6 Unsur Hara Makro yang Diperlukan untuk Pertumbuhan Tanaman

Nitrogen merupakan elemen yang sangat penting bagi tanaman. Unsur ini merupakan penyusun asam amino yang merupakan komponen berbagai organ tanaman, mulai dari daun, biji, jaringan tanaman, hingga akar.

Melansir laman University of Missouri, nitrogen berfungsi mengatur pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ia juga merupakan komponen penyusun klorofil, pigmen pada daun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada akar, nitrogen ditemukan dalam protein dan enzim yang membantu proses penyerapan nutrisi dan air.

Defisiensi atau kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan fotosintesis menjadi tidak maksimal. Akibatnya, pertumbuhan daun terganggu, daun menguning, dan terjadi penurunan hasil panen.

Fosfor berperan penting dalam menunjang berbagai proses yang terjadi pada tanaman. Melansir laman Crop Nutrition, fosfor berperan dalam pembelahan sel, perkembangkan akar, dan konversi energi matahari ke makanan. Unsur ini juga meningkatkan efisiensi penggunaan air dan berkontribusi dalam menjaga ketahanan tenaman terhadap penyakit.

Kekurangan fosfor dapat menyebabkan pertumbuhan vegetatif terhambat serta pembentukan bunga dan buah terganggu. Selain itu, tanaman cenderung lebih rentan terhadap penyakit dan stres lingkungan.

Kalium merupakan unsur hara esensial yang berkontribusi dalam menyusun struktur membran dan dinding sel. Unsur ini juga terlibat dalam sejumlah jalur sinyal yang mengatur berbagai fungsi seluler dan aktivitas enzimatik. Gak hanya itu, kalium juga ikut andil dalam meningkatkan ketahanan tanaman.

Dilansir laman PubMed Central, kalium  membantu tanaman agar lebih toleran dalam mengatasi stres akibat kekeringan, salinitas, dan suhu yang berubah-ubah. Ia juga membantu mengaktifkan mekanisme pertahanan tanaman dalam melawan patogen dan hama. Defisiensi kalium dapat menyebabkan pembentukan dinding sel terganggu sehingga tanaman menjadi abnormal. 

Melansir laman PubMed Central, magnesium mempunyai andil dalam berbagai proses fisiologi, pertumbuhan, dan perkembangan tanaman. Sama seperti nitrogen, unsur ini merupakan komponen penyusun klorofil yang memiliki peran sentral dalam proses fotosintesis. Magnesium juga berperan dalam memfasilitasi transfer elektron seleme fotosintesis, mendukung produksi dan penyimpanan energi dalam sel serta aktivasi enzim yang berperan dalam sintesis protein.

Kekurangan magnesium menyebabkan tanaman menjadi kerdil, menurunkan ketahanan tanaman dan menyebabkan hasil panen tidak maksimal. Pada daun, kekurangan magnesium menyebabkan interveinal klorosis. Ini merupakan kondisi dimana daun berubah warna menjadi kuning sementara tulang daun tetap berwarna hijau.

Kalsium merupakan hara makro yang biasanya masuk ke tanaman melalui transpirasi. Dalam buku berjudul Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman, disebutkan bahwa kalsium berperan sebagai komponen penyusun struktur sel yakni dinding dan membran sel. Unsur ini juga dibuthkan dalam pembentukan sel-sel baru yakni sebagai penyusun benang-benang spindel. Ia juga terlibat dalam mengatur proses metabolisme, seperti respon tanaman terhadap lingkungan dan zat pengatur tumbuh serta translokasi karbohidrat dan hara.

Defisiensi kalsium biasanya akan terlihat pada organ tanaman yang masih muda dan berkembang seperti daun-daun muda dan jaringan meristem akar. Kekurangan kalsium ditandai dengan adanya klorosis atau warna hijau yang tidak merata pada daun-daun muda. Dampak lainnya yaitu daun-daun muda gagal tumbuh, bunga mati, dan pertumbuhan akar terhambat yang ditandai dengan bentuknya yang pendek dan menebal.

Sulfur merupakan unsur penting penyusun protein, hormon tanaman, vitamin, dan enzim. Kadar sulfur yang tinggi banyak ditemukan pada tanaman penghasil minyak mustard yang memiliki bau dan rasa khas, misalnya kubis, kol, bawang merah, dan bawang putih. Sulfur diperlukan dalam proses oksidasi dan sintesis sejumlah enzim, asam lemak, serta asam amino.

Dalam buku berjudul Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman, disebutkan bahwa kekurangan sulfur menyebabkan tanaman memiliki daun-daun muda yang berwarna kuning pucat sementara daun tua tetap hijau. Ini karena unsur sulfur kurang bersifat mobile. Defisiensi sulfur juga menghambat pembentukan bintil akar pada sejumlah tanaman.

Unsur hara makro merupakan nutrisi yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar. Kekurangan salah satu dari nutrisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. Agar kebutuhan unsur hara tanaman terpenuhi, penting untuk melakukan pemupukan sesuai dosis dan anjuran.