5 Ilmuwan Muslim yang Mengubah Dunia tapi Terlupakan

Sejarah mencatat banyak ilmuwan Muslim yang memberikan kontribusi besar bagi dunia, tetapi tidak semuanya mendapatkan pengakuan yang layak. Mereka menemukan teori, menciptakan teknologi, dan merintis ilmu yang menjadi dasar perkembangan modern.
Peran mereka begitu penting dalam berbagai bidang, mulai dari kedokteran hingga astronomi. Penasaran siapa saja tokoh luar biasa yang nyaris terlupakan? Simak daftar berikut, mungkin salah satunya belum pernah kamu dengar!
1. Al-Jazari

Teknologi modern tidak bisa dilepaskan dari peran Al-Jazari, seorang insinyur Muslim dari abad ke-12. Ia dikenal sebagai bapak robotika karena merancang berbagai mesin otomatis, termasuk jam air, pompa hidrolik, hingga alat musik mekanik. Desainnya menjadi inspirasi bagi perkembangan mesin di era industri.
Karyanya terdokumentasi dalam buku The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices, yang menjelaskan lebih dari 50 inovasi mekanis. Mesin-mesin ciptaannya bukan hanya untuk keperluan sehari-hari tetapi juga menjadi dasar bagi sistem otomatisasi modern. Sayangnya, namanya kurang dikenal dibandingkan ilmuwan Eropa yang mengembangkan teknologi serupa di kemudian hari.
2. Ibn Al-Haytham

Banyak orang mengenal Isaac Newton dalam ilmu optik, tetapi jauh sebelum itu, Ibn Al-Haytham telah meletakkan dasar ilmu cahaya. Ilmuwan abad ke-10 ini membuktikan bahwa mata melihat benda karena pantulan cahaya, bukan karena cahaya keluar dari mata sebagaimana dipercaya sebelumnya. Temuannya menjadi awal dari studi optik modern.
Melalui buku Kitab Al-Manazir, ia menjelaskan bagaimana cahaya bergerak dalam garis lurus dan membentuk bayangan. Penelitiannya juga membuka jalan bagi perkembangan kamera obscura, cikal bakal kamera modern. Sayangnya, namanya jarang disebut dalam buku-buku sains populer, padahal teorinya menjadi dasar bagi perkembangan fisika cahaya.
3. Al-Zahrawi

Dunia medis berutang banyak pada Al-Zahrawi, seorang dokter Muslim dari abad ke-10. Ia menulis Al-Tasrif, ensiklopedia kedokteran yang membahas berbagai prosedur bedah, alat medis, hingga metode jahitan luka. Bukunya digunakan sebagai panduan dokter di Eropa selama berabad-abad.
Salah satu inovasi pentingnya adalah penggunaan benang dari usus hewan untuk jahitan bedah yang dapat larut dalam tubuh. Temuan ini masih digunakan dalam dunia medis hingga sekarang. Meski begitu, nama Al-Zahrawi tidak seterkenal tokoh medis lain seperti Hippocrates atau Galen, padahal kontribusinya sangat besar dalam dunia kedokteran.
4. Al-Battani

Sistem kalender modern yang digunakan saat ini tidak lepas dari kontribusi Al-Battani, seorang astronom Muslim dari abad ke-9. Ia melakukan pengamatan yang sangat akurat terhadap pergerakan matahari, bulan, dan planet, yang menjadi dasar bagi kalender astronomi. Perhitungannya jauh lebih akurat dibandingkan teori sebelumnya.
Salah satu pencapaiannya adalah menentukan panjang tahun matahari lebih presisi daripada yang dihitung oleh Ptolemy. Selain itu, ia memperkenalkan fungsi trigonometri dalam astronomi, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan lain. Meski begitu, namanya kalah populer dibandingkan Copernicus atau Galileo yang datang jauh setelahnya.
5. Al-Khwarizmi

Konsep aljabar yang diajarkan di sekolah berasal dari pemikiran Al-Khwarizmi, seorang matematikawan dari abad ke-9. Ia memperkenalkan metode sistematis dalam pemecahan persamaan yang kemudian menjadi dasar dari banyak cabang matematika modern. Kata "aljabar" berasal dari judul buku Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala karya Al-Khwarizmi.
Tidak hanya berkontribusi dalam aljabar, ia juga mengembangkan sistem angka desimal dan konsep algoritma yang digunakan dalam dunia komputer saat ini. Pemikirannya masih menjadi bagian dari kurikulum matematika di seluruh dunia. Meskipun nama Al-Khwarizmi jarang disebut dalam sejarah umum tapi ilmu yang diajarkan masih bermanfaat hingga kini.
Banyak ilmuwan Muslim yang memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi namanya jarang disebut dalam buku sejarah. Kontribusi mereka masih terasa hingga saat ini, meskipun sering dilupakan oleh dunia. Sudah saatnya ilmuwan Muslim mendapatkan pengakuan yang layak atas inovasi mereka. Jejak pemikiran mereka membuktikan bahwa sains tidak mengenal batas budaya atau agama. Apakah masih ada ilmuwan Muslim lain yang menurut kamu layak dikenang?