Bangau Stanley (Grus paradisea), juga dikenal sebagai blue crane adalah hewan nasional dari Afrika Selatan. Mereka bisa dikenali dengan kepalanya yang besar, leher yang tebal, warna abu-abu pada bulu sayap panjang yang indah (tertial).
Di alam liar, bangau Stanley dapat hidup hingga 15 tahun. Seperti spesies bangau lainnya, mereka juga melakukan tarian unik ketika musim kawin. Untuk kamu yang sangat penasaran dengan spesies bangau ini, yuk, eksplorasi tujuh fakta unik bangau Stanley!
Bangau Stanley ditemukan terutama di daerah lahan basah, seperti rawa-rawa, dan padang. Melansir Smithsonian's National Zoo, 99 persen dari 12.000 hingga 23.000 bangau Stanley di dunia hidup di Afrika Selatan. Mereka sering ditemukan di danau, sungai, serta wilayah pesisir pantai. Habitat ini menyediakan lingkungan yang cocok bagi bangau Stanley untuk mencari makan dan bersarang.
Bangau Stanley memiliki penampilan yang memukau dengan bulu-bulu yang panjang dan elegan. Melansir Animalia Bio, bangau ini lebih kecil dibandingkan dengan bangau lain dan memiliki kepala besar, leher tebal, dan bulu sayap panjang yang indah (tertial),
Bangau Stanley memiliki bulu kepala yang bisa menjadi tegak saat sedang bersemangat atau agresif. Bangau jantan umumnya lebih besar daripada betina, dengan tinggi mencapai 110 hingga 140 cm dan memiliki sayap dengan rentang sekitar 180 hingga 220 cm.
Fakt unik bangau Stanley yang selanjutnya adalah unggas ini memiliki posisi istimewa dalam budaya Afrika Selatan. Pada tahun 1961 hingga 1990, gambar bangau Stanley dicetak di uang kertas 5 sen, yang merupakan mata uang resmi di negara tersebut pada waktu itu, seperti dilansir Animalia Bio. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bangau Stanley dalam warisan dan identitas nasional Afrika Selatan.
Seperti sebagian besar burung, bangau Stanley termasuk dalam kategori hewan ovipar, yang berarti mereka bertelur untuk berkembang biak. Melansir Jackson Ville Zoo, pasangan bangau Stanley biasanya memiliki dua telur. Mereka bergiliran mengerami telur dan mempertahankan sarangnya. Setelah sekitar 30 hari, telur akan menetas, dan anak bangau Stanley akan tetap bersama induknya hingga musim kawin berikutnya.
Bangau Stanley adalah pemakan segala. Menurut Animal Spot, mereka memakan serangga, rerumputan, alang-alang, dan vertebrata kecil. Mereka sering menghabiskan waktu mencari makanan di lahan basah, seperti rawa-rawa dan padang rumput, di mana mereka memakan serangga, katak, ikan kecil, dan bahkan mamalia kecil seperti tikus. Dengan menggunakan paruhnya yang panjang dan tajam, bangau Stanley menangkap mangsanya dengan presisi yang luar biasa.
Bangau Stanley terkenal karena memiliki ikatan pasangan yang kuat dan setia. Mereka umumnya tetap bersama pasangan mereka sepanjang hidup. Keduanya bekerja sama dalam membangun sarang, mencari makan, dan mengurus keturunan mereka.
Baik jantan maupun betina saling berbagi tugas dalam menginkubasi telur dan merawat anak-anak mereka setelah menetas. Keharmonisan dalam hubungan pasangan bangau Stanley mencerminkan kesetiaan dan komitmen yang kuat.
Melansir Rosamond Gifford Zoo, suku Xhosa dan Zulu di Afrika memuja bangau Stanley. Saking sakralnya, hanya bangsawan Zulu dan prajurit Xhosa yang secara tradisional diizinkan memakai bulu bangau Stanley.
Selain itu, dalam kepercayaan Yunani kuno, terdapat keyakinan bahwa penerbangan bangau Stanley menjadi inspirasi bagi dewa Hermes dalam menciptakan abjad Yunani. Hermes dianggap sebagai dewa pelindung perjalanan, komunikasi, dan pengetahuan, sehingga kaitannya dengan bangau Stanley memiliki nilai simbolis yang kuat. Penerbangan elegan dan tertib bangau Stanley diyakini menginspirasi Hermes dalam menciptakan sistem tulisan yang penting dalam budaya Yunani.
Bangau Stanley adalah unggas yang memesona dengan penampilan elegannya dan tingkah laku menarik. Melalui pengetahuan tentang fakta unik bangau Stanley, kita dapat lebih menghargai keindahan dan keunikan spesies ini serta pentingnya upaya pelestariannya untuk generasi mendatang.