Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alasan Mengapa Jarang Terjadi Gempa Bumi di Pulau Kalimantan

ilustrasi peta Indonesia (pixabay.com/Mariakray)
ilustrasi peta Indonesia (pixabay.com/Mariakray)

Peristiwa gempa bumi umumnya sering terjadi di wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua yang berdampak atas kerusakan dan timbulnya korban jiwa yang cukup besar. Namun, ada satu pulau di Indonesia yang jarang merasakan gempa bumi, yaitu Pulau Kalimantan. Mengapa demikian? Yuk, simak 3 alasan mengapa gempa bumi jarang terjadi di Pulau Kalimantan menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

1. Pulau Kalimantan memiliki jumlah sesar aktif yang lebih sedikit dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang ada di Indonesia

Ilustrasi sesar atau patahan (Pexels)
Ilustrasi sesar atau patahan (Pexels)

Pulau Kalimantan memiliki jumlah sesar aktif yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pulau-pulau lain yang ada di Indonesia. Jumlah sesar aktif yang lebih sedikit ini membuat Pulau Kalimantan jarang terjadi gempa.

Seperti diketahui, sesar aktif atau patahan akan terus bergerak dan bergesekan. Gesekan dan gerakan sesar aktif inilah yang akan menimbulkan gempa. Karena jumlah sesar aktif yang lebih sedikit, kemungkinan Pulau Kalimantan mengalami gempa bumi pun jadi kecil.

2. Lokasi Pulau Kalimantan berada jauh dari zona tumbukan lempeng

Peta zona pertemuan lempeng tektonik di Indonesia (EGU Blogs)
Peta zona pertemuan lempeng tektonik di Indonesia (EGU Blogs)

Pulau Kalimantan terletak di daerah yang jauh dari zona tumbukan lempeng (megathrust). Hal ini membuat Pulau Kalimantan tidak rawan terjadi gempa bumi yang disebabkan oleh lempeng yang saling bertumbukan.

Selain itu, jauhnya letak Pulau Kalimantan dari zona tumbukan lempeng juga mengakibatkan medan tegangan zona seismogenik tidak sekuat seperti di pulau lain yang lebih dekat dengan zona tumbukan lempeng.

Medan tegangan seismogenik yang lebih rendah ini juga membuat peristiwa gempa bumi yang terjadi di Kalimantan memiliki kerusakan dan jumlah korban jiwa yang jauh lebih rendah.

3. Beberapa sesar di Pulau Kalimantan sudah berusia tua

Ilustrasi Pulau Kalimantan (Pexels)
Ilustrasi Pulau Kalimantan (Pexels)

Lamanya usia struktur sesar di Pulau Kalimantan ini mengakibatkan banyaknya sedimentasi pada sesar. Sedimentasi yang mengendap pada struktur sesar membuat sesar sulit bergerak aktif sehingga sesar tidak dapat lagi menimbulkan sebuah gempa bumi.

Itulah tiga alasan mengapa Pulau Kalimantan menjadi pulau yang jarang merasakan gempa bumi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us