6 Spesies Rusa di Indonesia, Banyak yang Populasinya Menurun

Indonesia jadi negara tropis dengan alam yang asri dan bentang alam yang sangat luas. Karena hal tersebut berbagai hewan bisa tinggal di Indonesia dan salah satu yang paling terkenal adalah rusa. Rusa sendiri merupakan penyebutan bagi mamalia ungulata yang berasal dari famili Cervidae. Hewan ini dicirikan dari tubuhnya yang ramping, ekornya yang pendek, kakinya yang panjang, tubuh berwarna cokelat, kepala yang memanjang, dan kehadiran tanduk di kepalanya.
Tak hanya satu, nyatanya Indonesia jadi rumah bagi enam spesies rusa, yaitu rusa timor, rusa sambar, kijang biasa, rusa tutul, rusa bawean, dan kijang kuning kalimantan. Tentunya tiap spesies memiliki kebiasaan, perilaku, ciri fisik, makanan, ukuran, penyebaran, dan habitat yang berbeda. Sayangnya masyarakat seakan tak peduli dengan eksistensi dan kehadiran rusa-rusa tersebut. Oleh karena itu kali ini kita akan membahas tentang rusa di Indonesia dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang eksistensi dan kehidupan rusa.
1. Rusa timor

Rusa timorensis dikenal dengan berbagai nama seperti rusa timor atau rusa jawa. Nah, seperti namanya hewan ini berasal dari Pulau Jawa dan Bali, jelas Ecologyasia. Namun saat ini penyebarannya sudah meluas dan bisa ditemukan di daerah lain seperti Kepulauan Nusa Tenggara. Rusa timor sendiri termasuk hewan endemik Indonesia dan saat ini populasinya mulai terancam. Tercatat populasinya hanya sekitar 9,000 ekor dan ia masuk ke kategori vulnerable atau rentan. Selain itu, rusa timor juga termasuk spesies yang dilindungi.
Rusa timor sendiri mudah dikenali dari tubuhnya yang berukuran sedang dengan panjang maksimal 1 meter dan bobot sekitar 70 sampai 150 kilogram. Tanduknya tidak terlalu besar dan tegak ke atas. Hewan ini berwarna cokelat, lebih sering keluar pada malam hari, dan umumnya ditemukan di hutan dan savana. Rusa timor juga akan mengganti kulit tanduknya secara berkala, uniknya kulit tanduk yang terkelupas kerap diambil oleh manusia dan dijadikan sebagai obat tradisional.
2. Kijang biasa

Jika kamu mendengar seseorang bertemu dengan kijang biasanya kijang yang dimaksud adalah Muntiacus muntjak atau kijang biasa. Nama umum hewan ini memang kijang, namun sebenarnya ia masih termasuk spesies rusa. Penamaan kijang sendiri merujuk pada perawakannya yang agak berbeda dari jenis rusa lain dengan tanduk dan tubuh yang lebih kecil. Tak hanya di Indonesia, hewan ini sebenarnya juga bisa ditemukan di beberapa daerah lain, seperti India, Sri Lanka, Malaysia, Vietnam, sampai Thailand, jelas GBIF.
Jika melihat populasinya, kijang biasa memang punya populasi yang melimpah. Namun semakin ke sini populasinya terus menurun sehingga ia menjadi spesies hewan yang dilindungi di Indonesia. Ukurannya juga terbilang kecil dengan panjang 1 meter dan bobot maksimal di angka 28 kilogram. Tapi ukuran kecil justru menguntungkan baginya karena membuat hewan ini lebih lincah dan akhirnya bisa dengan mudah kabur dari predator. Predatornya juga beragam, mulai dari harimau, macan tutul, buaya, sampai ular sanca.
3. Rusa sambar

Dilansir Britannica, Rusa unicolor atau rusa sambar jadi salah satu rusa dengan penyebaran yang sangat luas karena bisa ditemukan di India, Nepal, sampai Asia Tenggara. Habitatnya sendiri mencakup wilayah hutan dan savana. Gaya hidupnya beragam di mana ada individu yang memilih hidup sendiri namun ada juga individu yang hidup dalam kelompok kecil. Jika dibandingkan rusa lain ukurannya cukup besar dengan panjang maksimal mencapai 2,4 meter dan bobot yang ada di angka 260 kilogram. Tanduknya juga tinggi, besar, runcing, dan bercabang.
Namun dibalik ukurannya yang besar ternyata rusa sambar merupakan perenang yang cukup baik. Tercatat ia mampu berenang, menyelam, sampai menyeberangi sungai atau danau. Kemampuan berenang tersebut sangat berguna dan membantu rusa sambar untuk menjelajah, mencari makanan, atau kabur dari predator. Sayangnya, seperti rusa timor hewan ini masuk dalam kategori vulnerable atau rentan. Ia juga jadi spesies dilindungi di Indonesia, karenanya kamu tak boleh memburu atau membunuh rusa sambar.
4. Rusa tutul

Sebenarnya rusa tutul atau Axis axis bukanlah rusa asli Indonesia dan ia hanya bisa ditemukan di wilayah India, jelas Animal Diversity Web. Namun rusa ini jadi spesies yang cukup umum ditemukan di kebun binatang atau penangkaran rusa. Rusa tutul juga jadi spesies yang paling mudah dikenali dari tubuhnya yang kecil, tanduknya yang ramping, dan corak tutul putih yang menyelimuti keseluruhan tubuhnya. Di habitat aslinya, rusa tutul sangat suka tinggal di padang rumput atau savana dan jarang masuk ke hutan.
Kemungkinan hutan tidak cocok bagi rusa tutul karena punya vegetasi yang terlalu rapat dan rawan akan kehadiran predator seperti harimau atau macan tutul. Dengan hidup di daerah terbuka seperti savana rusa tutul bisa bergerak dengan bebas dan berlari dengan kencang, bahkan saat ada predator sekalipun. Terkadang rusa ini juga bisa jadi agresif, khususnya saat terancam, pada musim kawin, atau saat memperebutkan makanan. Tak tanggung-tanggung, hewan ini bisa menggigit, menyeruduk, sampai mengejar rusa lain.
5. Kijang kuning kalimantan

Seperti namanya, Muntiacus atherodesi atau kijang kuning kalimantan merupakan hewan endemik Pulau Kalimantan. Penyebarannya terbilang menyeluruh mulai dari Kalimantan bagian Indonesia, Sarawak Malaysia, sampai Brunei Darusalam. Tapi walau punya penyebaran yang menyeluruh nyatanya populasi hewan ini mulai terancam. Ia masuk ke kategori near threatened atau mulai terancam berdasarkan data IUCN Red List. Selain itu, hewan ini juga termasuk spesies yang dilindungi di Indonesia.
Ukurannya cukup kecil dengan panjang maksimal 1 meter dan bobot maksimal sekitar 18 kilogram. Habitatnya juga beragam, seperti hutan, wilayah pesisir, savana, perbukitan, sampai dataran tinggi. Ia juga termasuk hewan diurnal yang sangat aktif di siang hari dan hidup secara berkelompok atau berpasang-pasangan. Sayangnya tidak banyak informasi tentang kebiasaan atau reptoduksi rusa ini. Kemungkinan hal tersebut dapat terjadi karena minimnya penelitian dan observasi mengenai kijang endemik Kalimantan ini.
6. Rusa bawean

Rusa bawean atau Axis kuhlii merupakan kerabat dekat dari rusa tutul, namun tidak seperti kerabatnya tersebut rusa ini tak memiliki corak tutul. Sebaliknya tubuh rusa bawean cenderung berwarna cokelat polos dengan perawakan yang ramping dan tanduk yang tidak terlalu besar. Rusa bawean jadi spesies rusa yang paling terancam dengan populasi yang hanya sekitar 200 sampai 500 individu di alam liar. Karenanya ia jadi spesies dilindungi dan masuk ke kategori critically endangered atau sangat terancam.
Setidaknya ada tiga hal yang mengancam rusa bawean, yaitu kerusakan habitat, penyebarannya yang sempit, dan perburuan liar. Di wilayah penyebarannya, yaitu Pulau Bawean rusa ini kerap ditemukan di hutan, rerumputan, dan area pertanian. Umumnya mamalia seberat 60 kilogram ini hidup sendiri. Tapi pada beberapa kesempatan ia juga terlihat hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima individu, jelas Animalia.
Kehadiran beberapa spesies rusa membuktikan kalau Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman satwa. Rusa yang ada di Indonesia juga unik, ada yang tanduknya besar, hidup berkelompok, sampai punya kemampuan berenang yang baik. Sayangnya kebanyakan dari mereka termasuk hewan terancam punah dan populasinya terus menurun. Karenanya, sudah menjadi tugas kita sebagai warga Indonesia untuk turut merawat, menjaga, dan melestarikan populasi rusa-rusa tersebut.