Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Fakta Agouti Emas, Hewan Pemalu yang Senang Menyebar Biji-Bijian

ilustrasi agouti emas (wikimedia.org/Djibo Zanzot)
Intinya sih...
  • Agouti emas hidup di hutan tropis dan subtropis Amerika Tengah hingga Amerika Selatan, bergantung pada pepohonan dan semak belukar untuk makanan dan perlindungan.
  • Berukuran kecil dengan bulu berwarna coklat keemasan, agouti emas adalah herbivora yang memiliki gigi kuat untuk membuka kacang keras seperti kacang Brazil.
  • Agouti emas dikenal sebagai "penyebar benih hutan" karena kebiasaannya mengubur biji-bijian sebagai cadangan makanan, namun terancam punah akibat perburuan liar dan deforestasi.

Hewan-hewan kecil di hutan sering kali luput dari perhatian, padahal mereka punya peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Salah satu contohnya adalah agouti emas (Dasyprocta punctata), hewan pengerat yang tersebar di wilayah Amerika Tengah dan sebagian Amerika Selatan.

Meskipun penampilannya mungkin tidak mencolok, agouti memiliki keunikan dalam perilaku dan kebiasaannya sehari-harinya. Dalam dunia konservasi, agouti juga dikenal sebagai penyebar biji yang andal, sehingga dijuluki sebagai “tukang kebun hutan”. Sayangnya, perburuan liar dan kerusakan habitat membuat populasi mereka semakin rentan. Ingin mengetahui lebih banyak informasi terkait agouti emas? Yuk, simak faktanya di bawah!

1. Hidup di hutan tropis dan subtropis Amerika Tengah hingga Amerika Selatan

ilustrasi habitat agouti emas (wikimedia.org/Chuck Homler)

Dilansir laman Animalia, agouti emas hidup di berbagai tipe hutan tropis dan subtropis di Amerika Tengah hingga Amerika Selatan, termasuk Meksiko selatan, Panama, Kolombia, dan Venezuela. Mereka menyukai wilayah berhutan lebat, seperti hutan dataran rendah, hutan sekunder, hingga hutan yang berada di dekat sungai. Habitat ini menyediakan banyak tempat persembunyian alami yang mereka butuhkan untuk bertahan dari predator.

Selain itu, agouti juga sering terlihat di area pinggiran hutan atau bahkan mendekati pemukiman manusia, terutama jika tersedia sumber makanan. Meskipun tampak adaptif, mereka tetap sangat bergantung pada keberadaan pepohonan dan semak belukar untuk mencari makan dan berlindung. Oleh sebab itu, kerusakan hutan akibat deforestasi atau alih fungsi lahan membuat mereka kesulitan mempertahankan habitat yang sesuai.

2. Berukuran kecil dengan bulu berwarna coklat keemasan

ilustrasi tampilan fisik agouti emas (wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Dilansir laman Animal Diversity Web, agouti emas memiliki tubuh berukuran sedang dengan panjang sekitar 40 - 60 cm dan berat 2–4 kg. Bulu mereka berwarna cokelat kemerahan atau keemasan yang tampak berkilau di bawah sinar matahari, memberikan kesan “emas” yang menjadi asal julukannya.

Mereka memiliki kaki belakang yang lebih panjang dibandingkan kaki depan, sehingga sering terlihat seperti sedang “melompat-lompat” saat berlari, mirip gaya kelinci. Ekornya sangat pendek dan hampir tidak terlihat, membuat penampilannya tampak lebih ramping.

Gigi serinya besar, tajam, dan terus tumbuh seumur hidup, khas hewan pengerat. Wajahnya tirus dengan mata besar dan telinga kecil. Kombinasi fisik ini tidak hanya mendukung gaya hidupnya yang aktif, tetapi juga menjadikan mereka ahli dalam membuka kacang keras seperti kacang Brazil.

3. Herbivora yang memiliki gigi kuat

ilustrasi agouti emas sebagai hewan herbivora (wikimedia.org/Dieter Schulten)

Agouti emas adalah herbivora yang terutama memakan buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan, termasuk yang memiliki cangkang sangat keras. Dilansir laman AZ Animals, salah satu makanan favorit mereka adalah kacang Brazil yang cangkangnya bisa dibuka berkat gigi kuat dan teknik menggigit yang khas.

Mereka mengandalkan penciuman tajam untuk menemukan makanan dan akan mencari dengan hati-hati di bawah semak-semak atau dedaunan hutan. Saat musim buah berlimpah, agouti akan menyimpan sebagian makanan dengan cara menguburnya di dalam tanah sebagai cadangan untuk musim kering. Kemampuan ini bukan hanya bentuk strategi bertahan hidup, tetapi juga memberi dampak besar pada regenerasi pohon, karena banyak biji yang akhirnya tumbuh menjadi tanaman baru

4. Sangat waspada dan refleksif

ilustrasi agouti emas (wikimedia.org/Anthony Batista)

Dilansir laman Oakland Zoo, agouti emas dikenal sebagai hewan yang sangat waspada dan refleksif terhadap potensi bahaya di sekitarnya. Mereka memiliki pendengaran dan penciuman yang sangat tajam, yang membantu mereka mendeteksi keberadaan predator bahkan dari kejauhan.

Saat merasa terancam, agouti dapat membeku sejenak, lalu melesat dengan sangat cepat ke semak atau liang untuk bersembunyi. Gaya lari mereka yang melompat-lompat, berkat kaki belakang yang lebih panjang, membuat mereka sulit dikejar oleh pemangsa.

Mereka juga dikenal sebagai hewan yang cerdas dalam memilih jalur pelarian, biasanya menuju ke arah tempat persembunyian yang telah mereka hafal. Kewaspadaan ini juga tampak dalam kebiasaan makan mereka, dimana agouti sering menoleh ke kanan dan kiri saat mengunyah, dan segera kabur jika mendengar suara mencurigakan.

5. Memiliki hubungan kekerabatan dengan capybara

ilustrasi agouti emas (wikimedia.org/Katja Schulz)

Dilansir laman Nature – My View, agouti emas memiliki hubungan kekerabatan dengan capybara, karena keduanya termasuk dalam ordo yang sama, yaitu Rodentia (hewan pengerat). Meski agouti berukuran lebih kecil dan ramping, mereka masih satu keluarga besar dengan capybara yang merupakan pengerat terbesar di dunia. Keduanya juga memiliki kebiasaan herbivora, seperti memakan buah, biji, dan tumbuhan yang kaya serat.

Dalam klasifikasi ilmiah, agouti masuk dalam famili Dasyproctidae, sedangkan capybara masuk dalam famili Caviidae, bersama guinea pig. Persamaan lain antara keduanya adalah gigi yang terus tumbuh, sistem pencernaan khusus untuk mengolah makanan berserat tinggi, dan perilaku sosial yang menarik. Meski begitu, capybara lebih suka hidup berkelompok dan akrab dengan air, sementara agouti lebih soliter dan aktif di darat.

6. Sering dijuliki sebagai "penyebar benih hutan"

ilustrasi agouti emas (wikimedia.org/Tomfriedel)

Dilansir laman Smithsonian Institution, salah satu perilaku paling unik dari agouti emas adalah kebiasaannya mengubur biji-bijian sebagai cadangan makanan. Mereka memiliki kebiasaan menyimpan beberapa biji di dalam tanah setelah mengumpulkannya, terutama saat makanan sedang melimpah.

Namun, agouti tidak selalu mengingat semua lokasi simpanannya dan biji yang terlupakan inilah yang kemudian bertunas dan tumbuh menjadi pohon baru.

Inilah sebabnya mereka dijuluki sebagai "penyebar benih hutan" atau "petani tanpa sengaja."

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa keberadaan agouti sangat penting bagi kelangsungan pohon-pohon besar yang bergantung pada penyebaran biji secara fisik. Misalnya, kacang Brazil hampir sepenuhnya bergantung pada agouti untuk menyebarkan benihnya karena tidak ada hewan lain yang bisa membukanya.

7. Hewan yang sangat pemalu

ilustrasi agouti emas (wikimedia.org/Glynn Morris)

Dilansir laman Yorkshire Wildlife Park, meski tubuhnya tidak kecil, agouti emas adalah hewan yang sangat pemalu dan lebih suka menghindari interaksi langsung dengan makhluk lain, termasuk manusia. Mereka lebih banyak beraktivitas di pagi hari atau menjelang malam, dan akan segera melarikan diri jika merasa terganggu. Bahkan dalam kondisi tidak berbahaya pun, suara keras atau gerakan tiba-tiba bisa membuat agouti panik dan kabur.

Mereka tidak hidup dalam kelompok besar, bahkan sebagian besar agouti hidup sendiri atau berpasangan dalam jangka panjang. Kepemaluannya membuat agouti sulit diamati di alam liar, dan sering kali hanya terdengar suara langkah cepat atau suara gigi menggerogoti buah.

8. Terancam punah akibat perburuan liar dan deforestasi

ilustrasi agouti emas (wikimedia.org/Ramon and Suzanne Vargas)

Dilansir laman Animal Diversity Web, meskipun belum dikategorikan sebagai spesies terancam punah, populasi agouti emas menghadapi tekanan besar dari aktivitas manusia. Perburuan liar menjadi salah satu ancaman utama, terutama karena dagingnya dianggap lezat di beberapa daerah pedesaan Amerika Tengah.

Selain itu, kerusakan habitat akibat deforestasi, pembukaan lahan pertanian, dan pembangunan permukiman juga mempersempit ruang hidup mereka. Ketergantungan agouti pada ekosistem hutan membuat mereka sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.

Di beberapa wilayah, populasi mereka mulai menurun, sehingga perlu ada perhatian lebih terhadap konservasi spesies ini. Edukasi kepada masyarakat lokal untuk tidak memburu hewan ini secara berlebihan juga menjadi langkah penting. Menjaga kelestarian agouti bukan hanya menyelamatkan satu spesies, tetapi juga ikut melestarikan pohon-pohon besar yang bergantung pada mereka untuk regenerasi.

Agouti emas mungkin bukan hewan yang populer seperti gajah atau harimau, tetapi peran ekologisnya tidak kalah penting. Dengan tubuh kecil dan sifat pemalu, mereka mampu mempengaruhi kelangsungan hidup banyak jenis tumbuhan melalui perilaku penyimpanan biji. Sayangnya, ancaman terhadap habitat dan perburuan liar membuat mereka semakin sulit ditemukan di alam liar. Edukasi, pembatasan perburuan, dan perlindungan hutan adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan mereka tetap lestari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us