7 Hewan Penyintas Alam Terbaik di Dunia, Kemampuan Reproduksinya Hebat

Jangan remehkan kemampuan rayap, terbukti ratusan triliun rupiah bisa melayang begitu saja akibat properti yang dirusak olah hewan yang mayoritas buta ini. Bahkan laman sains Entomology Today menulis bahwa sistem interaksi sosial yang kompleks pada rayap sudah ada sejak 100 juta tahun yang lalu.

Dengan kemampuan adaptasi yang hebat, rayap dapat menjadi salah satu penyintas di alam liar selama puluhan hingga ratusan juta tahun. Saat ini, rayap juga masih tetap ada dengan jumlah yang sangat masif di seluruh dunia, bahkan mereka ada di tengah-tengah cuaca yang sangat ekstrem.

Salah satu cara adaptasi yang diterapkan oleh rayap adalah tingkat reproduksinya yang sangat tinggi. Siklus hidup rayap juga terbilang sederhana, yakni dari telur menuju ke larva, dan setelah itu ke rayap dewasa. Proses ini dinamakan metamorfosis tidak sempurna.

Semut merupakan salah satu jenis hewan yang jumlahnya tidak pernah bisa dihitung, bahkan ahli biologi mengatakan bahwa semut bisa saja merupakan spesies yang memiliki jumlah paling banyak di muka bumi ini.

Kemampuan dan interaksi sosial semut sangat luar biasa, bahkan semut dapat melakukan koordinasi dengan sangat baik dan cerdas dalam menghadapi rintangan yang ada di hadapannya.

National Geographic mencatat setidaknya ada 10 ribu spesies semut yang ada di seluruh dunia. Dari spesies-spesies tersebut, jumlah semut di seluruh dunia tidak terhitung jumlahnya. Kemampuannya sebagai penyintas alam telah dibuktikan dengan keberadaan semut pada ratusan juta tahun lalu, yang tergambar melalui fosil-fosil purbanya.

Hama yang satu ini juga memiliki tingkat reproduksi yang luar biasa masif. Belalang dapat beradaptasi dengan sangat baik, baik itu di cuaca dingin, maupun di cuaca yang sangat panas.

Sifat perusaknya merupakan senjata alami mereka dalam bertahan hidup di alam liar. Mereka akan memakan tanaman apa saja demi keberlangsungan hidup mereka.

Belalang juga merupakan serangga yang memiliki ketahanan tubuh luar biasa. Evolusi di alam membuat mereka kebal terhadap beberapa jenis senyawa pestisida atau obat antihama.

Lalat sering dianggap sebagai hewan merugikan yang membawa banyak sumber penyakit. Namun faktanya lalat juga bisa menjadi hewan yang berguna bagi lingkungan. Belatung yang berasal dari larva lalat dapat berguna bagi pembusukan bangkai agar mudah terurai oleh tanah.

Karena sifat lalat sebagai pemakan segala, termasuk kotoran dan bangkai, lalat dapat menjadi salah satu penyintas alam terhebat di muka bumi. Hampir di semua negara dapat menjadi habitat yang ideal bagi lalat, dan dengan evolusi dalam kurun waktu yang sangat lama, lalat juga dapat sedikit resisten terhadap obat antihama alami dan bahkan sitesis.

Buaya adalah hewan purba yang dapat dengan sukses menjadi penyintas di alam liar hingga kini. Bahkan spesies buaya sudah bertahan hidup di tengah ganasnya alam selama lebih dari 200 juta tahun, seperti ditulis dalam laman sains ThoughtCo.

Bentuk anatomi buaya juga tidak banyak berubah jika dibandingkan dengan buaya purba yang ada pada 200 juta tahun lalu. Perubahan hanya terlihat minor dan hanya berbeda pada ukuran tubuh, di mana buaya purba memang memiliki ukuran dan bobot tubuh yang lebih besar.

Di saat kepunahan massal terjadi pada zaman dinosaurus, buaya ternyata dapat selamat dan terus beradaptasi dengan sukses di alam liar hingga kini. Buaya dapat berkembang biak lebih mudah, selain itu buaya juga akan memakan apapun untuk bertahan hidup.

Hewan mamalia pengerat ini memiliki dua prinsip dasar dalam hidup, yakni makan dan berkembang biak. Terbukti kedua prinsip tersebut dapat membuat tikus menjadi salah satu penyintas hebat di alam liar.

Tikus akan memakan apapun yang ada di hadapannya, dan ia akan berkembang biak sebanyak mungkin di masa-masa hidupnya. Bagi hewan pengerat, masa hidup tikus juga terbilang cukup lama, yakni 3 tahun.

Jadi bisa dibayangkan, jika selama 1 tahun saja tikus dapat melahirkan anaknya sebanyak 4 kali, maka selama hidupnya--setidaknya--tikus dapat melahirkan sebanyak 12 kali. Dalam satu kali kelahiran, induk tikus dapat melahirkan 6-10 ekor tikus. Jadi, selama 3 tahun tikus hidup, ia dapat menghasilkan 100 ekor tikus. Benar-benar mamalia yang luar biasa, ya!

Kecoak atau lipas adalah hewan yang dinobatkan sebagai penyintas alam paling sukses di dunia. Dengan jumlahnya yang sangat banyak, dan juga sifatnya sebagai pemakan segala, membuat hewan yang dianggap kotor ini memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa.

Laman Live Science bahkan menulis bahwa ada kalanya kecoak bisa kebal terhadap racun yang mematikan bagi manusia. Ini terjadi karena kecoak memang memiliki sifat genetik sebagai hewan yang dapat menerima toleransi bakteri, virus, dan senyawa jahat yang ada di alam.

Itu sebabnya ada banyak bakteri, virus, dan kuman yang ada di tubuh kecoak, namun kecoak tetap resisten terhadap itu semua. Jadi, demi kesehatanmu, jaga dapurmu supaya tetap bersih, agar selalu terhindar dari kecoak yang bisa saja hinggap di makananmu.

Itulah tujuh spesies hewan yang dianggap sebagai penyintas hebat di alam liar. Mereka memang memiliki cara dan strategi dalam berusaha bertahan hidup di tengah ganasnya alam liar.