Memahami Ekosistem: Definisi, Jenis, dan Komponen Lengkapnya

Refresh pelajaran IPA saat SD

Di Bumi, berbagai makhluk hidup berdampingan satu sama lain dan dengan alam yang mengitarinya. Bahkan, kita, sebagai makhluk hidup bertitel "manusia", pun juga termasuk ke dalam pusaran ini. Asas hidup berdampingan dengan alam dan lingkungan sekitar disebut sebagai "ekosistem".

Sadar atau tidak sadar, kita dikelilingi oleh berbagai ekosistem. Bahkan, ke mana pun kita pijak, pasti ada ekosistem! Sayangnya, tidak banyak yang memahami konsep ekosistem di Bumi.

Apakah kamu salah satunya? Kalau iya, tidak apa-apa. Duduk manis, dan simaklah fakta-fakta menarik mengenai ekosistem!

1. Definisi Ekosistem

Memahami Ekosistem: Definisi, Jenis, dan Komponen Lengkapnyaunsplash.com/NEOM

Secara ilmiah, ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik mutlak organisme hidup yang berhubungan dengan organisme tak hidup di lingkungannya, dan membentuk suatu sistem dalam satu lingkup geografis. Studi untuk mempelajari hubungan timbal balik dalam ekosistem ini disebut ekologi.

Bahkan, definisi ekosistem pun sudah diatur dalam Undang-Undang, lho! Menurut UU no. 23 tahun 1997, ekosistem adalah:

"Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup."

Ekosistem dibentuk oleh dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.

2. Komponen Biotik

Memahami Ekosistem: Definisi, Jenis, dan Komponen Lengkapnyaunsplash.com/ Anne Nygård

Komponen pertama yang akan kita bahas adalah komponen biotik. Sesuai namanya, biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup. Berdasarkan perannya, komponen biotik dapat dibagi menjadi tiga:

  • Produsen/autotrofik: dapat memproduksi makanannya sendiri dan bahkan makanan untuk organisme lain di ekosistem. Dari bahan baku dan energi, produsen menghasilkan senyawa organik dalam proses yang disebut "fotosintesis". Contoh produsen adalah tanaman, alga, dan beberapa bakteri tertentu.
  • Konsumen/heterotrofik: tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, sehingga memangsa komponen yang lebih kecil (fagotrof) atau sesamanya. Manusia, tumbuhan, jamur, dan mikroba termasuk heterotrof. Heterotrof dapat terbagi menjadi empat:
    • Herbivora: Pemakan tumbuhan
    • Karnivora: Pemakan daging
    • Omnivora: Pemakan daging dan tumbuhan atau segala
    • Detritivora: Pemakan bangkai makhluk hidup
  • Pengurai/dekomposer: menguraikan dan menyerap nutrisi dari organisme yang telah mati, yang ukurannya relatif lebih besar (sapotrof). Hasil dari dekomposer biasa digunakan oleh komponen produsen untuk menghasilkan makanan.
Memahami Ekosistem: Definisi, Jenis, dan Komponen Lengkapnyaunsplash.com/Taylor

Dalam membuat makanan, tanaman, alga, dan beberapa bakteri mengandalkan proses fotosintesis. Proses ini melibatkan konversi air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) menjadi glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2) dengan bantuan sinar matahari yang diserap melalui klorofil.

Dengan fotosintesis, komponen autotrofik tetap bisa memproduksi makanan dan bertahan hidup agar heterotrof tidak kehilangan makanan. Bersama, komponen-komponen ini menciptakan rantai makanan dalam ekosistem.

3. Komponen Abiotik

Memahami Ekosistem: Definisi, Jenis, dan Komponen Lengkapnyapexels.com/Simon Matzinger

Lawan dari "Biotik" adalah "Abiotik". Jadi, komponen abiotik terdiri dari faktor mati yang mempengaruhi ekosistem secara kimiawi atau biologis. Meskipun tak hidup, komponen abiotik ikut mempengaruhi keadaan lingkungan tempat ekosistem berlangsung.

Oleh karena itu, komponen abiotik dapat dipecah menjadi tiga kategori:

  • Iklim: kelembapan, sinar matahari dan faktor iklim
  • Edafis/kondisi tanah: tanah dan geografi serta topografi tanah
  • Sosial: bagaimana lahan digunakan dan sumber daya air di suatu daerah tersebut

Sesuai dengan lingkungan ekosistem, komponen abiotik dapat bervariasi. Beberapa contoh komponen abiotik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah:

  • Tanah
  • Energi
  • Topografi
  • Angin
  • Senyawa kimiawi
  • Air
  • Suhu
  • Atmosfer
  • Sinar matahari
  • Garam

Itulah dua jenis komponen pembentuk ekosistem. Berdasarkan jenisnya, ekosistem dapat dibagi lagi menjadi tiga yaitu darat, air, dan buatan.

Baca Juga: 7 Bahan Pakaian Paling Ramah Lingkungan, Awas Bahaya Mikro Plastik! 

4. Ekosistem Darat

Memahami Ekosistem: Definisi, Jenis, dan Komponen Lengkapnyailustrasi hutan Amazon (Unsplash.com/Ivars Utinans)

Sesuai namanya, ekosistem darat terletak di daratan atau terestrial. Pola ekosistem darat bergantung pada beberapa faktor abiotik seperti tanah, curah hujan, kelembapan udara, sinar matahari, dan iklim.

Berdasarkan letak dan kondisi geografisnya, ekosistem darat terbagi menjadi delapan, yaitu:

  • Tundra: belahan Bumi Utara, Kutub Utara, dan puncak gunung-gunung yang tinggi. Karakteristik utamanya adalah komponen biotik yang beradaptasi dengan suhu dingin.
  • Karst: kawasan batu gamping yang tanahnya tidak ramah untuk pertanian, sensitif pada erosi sehingga mudah longsor, memiliki pori-pori aerasi yang tidak memadai, dan gaya permeabilitas yang lambat.
  • Hutan hujan tropis: daerah tropis dan sub-tropis. Memiliki karakteristik curah hujan dengan intensitas 220-225 sentimeter per tahun dan didominasi oleh pepohonan.
  • Hutan gugur: daerah beriklim sedang dan memiliki 4 musim. Karakteristiknya adalah pepohonan yang sedikit dan tidak rapat, serta curah hujan rendah.  
  • Taiga: belahan Bumi utara dan puncak gunung daerah tropis. Ciri khasnya adalah suhu rendah di musim dingin
  • Sabana: daerah tropis dengan curah hujan rendah, 100-152 sentimeter per tahun, biasanya di benua Afrika. Di sini, temperatur dan kelembapan tergantung musim.
  • Padang rumput: daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan yang lebih rendah dibandingkan sabana, 25-30 sentimeter per tahun. Selain itu, hujan tidak teratur, resapan air tinggi, dan drainase aktif.
  • Gurun: berbatasan dengan ekosistem padang rumput. Cirinya adalah lingkungan gersang dengan curah hujan yang amat rendah, 25 sentimeter per tahun, dan perbedaan suhu yang besar saat siang dan malam. Di ekosistem gurun, terdapat tumbuhan berdaun duri dan berakar panjang untuk menyerap dan menyimpan air.

5. Ekosistem Air

Memahami Ekosistem: Definisi, Jenis, dan Komponen Lengkapnyaunsplash.com/Ray Aucott

Lawan dari ekosistem darat, ekosistem air ada di perairan atau akuatik. Oleh karena itu, komponen abiotik yang mendominasi ekosistem ini adalah air, garam, materi kimia yang larut dalam air, dan sinar matahari. Ekosistem air dapat dibagi menjadi:

  • Air tawar: sinar matahari yang minim dan pengaruh iklim dan cuaca membuat suhu di air tawar tidak variatif. 
  • Air laut: kadar garam/salinitas tinggi dengan kadar klorida (CL-) mencapai 55-75 persen. Di laut tropis yang bersuhu 25 derajat Celsius, suhu bagian bawah dan bagian atas air laut bisa berbeda. Kondisi ini disebut "termoklin".
  • Lamun: tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di laut, tepatnya di perairan pantai dangkal. Layaknya tanaman di darat, lamun dapat berbunga, berbuah, dan menghasilkan biji, serta memiliki sistem internal untuk fotosintesis.
  • Laut dalam: berada di kedalaman laut lebih dari 6 kilometer. Karena cahaya matahari tak menjangkaunya, beberapa komponen biotiknya dapat mengeluarkan cahaya
  • Terumbu karang: dijuluki juga "hutan hujan laut", terumbu karang biasanya berfungsi sebagai habitat 25 persen makhluk laut yang juga memakan mikroorganisme dan bahan organik lain.
  • Estuari: tempat sungai berair tawar menyatu dengan laut yang berair asin, menghasilkan air payau. Ekosistem estuari memiliki tingkat produktivitas dan kadar nutrisi tinggi, dan dihuni oleh makhluk perairan kecil 
  • Pantai: didominasi oleh pasir, angin, dan ombak laut, pantai adalah tempat di mana air laut dan daratan bertemu. Namun begitu, ekosistem pantai mampu menjadi lingkungan untuk ekosistem lain dan habitat untuk burung, kerang-kerangan, hingga penyu,
  • Sungai: badan air yang mengalir satu arah dari hulu ke hilir, lalu ke laut. Salah satu ekosistem air tawar, air pada jernih dengan kandungan sedimen dan senyawa lainnya, sehingga menjadi habitat untuk tumbuhan dan makhluk air lainnya. Suhu air bergantung pada ketinggian dan garis lintang sungai.

6. Ekosistem Buatan

Memahami Ekosistem: Definisi, Jenis, dan Komponen LengkapnyaPixabay.com

Selain dari alam, manusia pun bisa menciptakan ekosistemnya sendiri untuk mencukupi kebutuhan. Tanda-tanda dari ekosistem buatan adalah komponen biotik yang didominasi campur tangan manusia, sumber energi eksternal, dan keanekaragaman komponen ekosistem yang rendah.

Beberapa contoh umum dari ekosistem buatan manusia adalah:

  • Bendungan air
  • Hutan produksi
  • Akuarium
  • Tambak
  • Sawah irigasi
  • Peternakan
  • Perkebunan
  • Pemukiman (kota dan desa)
  • Ruang angkasa

Itulah penjelasan singkat mengenai ekosistem, komponen, dan pembagiannya. Ketimpangan pada ekosistem dapat mengganggu lingkungan. Oleh sebab itu, mari kita jaga lingkungan agar siklus pada ekosistem tetap terjaga keseimbangannya!

Baca Juga: Cacing Lilin, Pemakan Plastik yang Ramah Lingkungan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya