Drone tempur asal Turki Bayraktar TB2 akhir-akhir ini menjadi perhatian banyak orang terutama bagi para pengamat militer. Berkat perannya di perang Ukraina belakangan ini, nama drone Bayraktar TB2 menjadi kian melambung.
Namun, di balik perannya akhir-akhir ini TB2 Bayraktar tentu memiliki sederet fakta lainnya yang juga menarik untuk kita bahas. Untuk itu, mari simak ulasan berikut!
Pengembangan Bayraktar TB2 didasarkan atas prototipe Bayraktar TB1. Inisiatif pengembangan drone tersebut bermula karena desakan akan kebutuhan Turki untuk mengoperasikan drone-drone tempur. Sehingga Bayraktar TB2 (Tactical Block-2) menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut.
Baykar Makina sebuah perusahaan pertahanan swasta yang berbasis di Istanbul, menjadi
pengembang utama dari drone tersebut. Bayraktar TB2 terbang perdana pada Agustus 2014, serta mulai menjalani uji coba dengan berbagai persenjataan pada Desember 2015.
TB2 Bayraktar pertama kali digunakan oleh Militer Turki pada tahun 2018. Militer Turki menggunakan Bayraktar TB2 decara luas dalam operasi kontra-terorisme terhadap pemberontak Kurdi seperti PKK (Partiya Karkerên Kurdistanệ) dan YPG (Yekineyên Parastina Gel).
Dalam operasi tersebut TB2 Bayraktar setidaknya berhasil membunuh dan melukai 449 militan PKK dan YPG. Pada 15 Agustus 2018, TB2 juga berhasil membunuh salah satu anggota dewan Persatuan Komunitas Kurdistan bernama Ismail Özden.
Selain menghadapi militan Kurdi, Turki juga menggunakan TB2 Bayraktar untuk menggempur militer Suriah selama intervensi Turki di Suriah. Dilansir dari Middle East Institute, selama terjadinya Operation Spring Shield drone Bayraktar TB2 berhasil menghancurkan 73 kendaraan militer tentara Suriah. Hal itu membuat Bayraktar TB2
menjadi salah satu drone andalan Turki.
Sebagai drone tempur Medium Altitude Long Endurance (MALE), Bayraktar TB2 dilengkapi dengan beberapa senjata yang cukup mematikan. Persenjataan yang melengkapi Bayraktar TB2 antara lain adalah bom pintar berpemandu laser Milli Akıllı Mühimmat (MAM) varian MAM-C dan MAM-L, rudal anti tank L-UMTAS, rudal berpemandu laser Roketsan Cirit, serta rudal berpemandu laser TUBITAK-SAGE BOZOK.
Bayraktar TB2 dapat membawa persenjataan tersebut hingga bobot 150 kilogram. Persenjataan tersebut dipasang di empat titik pegangan yang terletak di sayap TB2 Bayraktar.
Predikat 'battle proven' TB2 Bayraktar bermula dari meletusnya Perang Nagorno Karabakh antara Azerbaijan dan Armenia pada 2020. Dalam pertempuran tersebut, militer Azerbaijan menggunakan drone TB2 Bayraktar sebagai andalannya. Azerbaijan banyak menuai keuntungan dari penggunaan drone tersebut.
Tercatat TB2 Bayraktar milik Azerbaijan berhasil menghancurkan beberapa alutsista milik Armenia seperti tank tempur utama T-72, kendaraan tempur infanteri BMP-1 dan BMP-2, peluncur roket ganda BM-30 Smerch, serta sistem pertahanan udara 9K33 Osa dan Strela-10.
Bahkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menyebutkan dalam wawancara dengan TRT Haber, "Drone ini menunjukkan kekuatan Turki. Ini juga memberdayakan kekuatan kami" sebutnya.
Pamor Bayraktar TB2 semakin meningkat di saat Ukraina yang telah mengakusisi drone Bayraktar TB2 sebelumnya mulai menggunakannya dalam upaya menghadapi invasi Rusia terhadap Ukraina belakangan ini. Dikutip dari Business Insider, Ukraina pada tanggal 27 Februari mengkonfirmasi dua serangan oleh Bayraktar TB2 terhadap konvoi pasukan Rusia di wilayah Kherson dan Zhytomyr.
Di dalam beberapa video yang beredar, Bayraktar TB2 terlihat telah berhasil menghancurkan satu tank dan dua sistem rudal permukaan-ke-udara milik Rusia.
Dalam video lain yang dibagikan di Twitter, drone Bayraktar, yang digunakan oleh militer Ukraina juga berhasil meledakkan konvoi sekelompok truk bahan bakar dan truk pasokan Rusia.
Karena peran TB2 Bayraktar yang dalam di perang tersebut. Seorang tentara Ukraina bernama Taras Borovok menciptakan lagu patriotik Ukraina yang berjudul "Bayraktar". Lagu itu kemudian menjadi populer setelah dirilis pada 1 Maret 2022.
Tak berhenti sampai disitu. Dilansir dari thedrive.com, pada tanggal 2 Mei pesawat tak
berawak TB2 Bayraktar yang dioperasikan oleh Ukraina berhasil menyerang dan menghancurkan dua kapal patroli Raptor class milik Rusia di dekat Pulau Zmiinyi.
Di serangan selanjutnya, pada tanggal 7 Mei sebuah Bayraktar TB2 kembali berhasil menyerang dan menghancurkan sebuah helikopter angkut Mil Mi-8 milik Rusia saat sedang menurunkan pasukan di Pulau Zmiinyi.
Di pulau itu drone tempur TB2 Bayraktar juga dilaporkan berhasil menghancurkan rudal
pertahanan udara Tor milik Rusia. Hal tersebut membuka jalan bagi Angkatan Udara Ukraina untuk melakukan pemboman yang dilakukan oleh pesawat Sukhoi Su-27 'Flanker' milik Ukraina terhadap bangunan di pulau itu.
Tak hanya di Suriah, Nagorno-Karabakh, dan Ukraina. Bayraktar TB2 juga diketahui sukses beraksi dalam perang di Libya dan Ethiopia. Di Libya, Bayraktar TB2 digunakan oleh pihak Government of National Accord (GNA) yang diakui oleh PBB dalam menghadapi Libyan National Army (LNA) pimpinan Khalifa Haftar.
Bayraktar TB2 digunakan dalam perang di Libya sejak 2019 hingga 2020. Sedangkan di Ethiopia, pasukan pemerintah Ethiopia dilaporkan menggunakan Bayraktar TB2 dalam menghadapi milisi Front Pembebasan Rakyat Tigray sejak 2021 dan 2022.
Baykar Makina sebagai produsen utama mengembangkan varian baru dari Bayraktar TB2 dengan nama Bayraktar TB3, drone tersebut menjadi drone yang dapat mendarat dan terbang dari platform kapal induk. Fitur yang dimiliki Bayraktar TB3 adalah sayap lipat yang umumnya banyak digunakan oleh pesawat-pesawat yang mendarat di kapal induk.
Dikutip dari TRT Haber, Bayraktar TB3 akan menjalani penerbangan perdana pada tahun 2022. Rencananya juga, Bayraktar TB3 akan menggunakan kapal Landing Dock Helicopter (LHD) TCG Anadolu sebagai platform pendaratannya.
Itulah beberapa fakta mengenai drone tempur Bayraktar TB2, drone asal Turki yang kini kian bersinar. Ternyata ada drone yang gak cuma untuk merekam video, tapi juga bisa untuk bertempur!