Teleskop Hubble Tangkap Black Hole Lagi Mukbang!

Kejadian langka hanya 100.000 tahun sekali

Saat bintang mencapai akhirnya, kita mungkin mengenalnya menjadi supernova, yaitu ledakan bintang yang amat besar. Ada juga berbagai bintang yang mati tanpa meninggalkan kejadian yang spektakuler. Lebih jarang lagi adalah bintang yang dicabik dan ditelan oleh lubang hitam (black hole).

Kejadian black hole yang memakan bintang umumnya terjadi sekali dalam 100.000 tahun. Langka banget, 'kan? Akan tetapi, pada Kamis (12/1) lalu, teleskop luar angkasa Hubble menangkap pemandangan sebuah black hole yang sedang melahap bintang bak memakan donat!

Terdeteksi amat jauh di Bumi

Teleskop Hubble Tangkap Black Hole Lagi Mukbang!Hubble Space Telescope (nasa.gov)

Dipresentasikan dalam pertemuan American Astronomical Society ke 241, para peneliti antariksa Amerika Serikat (AS) dari Center for Astrophysics (CfA)Harvard & Smithsonian menyaksikan sebuah bintang yang terlalu dekat dengan black hole sebelum tertelan. Kejadian tersebut menimbulkan ledakan cahaya yang dahsyat, disebut AT2022dsb.

Sayangnya, para peneliti tidak dapat memotret kejadian tersebut. Jarak bintang yang jadi korban mukbang black hole tersebut berada 300 juta tahun cahaya jauhnya, tepatnya di inti galaksi ESO 583-G004. Sensitivitas Hubble digunakan untuk mempelajari cahaya dari bintang malang tersebut, termasuk hidrogen, karbon, dan senyawa lainnya.

"Spektroskopi memberikan bukti forensik terhadap kejadian blackhole 'membantai' bintang tersebut," tulis pernyataan resmi tersebut.

Para peneliti menjelaskan bahwa black hole umumnya menunggu bintang yang lewat. Bila terlalu dekat (seperti sang bintang malang), gaya gravitasi black hole yang kuat (bahkan cahaya pun tak bisa lolos) mencabik bintang dan melahapnya perlahan, fenomena yang disebut tidal disruption event.

Baca Juga: 10 Fakta Sains Black Hole, Lubang Hitam yang Ditakuti di Alam Semesta

Terdeteksi tahun lalu, black hole seperti makan donat

Mundur ke tahun sebelumnya, AT2022dsb pertama kali terdeteksi pada 1 Maret 2022 oleh All-Sky Automated Survey for Supernovae (ASAS-SN atu Assassin), teleskop darat yang memindai langit sekali seminggu. AT2022dsb cukup dekat dengan Bumi dan terang sehingga bisa diteliti dengan spektroskopi UV cukup lama melalui Hubble.

Salah satu peneliti CfA, Peter Maksym, mengatakan bahwa sebenarnya, kejadian seperti ini amat sulit ditangkap. Maksym menekankan bahwa program ini berbeda karena didesain untuk memantau berbagai tidal disruption event selama satu tahun.

"Kami menangkap kejadian ini cukup dini sehingga kami bisa memantau pada saat tahap akresi black hole yang amat intens. Kami melihat tingkat akresi ini menurun seiring waktu," tutur Maksym.

Teleskop Hubble Tangkap Black Hole Lagi Mukbang!ilustrasi tidal disruption event yang tertangkap pada Maret 2022 dengan Hubble Space Telescope (Dok. NASA, ESA, Leah Hustak [STScI])

Sesuai dengan ilustrasi, data spektroskopi Hubble memperlihatkan area yang terlihat seperti cakram awan gas terang nan panas yang berbentuk bak donat. Area yang disebut torus ini berukuran seluas tata surya dan mengitari black hole. Jangan tertipu, ini awalnya adalah sebuah bintang!

Dalam programnya, Maksym mengatakan bahwa timnya memantau angin bintang dari black hole menyapu permukaan awan tersebut dalam kecepatan 20 juta mil per jam (3 persen dari kecepatan cahaya. Faktanya, Maksym dan timnya sampai saat ini masih mencoba meneliti kejadian tersebut.

"Ini adalah titik yang menarik bagi para peneliti: tepat di antara yang diketahui dan yang tak diketahui," ucap Maksym.

Hanya terjadi beberapa kali dalam 100.000 tahun

Terbilang amat langka, kejadian black hole yang mencabik-cabik dan melahap sebuah bintang terjadi beberapa kali dalam 100.000 tahun! Meski begitu, sebanyak 100 tidal disruption event di sekitar black hole terdeteksi dari Bumi.

Pada awal Maret 2021, NASA mencatatkan sebuah kejadian black hole (dengan massa 10 juta kali dari Matahari) yang melahap sebuah bintang berjarak 250 juta tahun cahaya dari Bumi, kejadian yang disebut "AT2021ehb". Pemandangan ini ditangkap oleh teleskop luar angkasa Nuclear Spectroscopic Telescopic Array (NuSTAR).

Peneliti lain dari CfA, Emily Engelthaler, mengatakan bahwa tidak seperti Hubble, data AT2021ehb dikumpulkan melalui sinar X dari korona (yang awalnya adalah bintang) super panas di sekitar black hole

Emily menyayangkan karena masih sedikit tidal disruption event yang diobservasi dengan sinar UV sehingga banyak informasi yang tertinggal. Pada dasarnya, perubahan bintang yang "dilahap" black hole bisa berlangsung dari hitungan hari hingga bulan. Setuju dengan Maksym, inilah yang membedakan program CaF dengan yang lainnya.

"Kami bangga karena bisa mendapatkan rincian reruntuhan bintang tersebut. Tidal disruption event bisa memberitahu manusia banyak mengenai black hole," ujar Emily.

Baca Juga: 5 Gambar Pertama Tangkapan Teleskop James Webb, Menakjubkan!

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya