5 Filsuf Besar Peradaban Barat yang Mempengaruhi Tatanan Dunia

Filsafat mereka tak akan pernah lekang oleh arus zaman

Bagaimana menurutmu jika di dunia ini tidak ada lagi orang yang bertanya tentang pertanyaan-pertanyaan filosofis dan berpikir filosofis? Mungkin akan menjadi dunia yang kosong makna dan tak ada peradaban, hidup lurus hanya untuk makan.

Namun, para filsuf Barat adalah orang yang memiliki vitalitas mengagumkan dan nilai dasar untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menjawabnya dengan cara mereka sendiri. Berikut adalah beberapa filsuf peradaban barat yang turut mempengaruhi tatanan dunia.

1. Rene Descartes (1596 - 1650)

5 Filsuf Besar Peradaban Barat yang Mempengaruhi Tatanan DuniaRene Descartes (tebuireng.co)

Rene Descartes dikenal sebagai salah satu pelopor aliran Filsafat Rasionalisme. Dia juga seorang matematikawan, dan turut berkontribusi dalam merevolusi ilmu pengetahuan Barat. Rasionalisme mendukung pemikiran bahwa akal itu universal pada diri semua manusia; pemikiran adalah elemen satu-satunya kepastian pengetahuan; dan sarana untuk memutuskan sesuatu yang bersifat moral serta menciptakan masyarakat yang baik.

Sebagai seorang filsuf dan matematikawan, Descartes juga membantu Copernicus menggunakan metode matematika untuk merevolusi ilmu astronomi dengan teori heliosentris yang baru tentang semesta, yang kemudian teorinya dibuktikan oleh Galileo. Selain itu, Descartes merasa bahwa kebingungan dan ketidakpastian filsafat dapat dijernihkan menggunakan metode matematika. Lebih dari itu, matematika juga bisa mencapai kepastian absolut terhadap filsafat.

Dalam bukunya Meditation I dan II, Descartes menulis sebaris aksioma untuk filsafatnya, 'Cogito Ergo Sum' (aku berpikir maka aku ada), yaitu setiap aku berpikir, aku ada sebagai makhluk sadar, dan substansi yang berpikir. Diktum tersebut bertujuan untuk menetapkan kebenaran bukti diri, di mana keberadaan tentang diri tidak bisa diragukan dan dibantah oleh pikiran. Lebih daripada itu, dia juga mencari keberadaan Tuhan dengan rumusan Cogito Ergo Sum.

2. Immanuel Kant (1724 - 1804)

5 Filsuf Besar Peradaban Barat yang Mempengaruhi Tatanan DuniaImmanuel Kant (lughotuna.id)

Kant merupakan seorang filsuf Jerman yang hidup di abad Pencerahan. Karya-karya terbesarnya di bidang epistemologi, etika, dan estetika sangat mempengaruhi pemikiran generasi filsuf selanjutnya, terutama dalam aliran Kantianisme dan Idealisme.

Mengkaji pemikiran Kant cukup rumit alias tidak mudah memahaminya, karena seluruh filsafat sebelumnya telah diruntuhkan oleh Kant sendiri dan kemudian dia revisi dengan pemikiran yang lebih baru. Kemudian filsafat itu dia sebut sebagai Kritisisme dan digunakan untuk melawan pemikiran Dogmatisme.

Dalam karyanya yang berjudul Critique of Pure Reason (Kritik Akal Budi Murni), menanggapi sintesis antara dua arus besar pemikiran modern, yaitu Empirisme dan Rasionalisme. Dalam uraiannya, kritik Kant pada akal pikiran merupakan cara terakhir untuk membuat sintesis antara Rasionalisme dan Empirisme. Kant memulainya sebagai seorang Rasionalis. Lalu karena adanya pengaruh pemikiran David Hume (filsuf Empirisme), kemudian dia mulai meragukan pemikiran Rasionalisme.

Tetapi Kant mengatakan bahwa tidak semua pengetahuan berasal dari pengalaman inderawi. Menurutnya, pengetahuan yang bukan pengalaman akan masuk ke dalam akal pikiran, lalu merangsang indera-indera yang telah disiapkan oleh akal pikiran. Dalam bentuk inilah kategori-kategori pengetahuan dapat memperoleh pengetahuan yang seutuhnya.

3. G.W.F Hegel (1770 - 1831)

5 Filsuf Besar Peradaban Barat yang Mempengaruhi Tatanan DuniaG.W.F Hegel (ca.wikiquote.org/Antara Kaltara)

Hegel merupakan seorang filsuf idealis, dan pemikirannya yang tajam dapat mengambil pendekatan filsafat Kant. Kehidupan Hegel muncul bersamaan dengan era Romantisme Jerman, yaitu suatu pergerakan revolusioner di bidang filsafat, sastra, dan seni visual yang lebih dominan daripada bidang politik.

Hegel juga seorang yang ahli dalam konsep Dialektika. Dalam perspektif Hegel, dialektika merupakan penyatuan lawan-lawan, di mana setiap konsep menunjukkan kepada kita batasannya dan membawanya masuk ke dalam pertentangan, dan masuk pada negasi dirinya. Hasilnya, dialektika dalam perlawanan filsuf Heraclitus yaitu konflik, kontradiksi, dan polaritas memiliki ciri semua pemikiran manusia. Konsep-konsep Heraclitus sesekali dikembalikan, diri mulai menunjukkan batasan, melewati dan masuk ke wilayah lawan beratnya; yaitu klaim Parmenides yang menjelaskan tidak ada sesuatu yang berubah, realitas itu selamanya akan apa adanya. Kemudian Hegel melihat lawan dialektika, konflik, polaritas atau kontradiksi di antara Heraclitus dan Parmenides.

Hegel memberikan label pada konsep yang pertama, yaitu tesis (konsep Heraclitus) dan antitesis (konsep Parmenides). Tetapi, Hegel kemudian memperlihatkan konflik antara tesis dan antitesis bisa diselesaikan. Ketika kedua konflik itu dipikirkan, maka muncullah sintesis: yaitu konsep yang akan menyelesaikan masalah, menyatukan konsep yang bertentangan, dan tiba pada sesuatu yang benar.

Fungsi sintesis Hegel:

  1. Menunda konflik di antara tesis dan antitesis.
  2. Menyimpan kebenaran dari tesis dan antitesis.
  3. Mengungguli pertentangan dan mendominasi konflik hingga tiba pada kebenaran yang lebih tinggi.

4. Karl Marx (1818 - 1883)

5 Filsuf Besar Peradaban Barat yang Mempengaruhi Tatanan DuniaKarl Marx (kompas.com)

Apa kekuatan filsafat Karl Marx? Marxisme telah mengubah tatanan dunia dan menghidupkan intelek, imajinasi, dan hati nurani manusia. Konon, sepertiga dari penduduk bumi menyebut diri mereka sebagai pengikut Karl Marx.

Banyak yang beranggapan bahwa Marxisme dalam beberapa hal mirip dengan agama. Tetapi Marx sangat enggan untuk menyamakan pandangannya dengan agama, karena sebagai seorang ateis, Marx justru mencemooh ajaran agama dengan epigramnya yang terkenal: "Agama adalah candu masyarakat."

Marx muda menganggap dirinya sebagai seorang filsuf, dan pengikut pandangan Hegel. Tetapi, Marx mengubah sistem Hegelian secara drastis karena untuk membawa pemikirannya menuju masalah-masalah duniawi dari wilayah metafisika idealisme Jerman yang abstrak ke dunia konkret.

Dengan melewati berbagai masalah hidup dan menuju pemikiran revolusioner, dalam rentang waktu tertentu, Marx berhasil menggerakkan kaum buruh (proletariat) untuk melakukan penyerangan radikal kepada kaum kapitalis (borjuis) yang telah menindas dan menghisap kaum proletariat dengan modal-modalnya.

Mereka mengharapkan masyarakat yang teralienasi dari pekerjaannya akan bahagia dan terbebas dari penghisapan kaum pemilik modal (kaum kapitalis). Karena jasa Marx yang agung dan berhasil merevolusi kaum proletariat, Marx memiliki pengikut di seluruh dunia. Pertanyaannya, apakah kekuatan yang tersembunyi dan berkuasa dari seorang Marx?

5. Jean-Paul Sartre (1905 - 1980)

5 Filsuf Besar Peradaban Barat yang Mempengaruhi Tatanan DuniaJean Paul-Sartre (rionegro.com)

Jean-Paul Sartre merupakan filsuf Eksistensialisme abad 20. Filsafatnya baru muncul setelah akhir Perang Dunia 2. Sebelum Sartre, filsuf Eksistensialisme yang pertama adalah Soren Kierkegaard. Bagi Kierkegaard, eksistensiku yang tak bermakna menjadikanku hampa dan gelisah, putus asa, dan depresi. Meskipun sama-sama dalam lingkaran eksistensialisme, beberapa filsafat Kierkegaard ditentang oleh Sartre.

Tema awal dari Eksistensialisme terdapat pada individu manusia sebagai subjek yang sadar, rasa kehampaan dan ketidakbermaknaan eksistensi manusia, serta kegelisahan yang berlarut dalam realitas manusia.

Aliran eksistensialisme hanya terpusat dan melekat pada eksistensi manusia; eksistensialisme tidak mempunyai filsafat alam, filsafat ilmu pengetahuan, dan politik yang telah terorganisasi. Eksistensialisme merupakan filsafat tentang keberadaan manusia yang konkret, yang mengada di dunia, dan filsafat tentang manusia sebagai makhluk yang sadar.

Bagi Sartre, eksistensi di atas esensi. Artinya, eksistensi mendahului esensi; esensi tidak terdapat pada diri manusia, karena manusia tidak memiliki esensi. Bila esensi mendahului eksistensi, maka esensi hanya ada pada benda-benda atau sesuatu yang tak berkesadaran. Karena itu, benda-benda tidak bereksistensi.

Pada kematian Satre, ribuan orang turut ikut ke jalan mengantar jenazahnya dikarenakan jasa pemikiran masyhurnya yang telah mengubah pandangan hidup masyarakat Eropa pada saat itu. Meskipun karya-karyanya sulit dipahami, salah satu bukunya Being and Nothingness (Ada dan Ketiadaan) mendapat perhatian banyak kalangan tentang kebebasan individu, bahwa setiap individu bebas menentukan pilihan hidup dan keputusannya sendiri, tetapi juga berani bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan-keputusannya.

Itulah beberapa filsuf yang turut berkontribusi dan mempengaruhi tatanan dunia hingga kini. Apakah kamu tertarik untuk lebih jauh lagi mengkaji karya-karya dari kelima filsuf tersebut?

Baca Juga: 7 Filsuf Paling Terkemuka dan Pemikiran Hebatnya

Ali Akbar Mhd Photo Verified Writer Ali Akbar Mhd

Menyukai Kesibukan Walau Tak Lupa Rebahan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ane Hukrisna

Berita Terkini Lainnya