7 Fakta Anjing Semak, Pemburu Hewan Pengerat yang Pemalu

Sebagai populasi anjing langka, sepsies ini ditemukan di Panama, bagian utara Amerika Serikat, bagian selatan Brasil, timur laut Argentina, Paraguay, Bolivia, Peru dan Ekuador. Animalia menginformasikan bahwa anjing semak menghuni hutan semi-gugur, hutan dataran rendah dan sabana basah yang selalu berada di dekat air.

Tidak banyak yang diketahui mengenai kebiasaan anjing semak, tapi mereka cenderung lebih aktif saat siang hari. Sementara di malam hari, anjing semak akan beristirahat di sarangnya yang berupa batang pohon tumbang atau sarang yang ditinggalkan armadillo. Hewan ini hidup dalam kelompok yang terdiri dari 12 anggota. Akan tetapi, saat berburu mereka berpasangan atau bersama kawanannya.

Saat berburu, anjing semak biasanya terlihat berpasangan. Tapi, jika berada di area terbuka mereka memilih berburu hewan pengerat kecil sendirian. Berbeda saat mereka berburu dalam kawanan, buruannya bisa lebih besar dari dirinya sendiri, misalnya seperti kapibara. Selain itu, anjing semak juga memburu achouchi, pacas, agoutis dan bahkan rhea.

Kecepatan berlari anjing semak tidak diketahui dengan pasti, tapi mereka dipercayai bisa berlari hingga kecepatan 15-20 km/jam. Selain itu, mereka adalah perenang yang hebat dan sangat cerdas. Tubuhnya pendek tapi kakinya berselaput, anjing semak juga mempunyai telinga yang terlindungi dari air. Adaptasi yang cocok dengan habitatnya berada, dilansir Kidadl.

Sistem perkawinan anjing semak adalah monogami, mereka hanya kawin dengan satu pasangan seumur hidupnya. Musim kawinnya bisa terjadi kapan saja sepanjang tahun, betina dominan melahirkan tiga hingga enam anak setelah mengandung selama 67 hari. Sementara itu, kelompok yang tidak berkembangbiak akan menjaga, membersihkan dan merawat anak-anaknya.

Di saat yang bersamaan, jantan juga berperan untuk membawa makanan bagi induk betina di dalam sarang. Anak-anaknya dirawat dari usia delapan minggu hingga lima bulan dan baru mencapai dewasa reproduktif di usia satu tahun.

Sebagai hewan sosial yang hidup berkelompok, anjing semak sebenarnya cukup pendiam, lho. Mereka berkomunikasi melalui tingkah laku dan vokalisasi yang unik. Walaupun pemalu, mereka bisa jadi sangat vokal jika dibutuhkan, misalnya saat saling memperingatkan akan adanya bahaya atau ancaman.

Keberadaan anjing semak sangatlah langka hingga pernah dianggap punah. Mereka pertama kali ditemukan dari catatan fosil di reruntuhan di Brasil. Karena tidak pernah ada yang melihatnya selama beberapa waktu, anjing semak diperkirakan sudah punah. Walaupun begitu, keberadaan mereka saat ini masih dianggap terancam dengan jumlah populasi yang terus menurun.

Sekarang kamu tahu bahwa anjing semak ternyata pemalu walaupun hidup dalam kelompok. Mereka juga pernah dianggap punah karena tidak ada yang melihatnya selama beberapa waktu. World Association of Zoos and Aquariums memperkirakan bahwa total populasinya saat ini kurang dari 10,000, sementara IUCN memperkirakan ada sekitar 110,000.