10 Istilah Gempa Bumi Ini Wajib Kamu Ketahui
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara geografis, letak Indonesia berada di area Ring of Fire atau ‘Cincin Api’ Pasifik. Wilayah Indonesia dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Hal ini menjadikan Indonesia rawan terjadinya bencana geologi, salah satunya gempa bumi.
Akhir-akhir ini, gempa kerap terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Istilah-istilah gempa pun bermunculan di media. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan gempa bumi. Apa saja? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Seismograf
Seismograf adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi kekuatan, lokasi, dan kedalaman fokus gempa. Seismograf akan mencatat hasil deteksinya dalam bentuk kurva yang tergambar pada kertas. Untuk mengetahui letak lokasi gempa, dibutuhkan 3 stasiun gempa bumi.
Terdapat beberapa jenis seismograf, di antaranya seismograf vertikal, seismograf horizontal, seismograf manual, dan seismograf digital.
2. Seismogram
Melalui seismograf, dihasilkan grafik atau kurva yang merupakan hasil rekaman. Nah, hasil rekaman inilah yang disebut dengan seismogram. Dengan melihat hasil rekaman ini, kita dapat mengetahui skala kekuatan gempa.
3. Seismologi
Seismologi berasal dari kata Yunani, yaitu seismos yang artinya getaran dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Dari sini, seismologi diartikan sebagai adalah ilmu yang mempelajari getaran atau gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.
4. Hiposentrum
Hiposentrum, dikenal juga dengan istilah fokus, merupakan titik pusat atau titik asal terjadinya gempa bumi. Dari titik ini titik, gelombang gempa bumi merambat ke kulit bumi, yang dinyatakan dalam satuan kilometer. Sebagai contoh, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6 skala Richter dengan kedalaman 20 km.
5. Episentrum
Editor’s picks
Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang kedudukannya tegak lurus fokus. Titik ini berperan sebagai tempat gelombang gempa yang dirambatkan ke area sekitarnya. Episentrum dinyatakan dengan posisi geografis. Sebagai contoh, terjadi gempa bumi pada lokasi 5°45’30” lintang selatan dan 110°38’4” bujur barat dengan kedalaman fokus 20 kilometer.
6. Stasiun gempa bumi
Stasiun gempa bumi adalah bangunan untuk mengawasi terjadinya gempa bumi. Jika dalam bangunan tersebut ada tiga alat pencatatan gempa, maka dinamakan institut gempa bumi.
7. Mikroseista
Mikroseista adalah gempa bumi lemah yang getarannya tidak dapat dirasakan manusia sehingga hanya dapat terdeteksi oleh seismograf.
8. Makroseista
Lain dengan mikroseista, makroseista adalah gempa bumi yang besar dan dapat dirasakan oleh manusia. Tanpa menggunakan alat pun, makroseista dapat dirasakan oleh manusia.
9. Pleistoseista
Pleistoseista adalah garis khayal yang melingkari daerah gempa dan berada di sekitar dengan episenter paling banyak mendapat kerusakan.
10. Homoseista
Homoseista adalah tempat-tempat yang menerima guncangan gempa bumi primer pada waktu yang sama.
Itu dia istilah yang berkaitan dengan gempa yang wajib kamu ketahui. Jadi, jangan sampai salah lagi atau ketuker, ya!
Baca Juga: 5 Fakta Ilmiah Mengenai Bencana Tanah Longsor, Harus Diwaspadai!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.