Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
parkit australia (pixabay.com/825545)

Burung parkit australia (Nymphicus hollandicus) juga disebut cockatiel adalah spesies burung beo kecil endemik Australia. Mereka menjadi bagian dari anggota burung terkecil dari keluarga kakatua (Cacatuidae). Sama seperti spesies lain, parkit australia terkenal sebagai hewan peliharaan rumahan yang mudah bergaul, suka bersiul, hingga berbicara.

Di dalam penangkaran banyak varietas warna yang dibiakkan. Sebagian besar bulunya berwarna abu-abu, wajah kuning, bercak oranye di pipi, dan jambul yang panjang sebagai daya tarik dan ekspresi suasana hati. Karena itu, mari saatnya berkenalan dengan burung lucu satu ini.

1. Habitat dan pola makan

parkit australia (commons.wikimedia.org/Emőke Dénes)

Sebagai hewan endemik di daratan Australia, keberadaan burung ini tersebar luas, namun jumlahnya lebih banyak di barat daya. Parkit australia hidup di berbagai habitat terbuka, namun umumnya lebih menyukai habitat yang tidak terlalu berhutan dan dekat perairan tawar.

Melainkan mereka menyukai hutan terbuka, lahan pertanian, semak akasia, sabana, kebun buah-buahan, dan taman kota. Sedangkan, pola makan mereka adalah herbivora atau granivora, terutama memakan biji akasia, buah-buahan, biji-bijian, dan buah beri. Pada umumnya mereka membutuhkan minum secara teratur sehingga kerap terlihat di dekat air.

2. Parkit australia ditemukan pada tahun 1770

parkit australia (pixabay.com/Jurgen)

Dilansir PetKeen, parkit australia pertama kali ditemukan pada tahun 1770 dan diketahui bahwa mereka menunjukkan banyak tindakan dan aktivitas yang sama seperti spesies kakatua yang lebih besar. Selama demam emas Australia pada tahun 1900-an, burung ini mulai diekspor setelah para penambang menemukan mereka.

Namun saat ini, menjual burung tersebut dengan mengekspornya adalah tindakan ilegal. Diketahui bahwa semua parkit australia dalam peliharaan yang tersedia adalah burung hasil penangkaran, bukan tangkapan liar.

3. Pejantan menjadi penyiul yang hebat

parkit australia (pixabay.com/Helga)

Di alam liar, parkit jantan menunjukkan jurus siulannya untuk menarik perhatian betina. Semakin kencang dan bagus siulannya, semakin besar kemungkinan mereka menarik betina yang diinginkan sebagai pasangannya.

Sang jantan tetap mempertahankan kehebatannya meskipun berada di penangkaran. Berbeda dengan betina, mereka juga bersiul namun cenderung duduk dengan tenang.

4. Mereka bisa berbicara

parkit australia (commons.wikimedia.org/Zefry)

Kicauan dan siulan bukanlah satu-satunya suara yang dikeluarkan oleh beo kecil ini. Banyak sub-spesiesnya yang mampu meniru suara manusia dengan sempurna. Sama seperti spesies beo besar, mereka kerap meniru banyak suara yang mereka dengar. Sehingga, tak jarang pemilik burung ini selalu mendengar panggilan alarm setiap saat dan sepanjang hari.

Selain meniru, mereka dapat diajarkan dengan kata-kata atau frasa, misalnya seperti "Halo", "Saya burung yang baik", atau "Saya burung cantik", dan sebagainya. Umumnya, parkit jantan lebih mudah belajar mengucapkan kata-kata dibandingkan betina.

5. Pejantan juga merawat anak-anaknya

parkit australia (pixabay.com/825545)

Parkit australia bersifat monogami, hanya memiliki satu pasangan. Biasanya setelah kawin, pejantan tidak akan meninggalkan betinanya. Begitu pun setelah betina menghasilkan telur, pejantan memilih untuk tetap tinggal dan memastikan keselamatan anak-anaknya.

Pada faktanya, pejantan cenderung lebih menyayangi dan mengasuh anak-anaknya dibandingkan betina. Namun keduanya akan tetap menyerang burung yang lebih besar dan hewan-hewan lain demi melindungi anak-anaknya. Parkit muda masih membutuhkan kedua induknya selama kurang lebih 12 minggu pertama kehidupannya.

6. Mereka mengekspresikan suasana hatinya melalui jambul

parkit australia (pixabay.com/Anne Stauf)

Sebagai burung beo versi kecil, parkit australia adalah salah satu burung terkecil yang memiliki jambul. Bagian tubuh tersebut digunakan lebih dari sekadar hiasan, yaitu untuk mengekspresikan emosinya dengan memposisikan dan menggerakkan jambul.

Jika posisi jambulnya lurus ke atas, artinya burung tersebut penasaran dan kemungkinan sedang mengamati sesuatu seperti bayangannya sendiri atau mainan baru. Jika jambulnya terlihat rileks atau pada posisi setengah ke atas, biasanya menandakan mereka sedang mengantuk. Selain itu, burung yang sedang bahagia akan menjulurkan jambulnya yang terlihat seperti shuttlecock bulutangkis.

7. Sistem reproduksi

parkit australia (pixabay.com/Jurgen)

Musim kawin parkit australia terjadi selama bulan Agustus hingga Desember--tergantung kondisi cuaca, terutama curah hujan. Parkit betina biasanya menghasilkan 4 hingga 7 telur berwarna putih. Masa pengeraman terjadi selama kurang lebih 3 minggu, baik pejantan maupun betina sama-sama mengerami telur-telurnya. Setelah menetas, bayi parkit ini dibaluti bulu kuning tebal.

Mereka baru mulai meninggalkan sarangnya saat memasuki usia 4 hingga 5 minggu. Anak-anak parkit ini tumbuh dengan cepat dan dapat segera bergabung dengan kawanannya yang nomaden. Di usia enam bulan, pejantan mulai memiliki tanda kuning di wajahnya, namun belum matang secara seksual. Mereka baru memasuki kematangan seksual di usia 13 bulan untuk jantan, dan 18 bulan untuk betina.

Sama seperti kucing atau anjing peliharaan, parkit australia juga memiliki sifat penuh kasih sayang terhadap pemiliknya. Meskipun ukurannya kecil, kicauan dan suara-suara yang dihasilkannya--melalui peniruan--tidak kalah hebat dari spesies beo atau kakatua besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team