Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Ilmiah Mengapa Hewan Endemik Lebih Rentan Punah

ilustrasi kanguru (unplash.com/Carles Rabada)
Intinya sih...
  • Habitat yang terbatas membuat hewan endemik sulit beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan kehilangan tempat tinggal.
  • Populasi alaminya cenderung kecil, sehingga rentan terhadap gangguan lingkungan dan penyakit baru.
  • Kesulitan beradaptasi dengan perubahan lingkungan karena telah berevolusi selama ribuan tahun untuk bertahan hidup di kondisi lingkungan spesifik.

Hewan endemik merupakan spesies yang pada umumnya hanya ditemukan di beberapa wilayah geografis tertentu dan tidak hidup secara alami di tempat-tempat lainnya. Contohnya seperti komodo yang ada di Indonesia, kanguru yang ada di Australia, hingga lemur yang hanya dapat dijumpai di Madagaskar, sehingga keberadaannya dinilai sangat khas dan juga terbatas.

Keterbatasan tersebut memang bisa menjadi alasan utama mengapa hewan endemik dinilai jauh lebih mudah punah jika dibandingkan dengan spesies lain yang tersebar secara luas. Berikut beberapa alasan utama yang membuat hewan endemik dinilai sangat rentan terhadap kepunahan, sehingga memang harus dilakukan konservasi lebih lanjut.

1. Habitatnya sangat terbatas dan spesifik

ilustrasi kanguru (unplash.com/Melody Ayres-Griffiths)

Hewan endemik pada umumnya hanya bisa hidup di lingkungan tertentu yang sesuai dengan kondisi biologis dan juga ekologis yang dimiliki. Pada saat habitat tersebut mengalami kerusakan atau berubah dikarenakan pembangunan, deforestasi, hingga bencana alam, maka mereka tidak memiliki alternatif lain untuk bisa tinggal.

Berbeda halnya dengan spesies yang mungkin menyebar dengan luas dan dapat beradaptasi di berbagai kondisi lingkungan, sehingga hewan endemik dinilai rentan mengalami kesulitan untuk berpindah tempat atau beradaptasi dengan baik. Kehilangan habitat ini artinya mereka kehilangan satu-satunya tempat hidup, sehingga dapat berujung pada penurunan populasi secara signifikan.

2. Populasi alaminya cenderung kecil

ilustrasi komodo (pexels.com/Fajar Setiawan)
ilustrasi komodo (pexels.com/Fajar Setiawan)

Spesies endemik sering kali memiliki jumlah populasi yang lebih kecil sejak awal dikarenakan memang wilayah penyebarannya juga relatif terbatas. Dengan jumlah individu yang lebih sedikit, maka potensi untuk punah pun menjadi lebih tinggi apabila sampai terjadi gangguan lingkungan atau penyebaran penyakit.

Populasi yang kecil juga rentan menimbulkan rendahnya keanekaragaman genetik yang menjadi aspek penting untuk menunjang daya tahan terhadap perubahan yang terjadi. Pada saat penyakit atau predator baru muncul, maka mereka cenderung tidak memiliki ketahanan alami untuk bertahan hidup dengan baik.

3. Sulit beradaptasi dengan perubahan lingkungan

ilustrasi lemur (unsplash.com/@jcguarinpenaranda)
ilustrasi lemur (unsplash.com/@jcguarinpenaranda)

Banyak hewan endemik ternyata telah berevolusi selama ribuan tahun untuk bisa bertahan hidup di kondisi lingkungan yang spesifik dan juga cukup stabil. Pada saat terjadi adanya polusi dan perubahan iklim yang cukup drastis hingga gangguan manusia lainnya, maka mereka akan rentan mengalami kesulitan untuk beradaptasi dalam waktu yang singkat.

Ketidakmampuan ini dapat menimbulkan tekanan ekologis yang cukup besar, sehingga spesies tersebut nantinya akan lebih rentan mengalami stress, gagal berkembang biak, hingga bahkan kematian. Adaptasi yang terjadi dengan lambat dapat membuat mereka rentan tertinggal dalam proses seleksi alam yang cukup ketat.

4. Tingginya ancaman dari aktivitas manusia

Pulau Komodo (pexels.com/Jeffry Surianto)
Pulau Komodo (pexels.com/Jeffry Surianto)

Hewan endemik sering menjadi korban perburuan liar, perdagangan satwa ilegal, hingga eksploitasi pariwisata yang mungkin tidak terkontrol dengan baik. Dikarenakan hanya hidup di wilayah sempit, maka satu gangguan saja justru bisa mengacaukan seluruh populasi yang dimiliki.

Pembangunan pemukiman, pertanian, hingga infrastruktur yang ada di wilayah habitat endemik juga sering tidak memperhitungkan terkait keberadaan dari spesies tersebut. Tanpa proteksi dan pengawasan yang ketat, maka hewan endemik akan sangat rentan mengalami tekanan secara eksternal.

Hewan endemik ternyata memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan juga kekayaan dari keanekaragaman hayati pada suatu wilayah. Namun, dikarenakan sifatnya yang sangat khas dan terbatas, sehingga mereka juga menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap potensi kepunahan. Tidak heran apabila hewan endemik biasanya sangat dijaga dengan ketat melalui konservasi yang ada!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us