasi Saki Beranggut Uta Hick semakin menurun karena habitatnya yang rusak. Banyak lahan hutan yang telah dialih fungsikan menjadi lahan pertanian hingga pembangunan jalan. Habitatnya yang terfragmentasi, kini membuat mereka kesulitan untuk menjelajahi hutan dan mencari makan. Saat ini primata ini berstatus Endangered atau terancam punah menurut IUCN.
Saki Berjanggut Uta Hick bukan hanya menarik karena penampilannya yang berjenggot, tapi juga karena perannya penting dalam ekosistem Amazon. Sayangnya, primata ini masih kalah populer dibanding spesies lain, padahal kondisinya makin terdesak akibat ulah manusia. Menjaga hutan hujan Amazon berarti juga menjaga kelangsungan hidup si jenggotan pemalu ini. Yuk, kenali dan sebarkan informasi tentang mereka agar makin banyak yang peduli!