6 Fakta Kalimantan Utara yang Jarang Diketahui

Kalimantan Utara (Kaltara) dahulu merupakan bagian dari provinsi Kalimantan Timur yang kemudian ditetapkan oleh Pemerintah sebagai provinsi baru pada 25 Oktober 2012. Kaltara berbatasan langsung dengan Negara Brunei dan Malaysia, sehingga di beberapa kota atau kabupaten bisa kamu temukan beragam makanan buatan Malaysia.
Mungkin sebagian dari kamu belum mengenal budaya, berbagai destinasi wisata dan keberagaman yang ada di Kaltara. Maka dari itu, enam fakta Kalimantan Utara yang jarang diketahui ini akan menjawab rasa penasaranmu. Yuk kita simak!
1. Pendaratan pertama pasukan Jepang di Indonesia

Apakah kamu sering membaca Kota Tarakan di buku Sejarah? Yups, Tarakan merupakan tempat pendaratan pertama Pasukan Jepang di Indonesia dan menjadi satu-satunya Kotamadya di Kalimantan Utara, lho. Mendaratnya Pasukan Jepang di Tarakan itu untuk menguasai daerah penghasil minyak karena Tarakan menghasilkan minyak bumi berkualitas tinggi.
Pulau kecil yang dikelilingi lautan ini juga menjadikan Kota Tarakan sangat strategis sebagai pintu masuk wilayah Kalimantan Utara. Kota Tarakan juga memiliki pelabuhan besar dan bandar udara yang mumpuni untuk pesawat jenis Boeing maupun Airbus.
2. Kawasan hutan tua terbesar di Asia Tenggara

Taman Nasional Kayan Mentarang dinobatkan sebagai hutan tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya berupa hutan saja, taman yang membentang sepanjang wilayah Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan ini juga menjadi habitat bagi hewan yang dilindungi dan dihuni oleh suku dayak.
Itulah sebabnya Taman Nasional Kayan Mentarang menjadi lokasi wisata yang seru untuk kamu kunjungi. Terutama bagi kamu yang menyukai wisata air, karena terdapat sungai dengan giram yang luar biasa ekstrim.
3. Beragam suku dan bahasa

Penduduk asli Kalimantan Utara adalah suku Dayak dan Tidung. Namun, adanya perdagangan telah membawa suku luar pulau seperti Bugis, Toraja, Banjar, Jawa dan Cina datang ke provinsi ini. Kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai petani atau pedagang.
Masuknya suku luar pulau juga memperkaya bahasa yang digunakan sehari-hari. Meskipun tidak menguasai semuanya, beberapa kosakata sudah familiar di masyarakat, misalnya kompek (tas plastik/kresek) dari bahasa Bugis, lele (paklik) panggilan untuk pedagang keliling dari Jawa.
4. Kaya akan kuliner

Banyaknya suku luar pulau yang merantau ke Kalimantan Utara, membuat banyak rumah makan yang menyediakan berbagai kuliner khas daerahnya. Misalnya saja Coto Makassar, Es Pisang Hijau/Palu Butung, chinese food dan tentunya kuliner khas Kalimantan sendiri.
Jika berkesempatan untuk mengunjungi Kalimantan Utara, kamu wajib mencoba Nasi Lalap. Nasi yang disajikan dengan ayam goreng, sayur rebus, kuah sup dan sambal terasi atau tomat ini memiliki rasa yang khas dan tidak akan ditemukan di kota lain.
5. Ikan asin sebagai oleh-oleh khas Kalimantan Utara

Ikan asin jadi oleh-oleh? Hmm, agak aneh, ya. Inilah oleh-oleh khas yang selalu ditawarkan saat kamu berbelanja disana, karena Ikan asin Tarakan dibuat dari ikan Pepija yang habitatnya hanya di laut Tarakan. Ikan Asin Tarakan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kalimantan Utara oleh Kemendikbud tahun 2020.
Ikan asin Tarakan sangat tipis dan transparan dengan tekstur sangat renyah saat digoreng, rasanya pun tidak seperti ikan asin pada umumnya. Rasa asin yang tidak terlalu kuat, cocok dikonsumsi sebagai lauk atau cemilan sambil menonton TV. Jadi penasaran nggak, nih?
6. Transportasi laut yang aktif

Wilayah-wilayah di Kalimantan Utara dihubungkan dengan sungai, sehingga transportasi laut sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, seiring perkembangannya, beberapa daerah bisa dijangkau menggunakan pesawat baling-baling atau perintis berkapasitas 5–15 penumpang.
Namun, transportasi lautnya masih tetap menjadi primadona, selain kapasitas dan kemudahan aksesnya. Harganya juga jauh lebih murah dibandingkan pesawat. Sungai dan laut juga menjadi jalur utama kapal logistik, tongkang minyak, batubara dan logging (kayu). Jangan heran saat melewati sungai, kamu akan sering berpapasan dengan speedboat, kapal-kapal besar dan ketinting (perahu) warga lokal.
Meskipun baru berkembang, Kalimantan Utara sudah memiliki kehidupan yang modern. Disana juga terdapat berbagai jenis wisata baik hutan, pantai, bahkan perbatasan wilayah Indonesia dan Malaysia. Menarik bukan?