7 Misteri Besar Segitiga Bermuda, Wilayah Perairan Paling Mematikan 

Reputasi menakutkan di Segitiga Bermuda bermula ketika 5 orang Angkatan Laut Amerika hilang pada tahun 1945. Misi yang dikenal sebagai Flight 19 ini membawa 14 orang dan lepas landas dari lapangan terbang Fort Lauderdale pada praktik bom berjalan. Kompas pesawat tidak berfungsi ketika berada di wilayah Segitiga Bermuda dan setelah itu para kru benar-benar menghilang. Mereka terbang tanpa arah sampai kehabisan bahan bakar dan terpaksa mendarat di atas air.

Kemudian pada hari itu juga, 13 orang awak penyelamat juga menghilang saat mencari mereka. Hingga setelah berminggu-minggu mencari, tidak ada tanda-tanda para kru akan ditemukan.

Hingga tahun 2018, tercatat sekitar 75 pesawat dan ratusan kapal telah menghilang di Segitiga Bermuda. Dan sangat mungkin akan ada lebih banyak kasus menghilang secara misterius di Segitiga Bermuda.

Pada tahun 1964, penulis Amerika Vincent Gaddis mendefinisikan batas-batas Segitiga Bermuda untuk pertama kalinya, dalam terbitan majalah Argosy. Disebut Segitiga Bermuda karena kawasan ini membentuk zona segitiga di Atlantik.

Tiga sudut yang membentuk Segitiga Bermuda adalah Miami, San Juan di Puerto Riko, dan pulau Bermuda. Dalam artikelnya, Gaddis menyebutnya "Deadly Bermuda Triangle" atau "Segitiga Bermuda Mematikan".

Sebuah legenda populer yang sering dikaitkan dengan Segitiga Bermuda adalah bahwa Segitiga Bermuda disebut-sebut sebagai lokasi kota Atlantis yang hilang. Kisah Atlantis menyebutkan formasi batuan di dasar samudera dan beberapa formasi yang sangat mirip, yang disebut Jalan Bimini, terletak di laut dekat Bahama.

Sebuah legenda juga mengatakan bahwa kota tersebut memiliki kristal energi yang kuat, dan kristal itu memancarkan energi misterius yang menyebabkan instrumen navigasi kapal dan pesawat tidak berfungsi.

Sejauh ini, anggapan tersebut hanya mitos, karena tidak ada ekspedisi bawah laut yang dilakukan di daerah tersebut yang bisa menemukan bukti soal kota yang hilang atau kristal kekuatan.

Melansir dari Gizmodo, pada tahun 1970, pilot Bruce Gernon mengklaim bahwa pesawatnya terperangkap di dalam awan berbentuk elips saat terbang melewati Segitiga Bermuda. Dirinya mengatakan awan mulai berputar berlawanan arah jarum jam saat dia berada di dalam, meskipun pesawatnya terus bergerak maju. Ketika pesawatnya berada di dekat Miami Beach, dia telah melakukan perjalanan 100 mil 30 menit lebih cepat dari biasanya.

Kejadian serupa juga pernah dialami oleh seorang pilot bernama Jenson yang melaporkan tersesat dalam awan dengan ketinggian 150 kaki di atas tanah. Sebelas jam kemudian, suaranya terdengar 600 mil jauhnya dari tempat dia awalnya hilang dan kehabisan bahan bakar. Tidak seperti Gernon, setelah kejadian itu Jenson menghilang tanpa jejak.

Pada tahun 1979, John Hutchison mendemonstrasikan apa yang terjadi ketika medan elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berbeda saling berinteraksi satu sama lain. Hutchison berpendapat bahwa hal ini bisa membuat logam meleleh, pecah, dan menjadi putih panas tanpa membakar apa pun.

Percobaan medan elektromagnetik Hutchison disebut telah mampu membuktikan keberadaan apa yang disebut "kabut elektronik", yang mengelilingi pesawat / kapal, menyebabkan peralatan dan sistem elektronik tidak berfungsi, seperti halnya apa yang terjadi dengan Gernon dan Jenson.

Melansir dari Anomalies, saat pertama kali berlayar di Segitiga Bermuda, Christopher Columbus menemukan hal aneh di tempat ini. Columbus dilaporkan melihat nyala api raksasa, cahaya misterius di kejauhan, dan pembacaan kompas yang tidak biasa saat melewati daerah tersebut.

Menurut History, dalam jurnalnya Christopher Columbus mencatat pembacaan aneh pada kompasnya, kemudian beberapa orang mengklaim bahwa itu adalah energi yang misterius dalam Segitiga Bermuda. Tapi belakangan, keanehan ini ternyata dapat dijelaskan.

Pelaut pada zaman dahulu menggunakan Bintang Utara sebagai alat navigasi dan kompas selalu menunjuk ke utara. Apa yang tidak mereka sadari saat itu adalah bahwa bintang dan kompas terletak sejajar di wilayah tersebut dan Segitiga Bermuda adalah salah satu tempat di mana magnet utara (magnetic north) dan utara sejati (true north) adalah sama. Hal inilah yang menyebabkan arah jarum kompas mengalami keanehan.

Demikian tadi beberapa misteri tentang Segitiga Bermuda yang tak banyak diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menambah wawasanmu ya.