6 Spesies Kucing Liar yang Berkerabat Dekat dengan Kucing Domestik  

Pertama ada kucing gunung tiongkok alias Felis bieti. Mereka adalah satu-satunya kucing endemik Tiongkok, seperti dilansir Animal Diversity. Sesuai namanya, kucing yang satu ini hidup di pegunungan dan dataran tinggi dengan ketinggian 2.500 hingga 5.000 meter di atas permukaan laut.

Untuk bertahan hidup di kondisi pegunungan yang dingin, kucing ini memiliki rambut yang tebal. Ukuran mereka gak jauh beda dengan kucing domestik, namun perawakannya lebih kekar dengan kaki yang pendek. Seperti kucing domestik, kucing gunung tiongkok hidup menyendiri kecuali saat akan mencari pasangan.

Kucing hutan alias Felis chaus kerap disebut juga kucing buluh atau kucing rawa. Berasal dari Timur Tengah, kucing hutan tersebar khususnya di Asia Selatan dan Tenggara serta sebagian Tiongkok. Sesuai namanya, kucing hutan hidup di kawasan hutan yang lebat, tapi mereka juga bisa hidup di berbagai macam lingkungan termasuk gurun pasir.

Ukuran kucing hutan lebih besar dari kucing domestik dengan panjang maksimal mencapai 1,2 meter dan berat 16 kg. Rambut mereka bisa menyesuaikan dengan musim: menjadi lebih panjang dan tebal di musim dingin serta menjadi lebih pendek di musim panas.

Sementara, kucing gurun (Felis lybica) adalah spesies kucing liar yang hidup di kawasan gurun di Afrika. Menurut laman Wildcat Conservation, mereka tersebar di hampir seluruh Afrika mulai dari gurun, sabana, hingga kawasan hutan. Oleh karena itu, mereka kadang juga disebut sebagai kucing liar afrika.

Secara ukuran, kucing gurun lebih besar daripada rata-rata kucing domestik, tapi gak terlalu berat karena perawakannya yang langsing. Mereka juga punya kaki yang lebih panjang untuk membantunya berlari mengejar mangsa. Selain berburu tikus dan hewan kecil lain, kucing gurun juga sanggup memangsa antelop muda, lho!

Imut banget ya kucing yang satu ini! Ciri khas mereka terutama terdapat di wajahnya yang lebih lebar daripada kucing domestik. Sudah begitu, ukuran kucing pasir (Felis margarita) juga adalah yang terkecil di antara semua kucing liar sehingga menjadikan penampilan mereka semakin menggemaskan.

Kucing pasir hidup di kawasan padang pasir termasuk Gurun Sahara di Afrika. Hidup di tengah kondisi yang ekstrem, kucing ini beradaptasi dengan beberapa hal, misalnya telapak kaki mereka yang berbulu untuk menahan panas. Selain itu, kucing pasir juga punya penciuman dan pendengaran yang hebat karena mereka harus berburu mangsa yang bersembunyi di dalam pasir.

Kucing liar yang satu ini juga berukuran kecil. Mereka adalah kucing liar terkecil di Afrika dengan berat rata-rata hanya 1,6 kg, seperti dilansir Wild Cats Magazine. Bernama latin Felis nigripes, kucing ini dinamakan kucing berkaki hitam karena telapak kakinya berwarna hitam.

Karena hidup menyendiri dan aktif pada malam hari, kucing berkaki hitam jarang terlihat manusia. Mereka juga sangat pemalu dan akan segera kabur saat ada sedikit gangguan. Distribusi kucing ini hanya terdapat di Afrika bagian selatan dan mereka terbilang langka sehingga diberi status rentan terancam punah.

Last but not least, ada kucing liar eropa alias Felis silvestris. Sebenarnya, kucing liar ini gak hanya terdapat di Eropa, tapi juga di Asia dan Afrika. Beberapa sumber bahkan menyebut bahwa kucing liar eropa dan kucing liar afrika alias kucing gurun adalah spesies yang sama. Namun, ada juga yang menyebutnya spesies berbeda karena punya beberapa perbedaan.

Kucing liar eropa banyak terdapat di daerah hutan khususnya di Eropa bagian utara yang bersalju. Namun, mereka gak bisa hidup di kawasan yang berkedalaman salju lebih dari 20 cm. Kucing liar eropa sering dikawinsilangkan dengan kucing domestik, namun hal itu justru membuat kucing liar berdarah murni semakin berkurang populasinya.

Itulah enam spesies kucing liar yang berkerabat dekat dengan kucing domestik karena termasuk genus yang sama. Kamu paling suka yang mana?