ilustrasi agouti emas (wikimedia.org/Ramon and Suzanne Vargas)
Dilansir laman Animal Diversity Web, meskipun belum dikategorikan sebagai spesies terancam punah, populasi agouti emas menghadapi tekanan besar dari aktivitas manusia. Perburuan liar menjadi salah satu ancaman utama, terutama karena dagingnya dianggap lezat di beberapa daerah pedesaan Amerika Tengah.
Selain itu, kerusakan habitat akibat deforestasi, pembukaan lahan pertanian, dan pembangunan permukiman juga mempersempit ruang hidup mereka. Ketergantungan agouti pada ekosistem hutan membuat mereka sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.
Di beberapa wilayah, populasi mereka mulai menurun, sehingga perlu ada perhatian lebih terhadap konservasi spesies ini. Edukasi kepada masyarakat lokal untuk tidak memburu hewan ini secara berlebihan juga menjadi langkah penting. Menjaga kelestarian agouti bukan hanya menyelamatkan satu spesies, tetapi juga ikut melestarikan pohon-pohon besar yang bergantung pada mereka untuk regenerasi.
Agouti emas mungkin bukan hewan yang populer seperti gajah atau harimau, tetapi peran ekologisnya tidak kalah penting. Dengan tubuh kecil dan sifat pemalu, mereka mampu mempengaruhi kelangsungan hidup banyak jenis tumbuhan melalui perilaku penyimpanan biji. Sayangnya, ancaman terhadap habitat dan perburuan liar membuat mereka semakin sulit ditemukan di alam liar. Edukasi, pembatasan perburuan, dan perlindungan hutan adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan mereka tetap lestari.