Al-Idrisi Sang Kartografer Muslim yang Mengubah Dunia dengan Peta

- Al-Idrisi menciptakan peta paling detail di abad ke-12, menggambarkan dunia dengan akurasi luar biasa
- Lahir pada tahun 1100 di Maroko, Al-Idrisi melakukan perjalanan dan memperoleh informasi rinci tentang wilayah Eropa Barat dan Asia
- Bergabung dalam pelayaran Raja Roger 2 dari Sisilia, Al-Idrisi menjadi revolusioner dalam dunia kartografi dengan karyanya yang bertahan hingga berabad-abad
Bicara soal peta dunia zaman dulu, nama Al-Idrisi pasti tidak boleh ketinggalan. Pasalnya, kartografer muslim andal satu ini, bukan cuma bikin peta biasa. Ia juga menciptakan salah satu peta paling detail di abad ke 12. Karyanya bahkan banyak diandalkan oleh para penjelajah Eropa untuk memahami dunia yang belum mereka kenal. Lewat riset mendalam dan perjalanan yang luas, Al-Idrisi berhasil menggambarkan dunia dengan akurasi luar biasa, jauh sebelum teknologi modern hadir.
Bukan sekadar gambar, peta buatan Al-Idrisi jadi tonggak penting dalam sejarah geografi. Dia menggabungkan ilmu pengetahuan dari berbagai peradaban, termasuk Yunani, Romawi, Arab, hingga India, untuk menciptakan peta yang lebih akurat dibanding pendahulunya. Karyanya yang paling terkenal adalah Tabula Rogeriana, jadi bukti betapa visioner pemikirannya. Yuk, kenalan lebih jauh sosok Al-Idrisi dan bagaimana peta buatannya bisa mengubah dunia!
1. Latar belakang dan pendidikan Al-Idrisi

Muhammad Al-Idrisi lahir pada tahun 1100 di Sabtah, Maroko atau sekarang dikenal dengan Ceuta, Afrika Utara. Dilansir laman Britannica, garis keturunannya melalui serangkaian pangeran, khalifah, dan tokoh suci hingga Nabi Muhammad. Leluhurnya yang lebih dekat, yakni keluarga Hammudi dari kekhalifahan singka (1016–1058) di Spanyol dan Afrika Utara.
Saat masa mudanya, ia melakukan perjalanan di Afrika Utara dan Spanyol, serta memperoleh informasi yang rinci dan akurat tentang kedua wilayah tersebut. Ia diketahui pernah belajar di Cordoba selama beberapa tahun dan juga tinggal di Marrakesh, Maroko, serta Qustantinah (Constantine), Aljazair. Kemudian perjalananannya menuju ke berbagai bagian Eropa Barat, termasuk Portugal, Spanyol, Prancis, dan Inggris. Ia juga mengunjungi kawasan Asia ketika usianya baru menginjak 16 tahun.
2. Karya monumental Al-Idrisi

Sekitar tahun 1145, Al-Idrisi bergabung dalam pelayaran Raja Roger 2 dari Sisilia. Hal tersebut menjadi titik balik dalam perjalanan ilmu serta kariernya. Beberapa sarjana dari barat berpendapat bahwa Al-Idrisi dianggap berkhianat oleh sesama Muslim karena lebih memilih melayani raja Kristen dan memuji raja secara berlebihan.
Faktor perlindungan dari Roger 2 serta keberadaan kerabatnya di Sisilia bisa menjadi alasan utama, mengapa ia memilih untuk tinggal dan berkarya di sana. Al-Idrisi merupakan sosok revolusioner dalam dunia kartografi yang berhasil menciptakan peta dunia yang luar biasa akurat pada masanya. Meskipun menghadapi tantangan teknologi yang terbatas dan kepercayaan masyarakat yang masih primitif, ia mampu menghasilkan karya yang bertahan hingga berabad-abad. Tabula Rogeriana menjadi salah satu warisan ilmu pengetahuan terbesar dari era abad pertengahan dan terus dikenang sebagai pencapaian besar dalam sejarah geografi.
3. Pengaruh Al-Idrisi terhadap dunia kartografi

Tokoh penting dalam dunia kartografi ini telah mengubah banyak hal dalam inovasi dan revolusi. Dengan pengetahuan yang ia kumpulkan dari catatan perjalanan, buku, dan wawancara dengan para penjelajah, ia mampu menciptakan peta dunia yang luar biasa akurat di zamannya. Peta Tabula Rogeriana menjadi rujukan utama bagi para ilmuwan dan penjelajah selama lebih dari tiga abad tanpa perubahan. Selain itu, karya bukunya tidak hanya memberikan informasi geografis tetapi juga wawasan sosial dan budaya tentang berbagai wilayah.
Pengaruh Al-Idrisi terhadap dunia kartografi masih terasa hingga saat ini. Metode pemetaan yang ia kembangkan membantu membangun fondasi ilmu geografi modern. Meskipun hidup pada abad ke 12, visinya tentang dunia melampaui zamannya. Dedikasinya terhadap ilmu pengetahuan menjadikannya inspirasi bagi banyak ilmuwan dan penjelajah setelahnya. Muhammad Al-Idrisi bukan hanya seorang pembuat peta, tetapi juga seorang pionir dalam memperluas cakrawala pemahaman manusia tentang dunia.
Al-Idrisi memberikan wawasan baru tentang wilayah yang belum banyak diketahui, serta membuka jalan bagi penjelajah dan ilmuwan di masa depan. Ketepatan peta dan deskripsi wilayah yang ia susun membuktikan bahwa ilmu pengetahuan adalah alat yang dapat menyatukan dunia. Warisannya tetap hidup hingga saat ini, mengingatkan kita bahwa eksplorasi dan pencarian ilmu tidak mengenal batas ruang dan waktu.