7 Penemuan Arkeologis Terpenting dan Luar Biasa Sepanjang Sejarah

Penemuan batu Rosetta berhasil membuka rahasia Hieroglif Mesir Kuno. Batu Rosetta sendiri berisi dekret dari Raja Ptolemeus V dari tahun 196 SM. Tidak seperti semua dekret sebelumnya, dekret ini ditulis dalam tiga bahasa, yaitu Hieroglif Mesir Kuno, Demotik, dan Yunani Kuno.

Batu Rosetta ditemukan pada 15 Juli 1799 oleh tentara Napoleon yang sedang mencari jalan ke Alexandria. Para ahli hieroglif hanya dapat membaca teks Mesir Kuno sampai tahun 396 SM. Hal ini menjadikan batu Rosetta sebagai kunci penting untuk memahami bahasa yang telah membingungkan manusia selama lebih dari satu milenium.

Dengan menggunakan teks Yunani, Jean-François Champollion dapat menguraikan teks Mesir Kuno sekaligus meningkatkan pemahaman tentang bahasa Demotik. Sejak batu itu ditemukan, beberapa prasasti multi-bahasa yang serupa juga berhasil ditemukan dan dipelajari.

Pompeii, kota Romawi kuno, terkubur karena letusan gunung Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Kota ini hilang selama hampir 1700 tahun dan kerusakan yang terjadi pada kota itu begitu parah, sampai nama Pompeii sendiri lenyap dari ingatan masyarakat di sekitarnya.

Pada tahun 1738, Herculaneum — kota terdekat yang juga hilang — ditemukan. Sepuluh tahun kemudian, insinyur militer Rocque Joaquin de Alcubierre menemukan Pompeii.

Saat melakukan penggalian di reruntuhan Pompeii, Giuseppe Fiorelli menemukan fakta bahwa gelembung besar dari lumpur vulkanik telah membuat cetakan sempurna dari orang-orang yang telah meninggal di sana.

Menariknya, kota itu penuh dengan seni erotis pada benda-benda dan grafiti yang ditemukan di dinding kota. Pompeii disebut kota "Sodom dan Gomora" yang membuat banyak orang Kristen percaya bahwa kota itu dihancurkan oleh Tuhan sebagai balasan atas penyimpangan seksual yang telah mereka lakukan.

Gulungan Laut Mati adalah 972 dokumen Alkitab yang ditemukan di sebuah gua di pantai Laut Mati pada tahun 1946-1947. Dokumen-dokumen itu berasal dari abad ke-2 Masehi. Satu-satunya salinan kuno lain dari Alkitab Ibrani yang masih ada sampai hari ini berasal dari abad ke-9 Masehi.

Penemuan ini telah memberi para sarjana Alkitab kesempatan untuk benar-benar memahami sejarah terjemahan Alkitab, dengan kurun waktu dari dua ratus tahun setelah Kristus disalib sampai hari ini.

Ditambah dengan dua salinan besar Alkitab lainnya dari teks yang ditulis dalam bahasa Yunani (bukan bahasa Ibrani, dan berasal dari abad ke-4), gulungan ini menjadi penemuan arkeologis yang penting bagi penelitian Alkitab.

Gulungan Laut Mati adalah sebuah penemuan luar biasa yang membantu para peneliti memahami bagaimana versi bahasa Ibrani dan Yunani dapat dibandingkan, sehingga perubahannya dalam kurun waktu tertentu dapat dipelajari lebih dalam.

Sulit untuk mengatakan kapan tulang dinosaurus pertama ditemukan. Tetapi paling tidak yang pertama kali tercatat secara ilmiah adalah Megalosaurus yang ditemukan pada tahun 1824 oleh William Buckland.

Iguanadon ditemukan dua tahun sebelumnya oleh Gideon A. Mantell, tetapi tidak dijabarkan sampai setahun setelah rilisnya catatan Buckland.

Mengingat keyakinan agama yang kuat dari masyarakat Barat pada saat itu, penemuan-penemuan ini adalah petunjuk yang dapat menggoyahkan kepercayaan banyak orang dalam Alkitab literal sejak penemuan Copernicus dan Galileo.

Beberapa orang yakin bahwa penemuan dinosaurus purba ini adalah "tulang-tulang raksasa" dalam Alkitab (sebagian memang benar). Penemuan ini menjadi petunjuk bahwa bahwa planet kita yang menakjubkan adalah rumah bagi makhluk macam itu jauh sebelum manusia menginjakkan kaki di dalamnya.

Ketika Gua Altamira pertama kali ditemukan pada tahun 1880, banyak kontroversi yang bermunculan di seluruh penjuru dunia. Momen ini berlangsung selama beberapa dekade.

Di gua ini, arkeolog amatir Marcelino Sanz de Sautuola, dipimpin oleh putrinya yang berusia dua belas tahun, melihat untuk pertama kalinya karya seni zaman paleolitik, yang diciptakan oleh manusia purba yang sebelumnya dianggap tidak mampu melakukan hal semacam itu.

Implikasinya terhadap ilmu sosiologi dan arkeologi sangat mencengangkan. Ketika lukisan-lukisan itu akhirnya diverifikasi sebagai penemuan otentik 20 tahun kemudian, persepsi atas manusia prasejarah berubah selamanya.

"Awalnya aku tidak bisa melihat apa-apa, udara panas yang keluar dari ruangan menyebabkan cahaya ilin berkedip. Tetapi saat ini, ketika mataku mulai terbiasa dengan cahaya, detail ruangan di dalam muncul perlahan-lahan dari kabut, binatang aneh, patung, dan emas - di mana-mana kilatan emas. Untuk saat ini - sebuah keabadian nampaknya sudah terlihat dari sudut lain - saya sangat terkejut dengan rasa takjub."

Itu adalah kata-kata Howard Carter, arkeolog yang menemukan makam King Tut. Makam ini mungkin menjadi penemuan Mesir Kuno yang paling menakjibkan dan penting di zaman modern ini.

Penemuan ini berguna untuk memahami sejarah Mesir Kuno—yang mungkin menjadi peradaban terbesar yang pernah ada sepanjang sejarah umat manusia.

Tiga peradaban paling kuno muncul dan berkembang di sepanjang sungai. Peradaban Sungai Nil dan Mesopotamia tidak pernah dilupakan, tetapi peradaban yang berkembang di sepanjang sungai Indus hilang sampai abad kedua puluh.

Di sepanjang sungai Indus, kota-kota maju dibangun. Tanda-tanda sains, tulisan, dan teknologi dapat ditemukan di reruntuhan kota-kota yang saat itu belum ditemukan.

Penyebab mengapa peradaban Lembah Indus hancur belum dapat diketahui, tetapi kita dapat melihat dari penggalian arkeologis bahwa kota-kota di dalamnya sering dihancurkan oleh sungai-sungai yang (juga) memberi mereka kehidupan.

Seni Peradaban Lembah Indus dianggap menunjukkan tingkat kesetaraan sosial yang luar biasa. Jika penafsiran ini benar—jika masyarakat tidak berpindah dari tirani ke demokrasi—hal itu memiliki implikasi mendalam bagi para sejarawan.

Nah itu tadi 7 penemuan arkeologis yang paling penting dan luar biasa dalam sejarah. Manusia selalu terpesona oleh masa lalu. Oleh karena itu, manusia akan selalu mencari dan meneliti setiap temuan yang ditinggalkan oleh para leluhurnya.