ilustrasi bloodmoon (pexels.com/George Decipris)
Ada kalanya, pergerakan benda langit dalam orbitnya menyebabkan susunan sejajar. Jika hal ini terjadi pada bulan, bumi, dan matahari, maka akan terjadi gerhana bulan. Bumi, yang berada di antara bulan dan matahari, menghalangi cahaya matahari terpantul oleh bulan.
Hasilnya, cahaya akan tertutupi dan menyebabkan bayangan bernama umbra. Adapun bayangan di sisi-sisi bulan yang berhasil terpantul disebut penumbra. Peristiwa ini akan terlihat pada bagian bumi yang mengalami malam hari.
Ada tiga jenis gerhana bulan, yakni gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbra. Pembiasan cahaya matahari saat gerhana bulan bisa menciptakan warna berbeda pada bulan, menghasilkan bloodmoon alias bulan tampak sangat merah.
Alih-alih membahayakan, akibat revolusi bulan justru bermanfaat bagi kehidupan di bumi dan dunia. Jika bulan gak berevolusi ada banyak hal di luar ekspektasi yang mungkin terjadi. Jadi, bisa coba bayangkan bagaimana jika bulan gak bergerak di porosnya?