6 Lapisan yang Menjadi Penyusun Matahari, Masih Ingat Apa Saja?

Inti merupakan lapisan terdalam dari matahari yang memiliki kepadatan sekitar 150 kali kepadatan air. Diperkirakan suhu lapisan inti matahari mencapai 13.600.000 derajat Kelvin. Tingginya suhu dan tekanan pada lapisan ini mengakibatkan reaksi fusi dapat terjadi dengan mudah. Reaksi fusi atau yang lebih dikenal dengan penggabungan inti inilah yang menjadi penyebab cahaya dan panas matahari keluar hingga ke bumi.

Lapisan zona radiasi matahari berada di tepi inti matahari, kira-kira sekitar 0,2 - 0,7 jari-jari matahari. Foton energi yang dihasilkan inti matahari dipancarkan, diserap, dan kemudian dipancarkan lagi oleh berbagai partikel di zona radiasi. Energi matahari dalam zona radiasi akan disebarkan secara zig-zag menuju ke segala penjuru arah hingga mencapai permukaan matahari. Diperlukan waktu perjalanan sekitar 200.000 tahun agar energi dari inti matahari mencapai zona radiasi.

Zona ini terdiri dari 70% hidrogen, 27,7% helium serta sejumlah gas seperti karbon, nitrogen, dan oksigen yang kadarnya hanya sedikit. Terjadi perbedaan suhu yang sangat besar antara bagian bawah dan atas dari zona ini yang serupa dengan fenomena konveksi.

Zona ini didominasi oleh arus konveksi, yaitu pergerakan gas panas yang membantu membawa foton keluar ke permukaan. Interaksi yang terjadi antara foton dan molekul gas di zona radiasi dan konveksi yang cukup banyak menyebabkan foton memerlukan waktu lebih cepat dari dua zona sebelumnya untuk mencapai permukaan.

Lapisan matahari yang bisa kamu lihat dari muka bumi disebut fotosfer. Suhu lapisan ini sekitar 6.000 K dan dapat memancarkan cahaya kuning putih yang dapat ditangkap oleh mata. Lapisan fotosfer diyakini memiliki ketebalan sekitar 400 kilometer dan terdiri dari gas-gas panas yang ditandai dengan bintik-bintik gelap, yang lebih dikenal sebagai bintik matahari. Bintik matahari adalah bagian fotosfer yang lebih dingin dan tampak gelap karena suhunya yang lebih rendah yaitu pada kisaran 3.800 Kelvin.

Bagian atmosfer matahari yang terletak tepat di atas fotosfer disebut kromosfer. Nama kromosfer diambil dari bahasa Yunani yang berarti bola berwarna. Kromosfer hanya terlihat ketika fotosfer disembunyikan oleh bulan selama gerhana matahari total. Pada saat gerhana terjadi, lapisan kromosfer tampak menyerupai cincin berwarna kemerah-merahan yang melingkari matahari.

Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 2.000 hingga 3.000 kilometer dan spektrumnya terdiri dari garis emisi yang cerah. Meskipun berada jauh dari inti matahari, diketahui bahwa suhu pada lapisan ini lebih panas daripada fotosfer yaitu sekitar 10.000 K.

Korona merupakan lapisan terluar dari atmosfer matahari dan dapat meluas begitu jauh ke luar angkasa hingga melewati bumi. Korona biasanya disembunyikan oleh cahaya terang dari permukaan matahari dan dapat dilihat selama gerhana matahari total. Cahaya yang dipancarkan korona saat menjelang gerhana sering kali tidak terlihat karena kecemerlangan yang luar biasa dari fotosfer. Bagian-bagian terang dari korona harus diabadikan dengan instrumen khusus yang bernama coronagraf.

Nah itulah dia lapisan penyusun matahari yang selama ini gampang terlupakan saat diajarkan. Menakjubkan bukan lapisan penyusunnya? Semoga informasi di atas menjadi referensi belajarmu dan mengajakmu untuk mensyukuri kebesaran Tuhan.