8 Fakta Kehebatan Capung, si Mata Besar yang Jago Menyergap Mangsa

Capung memang punya kemampuan terbang yang spektakuler karena memiliki dua set sayap dengan otot di dada yang dapat membuat setiap sayap bekerja secara mandiri. Inilah yang memungkinkan capung untuk mengubah sudut setiap sayap dan melatih ketangkasannya di udara. Capung dapat terbang ke segala arah dengan gesit dan cepat. Gak heran kalau mereka layak disebut predator penyergap mangsa di udara yang paling hebat.

Menangkap nyamuk atau serangga kecil di udara adalah pekerjaan mudah bagi capung. Dengan kepintarannya, capung bisa menilai kecepatan dan lintasan target mangsa, lalu menyesuaikan penerbangan untuk mencegat mangsa. Capung selalu mendapat tingkat keberhasilan hingga 95 persen saat berburu.

Dikutip dari laporan The New York Times, satu tim peneliti telah menentukan bahwa sistem saraf capung memiliki kemampuan menyelektif mangsa yang tajam, mampu fokus pada satu mangsa saat ia terbang di tengah kawanan serangga yang berkibar-kibar.

Peneliti lain juga mengidentifikasi adanya semacam sirkuit dari 16 neuron yang menghubungkan otak capung ke pusat motor penerbangan di toraks. Dengan bantuan sejumlah neuronal itu, capung dapat melacak target yang bergerak, menghitung lintasan untuk mencegat target itu dan dengan cepat menyergapnya dengan cerdas.

Kalau kamu perhatikan, kepala capung memang didominasi oleh kedua matanya yang besar. Capung mempunyai penglihatan hampir 360 derajat, dengan satu titik buta tepat di belakangnya.

Kelebihan luar biasa ini adalah alasan mengapa mereka dapat mengawasi satu serangga di dalam gerombolan dan mengejarnya sambil menghindari tabrakan di udara dengan serangga lain.

Dikutip dari Thoughtco.com, ahli entomologi, Chris Goforth menuliskan bahwa hanya ada sedikit sekali serangga yang bisa hidup di lautan. Salah satu alasan terbesarnya adalah karena air laut itu asin dan beberapa serangga mungkin tidak dapat mengatasi kondisi tersebut. Namun kondisi itu tampaknya bukan masalah bagi capung.

Beberapa spesies, seperti capung Erythrodiplax berenicei  yang hidup di tepi laut dapat berhasil melanjutkan keturunan dalam air yang bahkan dua kali lebih asin daripada lautan. Capung pantai adalah spesies yang unik karena habitatnya terdiri dari rawa-rawa garam, bakau dan danau salin.

Capung bisa bernafas melalui insang di dalam duburnya. Nimfa capung mampu menarik air ke anusnya untuk memfasilitasi pertukaran gas. Ketika nimfa mengeluarkan air, nimfa itu mendorong dirinya sendiri ke depan dan tiba-tiba keluarlah air melalui anusnya yang memberi manfaat pada bergeraknya sistem pernapasan.

Selain bidang penglihatan yang luar biasa, ternyata capung juga dapat melihat dunia dengan warna yang bahkan gak dapat manusia bayangkan. Menurut New Scientist, manusia memiliki penglihatan tiga warna, yang berarti kita melihat warna sebagai kombinasi merah, biru dan hijau. Kemampuan ini berkat tiga jenis protein peka cahaya di mata kita yang disebut opsins.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 12 spesies capung telah menemukan bahwa masing-masing spesies memiliki tidak kurang dari 11, bahkan beberapa spesies sampai 30 opsins visual yang berbeda.

Kalau selama ini kita hanya melihat capung terbang bebas di udara, tahukah kamu kalau capung ternyata bertelur di air dan hidup di bawah air hingga dua tahun? Kondisi ini terjadi ketika menunggu larva capung menetas, bahkan beberapa spesies mungkin tetap dalam kondisi larva hingga enam tahun.

Dikutip dari mnn.com, capung akan berganti bulu sebanyak 17 kali saat mereka tumbuh dan bersiap untuk menuju ke permukaan dan berubah menjadi capung yang kita lihat di udara. Mereka akan memakan berbagai macam serangga kecil seperti larva, nyamuk, berudu, bahkan ikan.

Capung memiliki kemampuan termoregulasi pada tubuh mereka sendiri. Dikutip dari slideshare.net, termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik untuk mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal. Kondisi ini dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan.

Biasanya capung berpatroli di udara dengan membolak-balik sayapnya. Ternyata gaya terbang seperti itu mampu meningkatkan suhu tubuh mereka, apalagi kalau gerakannya cepat. Capung juga gak sembarangan bertengger, mereka terampil memosisikan area tubuh supaya memperoleh kehangatan maksimal dari sinar matahari. Beberapa spesies bahkan menggunakan sayapnya sebagai reflektor, memiringkannya untuk mengarahkan radiasi matahari ke tubuh mereka.

Itulah seputar fakta tentang capung yang luar biasa. Kalau kamu pernah ngeremehin keberadaan hewan mungil satu ini, sekarang justru kamu takjub kan dengan kemampuannya?