Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Makhachkala: Ibu Kota Republik Dagestan (commons.wikimedia.org/Шамиль Магомедов, CC BY-SA 2.0)

Dagestan adalah salah satu wilayah paling unik di Rusia, terletak di Kaukasus Utara dan berbatasan langsung dengan Laut Kaspia. Wilayah ini memiliki sejarah panjang, budaya yang kaya, serta keanekaragaman etnis yang luar biasa. Meskipun jarang terdengar dibandingkan dengan daerah lain di Rusia, Dagestan menyimpan banyak fakta menarik, mulai dari sejarah perlawanan terhadap kekuatan besar hingga melahirkan atlet-atlet berprestasi di kancah dunia.

Selain itu, pemandangan alamnya yang menakjubkan dan desa-desa kuno di lereng pegunungan membuat Dagestan menjadi tempat yang penuh dengan keajaiban tersembunyi. Berikut beberapa fakta menarik tentang Dagestan yang membuatnya layak untuk dikenal lebih jauh.

1. Dagestan diperebutkan oleh berbagai Kekaisaran sejak abad ke-6 SM

Benteng Derbent saksi sejarah panjang Dagestan (commons.wikimedia.org/Шамиль Магомедов, CC BY-SA 2.0)

Sejarah Dagestan dimulai sejak zaman kuno, ketika wilayah ini menjadi jalur perdagangan penting antara Timur dan Barat. Pada abad ke-6 SM, Dagestan berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Persia sebelum akhirnya dikuasai oleh Kekaisaran Romawi dan Bizantium. Islam mulai masuk ke Dagestan pada abad ke-7 melalui ekspansi Kekhalifahan Arab, yang menjadikan Kota Derbent sebagai pusat penyebaran agama Islam di wilayah Kaukasus.

Pada abad ke-13, Dagestan mengalami invasi Mongol yang menghancurkan banyak pemukiman dan menyebabkan kekacauan besar. Kemudian, pada abad ke-19, Dagestan menjadi pusat perlawanan terhadap Kekaisaran Rusia. Perlawanan itu terjadi di bawah kepemimpinan Imam Shamil, yang memimpin perang selama lebih dari 25 tahun sebelum akhirnya ditangkap pada tahun 1859.

2. Kini, Republik Dagestan adalah bagian dari Federasi Rusia

Makhachkala: Ibu Kota Republik Dagestan (commons.wikimedia.org/Шамиль Магомедов, CC BY-SA 2.0)

Sebagai bagian dari Federasi Rusia, Dagestan adalah sebuah republik yang memiliki sistem pemerintahan sendiri di bawah struktur negara Rusia. Dagestan dipimpin oleh seorang Kepala Republik, yang diangkat oleh Presiden Rusia dengan persetujuan parlemen lokal. Selain itu, terdapat Majelis Rakyat Dagestan, yang berfungsi sebagai badan legislatif dan memiliki perwakilan dari berbagai kelompok etnis. Meskipun memiliki otonomi dalam beberapa kebijakan lokal, banyak keputusan politik di Dagestan masih bergantung pada pemerintah pusat di Moskow.

3. Di Dagestan terdapat kota tertua di Rusia yang telah dihuni selama 5000 tahun

Masjid Raya Derbent, Dagestan (commons.wikimedia.org/Сулим Кудусов, CC BY-SA 3.0)

Derbent adalah kota bersejarah yang terkenal di Dagestan, juga merupakan kota tertua di Rusia yang telah dihuni selama lebih dari 5.000 tahun. Kota ini memiliki sejarah panjang sebagai benteng pertahanan Kekaisaran Persia melawan serangan dari utara. Benteng Derbent, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, masih berdiri megah hingga saat ini dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Selain bentengnya, Derbent juga memiliki masjid kuno yang merupakan salah satu masjid tertua di Rusia.

4. Sebanyak 30 etnis hidup berdampingan di Dagestan

Penduduk Dagestan disebut Dagestani (commons.wikimedia.org/Sergey Prokudin-Gorsky)

Dagestan adalah rumah bagi lebih dari 3,1 juta penduduk, menjadikannya republik dengan populasi terbesar di Kaukasus Utara. Populasi Dagestan sangat beragam dengan lebih dari 30 kelompok etnis yang hidup berdampingan. Kelompok terbesar di antaranya adalah etnis Avar, Dargin, Lezgin, Kumyk, dan Lak, yang masing-masing memiliki bahasa dan budaya unik. 

5. Mayoritas penduduk Dagestan adalah muslim Sunni

Masjid Raya Makhachkala, Dagestan (commons.wikimedia.org/АбуУбайда, CC BY-SA 3.0)

Mayoritas penduduk Dagestan beragama Islam, dengan lebih dari 90% penduduknya menganut Islam Sunni. Islam telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat sejak abad ke-7 dan tetap memainkan peran penting dalam budaya serta sistem sosial di republik ini. Banyak masyarakat Dagestan menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam adat istiadat, hukum keluarga, dan pendidikan. Meskipun terdapat modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan, nilai-nilai Islam tetap menjadi pilar utama dalam identitas masyarakat Dagestan.

6. Dagestan kaya akan sumber daya alam minyak bumi, gas, dan mineral

Sulak Canyon di Dagestan (commons.wikimedia.org/Аль-Гимравий, CC BY-SA 4.0)

Dagestan adalah republik yang kaya akan sumber daya alam, termasuk minyak bumi, gas alam, dan berbagai mineral seperti batu kapur, marmer, dan logam langka. Meskipun produksinya tidak sebesar wilayah kaya minyak lainnya di Rusia, Dagestan memiliki cadangan minyak yang telah dieksploitasi sejak era Uni Soviet. Pegunungan di Dagestan juga menyimpan berbagai bahan tambang yang dapat dimanfaatkan untuk industri konstruksi dan manufaktur. Selain itu, Dagestan memiliki potensi energi hidroelektrik yang besar berkat sungai-sungainya yang deras, seperti Ngarai Sulak, yang digunakan untuk pembangkit listrik.

7. Dagestan dikenal sebagai tanah kelahiran atlet MMA kelas dunia

Khabib Nurmagomedov (commons.wikimedia.org/Olympic.uz, CC BY 4.0)

Dagestan juga dikenal sebagai tanah kelahiran banyak petarung MMA kelas dunia, termasuk Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev. Olahraga bela diri, terutama gulat dan sambo, sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat sejak usia dini. Banyak anak-anak di Dagestan mulai berlatih gulat sejak kecil dan menjadikannya sebagai jalur menuju karier profesional. Sistem pelatihan yang keras, disiplin tinggi, serta filosofi hidup yang kuat membuat para atlet dari Dagestan unggul di tingkat internasional. Keberhasilan mereka di ajang MMA global menjadikan Dagestan sebagai salah satu pusat pelatihan bela diri terbaik di dunia.

Dagestan adalah wilayah yang penuh warna sejarah, budaya yang unik, serta lanskap dan sumber daya alam yang menakjubkan. Meskipun sering dikaitkan dengan ketegangan geopolitik, Dagestan menawarkan daya tarik luar biasa bagi mereka yang ingin mengenal lebih jauh tentang kehidupan di Kaukasus Utara. Wilayah ini bukan hanya tentang sejarah panjang perlawanan dan keberagaman etnisnya, tetapi juga tentang keindahan alam yang belum banyak dijelajahi oleh dunia luar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team