7 Fakta Mara Patagonia, Betina Menyemprotkan Urine di Wajah Jantan

Mara Patagonia adalah hewan endemik Patagonia, Argentina. Mereka menghuni tutupan semak, tapi juga menghuni tanah tempat menggembala dan lahan tandus. Animalia menginformasikan bahwa di bagian barat laut Argentina, mereka biasanya berada di dataran rendah seperti hutan dan semak-semak. Mara patagonia lebih menyukai habitat berpasir dan semak rendah di Semananjung Valdes, mereka juga telah beradaptasi dengan gaya hidup di dataran terbuka dan padang rumput.

Mara patagonia adalah herbivora, makanan utamanya rerumputan dan tanaman yang tubuh rendah lainnya. Terkadang mereka juga akan memakan buah-buahan dan biji-bijian, bunga dan berbagai jenis kaktus. Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, mara patagonia mendapatkan nutrisi maksimal dari makanannya dengan melakukan coprohagia. Mereka akan memakan kotorannya sendiri seperti kebanyakan herbivora non-ruminansia lainnya.

Mara patagonia merupakan hewan pengerat diurnal. Mereka bepergian berpasangan dan sangat jarang terdapat lebih dari tiga mara yang terlihat bersama dalam satu waktu. Pasangan jantan-betina sering melakukan perjalanan di siang hari, mereka menghabiskan banyak waktu untuk merumput.

Melansir Animal Diversity, mara patagonia hidup dalam kelompok besar, itu seperti pemukiman sebab terdiri dari kumpulan sarang. Beberapa sarang berukuran kecil dan jaraknya cukup jauh, tapi beberapa sarang besar bisa digunakan bersama hingga 29 pasang.

Mara patagonia menggunakan banyak cara untuk berkomunikasi satu sama lain, lho. Ada metode komunikasinya yang disebut stotting, saat mara mulai memantul dengan keempat kakinya, itu dilakukannya ketika merasa terancam. Sementara untuk vokalisasi, suara yang dihasilkannya seperti jeritan kecil dan dengusan tapi hanya dalam jarak pendek.

Para ilmuwan masih meragukan apakah mara patagonia menggunakan sinyal pendengaran sebagai alat komunikasinya. Mereka juga menandai wilayahnya dengan aroma, itu dihasilkan dari kelenjar analnya.

Mara patagonia merupakan pelari andal, lho. Mereka bisa menjelajahi wilayah luas untuk mencari makanan dan melarikan diri dari pemangsa. Hewan pengerat ini bisa mencapai kecepatan berlari hingga 45 km/jam untuk jarak sekitar 0.62 km atau 1 km, dilansir Kidadl. Tidak hanya itu, mereka juga dilaporkan terlihat melompat setinggi dua meter dari tanah.

Mara patagonia betina lebih dominan dari jantan, lho. Salah satu cara untuk menunjukkan dominasinya adalah menyemprotkan urinnya pada wajah jantan yang tidak disambut. Tidak hanya itu, mereka juga menyemprotkan air seni pada wajah anak-anak yang dianggap tidak layak mendapatkan air susunya. Fact Animal memaparkan bahwa betina menyusui terkadang diganggu oleh bayi yang bukan anaknya sendiri.

Sistem perkawinan mara patagonia adalah monogami, mereka membentuk hubungan yang berlangsung seumur hidupnya. Jantan yang telah terikat akan menjaga pasangannya dan mengikuti kemana pun mereka pergi. Musim kawinnya terjadi di antara bulan Agustus dan Januari. Masa kehamilan betina berlangsung selama 90 hari dan melahirkan dua bayi mara.

Bayi tersebut lahir dengan mata terbuka, mereka bahkan bisa bergerak ke dalam sarang setelah dilahirkan. Anak-anaknya menyusu selama 75-78 hari, setelahnya mereka akan menyebar tapi beberapa memilih tetap bersama induknya hingga musim kawin berikutnya.

Hewan pengerat yang sangat unik, bukan? Mara patagonia berukuran relatif besar jika dibandingkan dengan hewan pengerat lainnya, tapi agak lebih kecil dari kapibara. Mereka pandai berlari dan melompat. Apakah kamu pernah melihatnya?