7 Fakta Mengejutkan Mao Zedong, Pendiri Republik Rakyat Tiongkok

Pada tahun 1962, Mao Zedong memulai hubungan seksual dengan seorang gadis berusia 14 tahun. Dia adalah anggota rombongan budaya Angkatan Udara Tiongkok yang tampil untuk menghibur Mao Zedong dan pejabat tinggi lainnya. Hubungan antara gadis itu dan Mao Zedong berlangsung selama lima tahun.

Pada tahun 1971, gadis itu memberi tahu orangtuanya tentang hubungan yang membuat sang ayah menulis surat yang berisi kemarahan kepada Mao Zedong. Surat itu dikembalikan oleh seorang pekerja pos yang memperingatkan bahwa itu dapat membuat sang ayah dihukum mati. Dengan mengikuti peringatan pekerja pos, sang ayah memutuskan untuk menelan kemarahannya.

Ketika Perdana Menteri Uni Soviet, Khrushchev, melakukan kunjungan kenegaraan ke China pada tahun 1958, Mao Zedong mengadakan pertemuan di kolam renangnya karena dia tahu Khrushchev tidak bisa berenang. Mao Zedong melakukannya karena dia merasa bahwa Uni Soviet tidak menghormatinya ketika dia mengunjungi Moskow pada tahun 1949.

Tidak hanya itu, Mao Zedong membalas dendam dengan beberapa cara. Mao Zedong memberikan Khrushchev penginapan sebuah hotel tua tanpa AC, dan merokok selama pertemuan mereka karena dia tahu Khrushchev membencinya.

Dalam pidatonya di depan sekelompok seniman dan penulis, Khrushchev lebih jujur ​​tentang insiden itu. “Di antara kami, pada dasarnya saya gagal perihal berenang. Saya tidak pandai dalam hal itu. Tapi dia berenang, memamerkan, sambil menguraikan pandangan politiknya. Itu adalah cara Mao Zedong menempatkan dirinya pada posisi yang menguntungkan. "

Pada tahun 1968, Menteri Luar Negeri Pakistan memberi Mao Zedong beberapa mangga. Pada saat itu, hanya beberapa orang di China yang pernah melihat mangga. Mao Zedong menggunakan buah itu sebagai alat propaganda, mengirimkannya sebagai hadiah ke institusi seperti universitas dan pabrik. Hadiah itu menjadi simbol dukungan Mao Zedong bagi para pekerja.

Salah satu mangga diberikan ke pabrik tekstil dan dipajang di altar yang baru dibangun. Setelah kulitnya mulai membusuk, mangga itu direbus dalam air dan sesendok air mangga diberikan kepada setiap pekerja di pabrik. Bahkan pemerintah kemudian memproduksi replika mangga yang menjadi daya tarik populer.

Karena menjadi simbol untuk dukungan Mao Zedong, mangga tidak bisa dianggap enteng. Ketika seorang dokter gigi di sebuah desa kecil membandingkan mangga dengan ubi, dia dieksekusi karena tuduhan fitnah jahat.

Pada tahun 1973, Mao Zedong bermaksud mengekspor wanita China ke Amerika Serikat. Mao Zedong mengajukan tawaran itu pada pertemuan dengan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Henry Kissinger. Tawaran itu mengundang tawa dari para pejabat pada pertemuan itu, dan Kissinger bercanda bahwa Amerika Serikat tidak memiliki kuota atau tarif untuk wanita China yang diimpor.

Awalnya, Mao Zedong menawarkan untuk mengirim 'ribuan' wanita, tetapi kemudian menaikkan tawaran itu menjadi 10 juta. Mao Zedong yakin pengiriman para wanita itu akan mengarah pada perdagangan bilateral antara kedua negara dan meringankan masalah kelebihan populasi China. Dia mengatakan bahwa China adalah negara yang sangat miskin, serta yang dimiliki secara berlebihan hanya wanita.

Pada tahun 1958, Mao Zedong memperkenalkan Kampanye Empat Hama di mana dia memerintahkan pemusnahan tikus, lalat, nyamuk, dan burung pipit. Burung pipit menjadi sasaran dalam kampanye karena mereka makan biji-bijian dan buah-buahan. Jadi, dengan membunuh burung pipit diharapkan akan meningkatkan hasil pertanian.

Tetapi rencana itu mengabaikan fakta bahwa burung pipit juga memakan serangga sehingga menyebabkan ledakan populasi belalang yang berkontribusi terhadap kelaparan besar di China karena membuat hasil padi menjadi rendah. Menurut beberapa laporan, sebanyak 45 juta orang meninggal karena kelaparan.

Sebuah lukisan Mao Zedong pertama kali dipajang di Lapangan Tiananmen pada tahun 1949, ketika Republik Rakyat Tiongkok didirikan. Karena terkena sinar matahari dan perubahan suhu, lukisan itu menjadi pudar dan retak jika tidak diperbaiki.

Ada dua lukisan identik yang ditukar setahun sekali. Jadi, ketika satu dilepas untuk dicat ulang, satu yang lain bisa menjadi pengganti untuk dipajang. Awalnya pengecatan ulang dilakukan di tenda sementara. Sejak tahun 1970-an, pengecatan ulang telah dilakukan di studio seni permanen tanpa jendela dan terbuat dari logam untuk mencegah kebakaran.

Alasan pengecatan ulang lukisan Mao Zedong sangat dirahasiakan. Menurut sejarawan seni, Wu Hung, lukisan Mao Zedong bukan hanya sebuah lukisan. Itu mewakili Mao Zedong sendiri dan tidak ada yang diizinkan untuk bertanya siapa yang membuat lukisan.

Pada tahun 1996, mantan dokter pribadi Mao Zedong menerbitkan biografi berjudul The Private Life of Chairman Mao. Dalam buku itu, Dr. Li Zhisui menulis bahwa Mao Zedong menginfeksi beberapa wanita dengan penyakit trikomoniasis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.

Tetapi beberapa wanita yang terinfeksi dari Mao Zedong menjadikan penyakit menular seksual tersebut sebagai sebuah lencana kehormatan, kesaksian tentang hubungan dekat mereka dengan ketua.

Itulah beberapa fakta Mao Zedong, tokoh filsuf dan pendiri Republik Rakyat Tiongkok yang memiliki kehidupan pribadi yang aneh dan kejam. Mao Zedong bahkan menginfeksi beberapa wanita dengan penyakit menular seksual.