6 Tahapan Pembentukan Gunung, Proses Geologi yang Mengubah Bumi

Gunung adalah salah satu bentuk bentang alam yang terbentuk melalui proses geologi dalam jangka waktu yang sangat panjang. Proses ini dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik, aktivitas vulkanik, pengangkatan permukaan bumi, serta erosi dan pelapukan yang terus berlangsung. Berikut adalah enam tahapan utama dalam pembentukan gunung yang telah mengubah wajah planet kita selama jutaan tahun.
1. Pergerakan Lempeng Tektonik
Lempeng tektonik adalah bagian dari kerak bumi yang bergerak di atas lapisan mantel bumi yang lebih lunak. Lempeng ini terus bergerak karena adanya arus konveksi dalam mantel, yang menyebabkan pergerakan ke segala arah. Saat dua lempeng bertemu atau berpisah, energi yang dihasilkan dapat memicu pembentukan gunung.
Ada tiga jenis batas lempeng yang memengaruhi pembentukan gunung. Pertama adalah batas konvergen yaitu ketika dua lempeng bertabrakan sehingga kerak bumi terdorong ke atas membentuk pegunungan seperti Himalaya. Kedua, batas divergen yang terjadi ketika dua lempeng saling menjauh, memungkinkan magma naik ke permukaan dan membentuk gunung api bawah laut. Ketiga, batas transform terjadi ketika dua lempeng bergeser secara horizontal yang jarang membentuk sebuah gunung.
2. Lipatan dan Patahan
Ketika dua lempeng bertabrakan, lapisan batuan di antaranya akan mengalami tekanan yang sangat besar. Tekanan ini bisa menyebabkan batuan melipat atau patah, tergantung pada sifat dan kekuatan batuannya. Jika batuan bersifat elastis, maka akan membentuk lipatan seperti yang terlihat pada Pegunungan Alpen. Sebaliknya, jika batuan rapuh, tekanan akan menyebabkan patahan yang menciptakan pergeseran, seperti yang terjadi di Pegunungan Sierra Nevada.
Pegunungan lipatan biasanya memiliki bentuk bergelombang dengan puncak yang sangat tinggi, sementara pegunungan patahan cenderung memiliki struktur yang lebih curam dengan tebing-tebing yang lebih terjal. Kedua proses ini menunjukkan bagaimana tekanan dari dalam bumi dapat membentuk lanskap yang spektakuler dan beragam.
3. Pengangkatan (Uplift)
Setelah terbentuknya lipatan dan patahan, gunung mulai mengalami proses pengangkatan atau uplift. Pengangkatan ini terjadi karena tekanan dari dalam bumi terus mendorong lapisan batuan ke atas. Seiring waktu, gunung-gunung yang terbentuk akan terus bertambah tinggi, terutama jika proses pengangkatan berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama.
Pengangkatan juga bisa terjadi akibat proses isostasi, yaitu keseimbangan antara kerak bumi dan mantel di bawahnya. Ketika bagian atas gunung mengalami erosi, kerak bumi akan terdorong naik untuk menyesuaikan beratnya. Proses ini dapat dilihat pada Pegunungan Rocky di Amerika Utara, yang terus mengalami kenaikan meskipun mengalami erosi dalam waktu yang lama.