12 Kekeliruan yang Mewarnai Sejarah Kelam Kanada

Perebutan wilayah hingga keterlibatan Perang Dunia 

Kanada memiliki populasi sekitar sepersepuluh dari Amerika Serikat, ketika kalian memikirkan Kanada,  kalian mungkin berpendapat bahwa negara ini merupakan tempat yang tenang, ramah, dan bahagia. Tetapi Kanada memiliki sejarah berliku seperti banyak negara lain, yang sangat kelam dan penuh kekerasan.

Negara ini pernah membuat beberapa keputusan yang buruk dengan konsekuensi yang serius - beberapa di antaranya masih bergema di masa modern Kanada. Semakin dekat kalian melihat sejarah negara itu, semakin jelas bahwa Kanada memiliki masalah yang sama banyaknya dengan negara-negara lain. Berikut adalah daftar peristiwa dalam sejarah Kanada yang berjalan keliru. 

1. Pengusiran orang-orang Acadia 

https://www.youtube.com/embed/9F23fgzNbO4

Kanada pada awalnya dihuni oleh berbagai orang Pribumi yang perlahan disingkirkan. Prancis dan Inggris bersaing untuk mengklaim wilayah di tempat yang sekarang disebut Kanada, dengan Prancis menyerahkan sebagian besar klaimnya ke Inggris Raya pada tahun 1763 setelah Perang Tujuh Tahun (disebut juga sebagai Perang Prancis dan Indian).

Seperti yang dicatat oleh New England Historical Society, Inggris mengambil alih wilayah yang disebut Acadia (keturunan Prancis yang tinggal di Acadia) pada tahun 1710. Ketika Perang Tujuh Tahun meletus, Inggris khawatir jika orang Acadia tidak setia lagi pada mereka. Jadi pada tahun 1755 Inggris mengambil sumpah setia orang-orang Acadia--tetapi orang-orang Acadia menolaknya. 

Menurut National Post, hal ini mengarah pada genosida atau upaya pembersihan etnis - pemindahan paksa lebih dari 10.000 warga Acadia dari daerah tersebut. Mereka awalnya dikirim ke 13 koloni Amerika Utara, dan banyak yang dipaksa naik kapal menuju Eropa. Mereka terombang-ambing di lautan, dan sebanyak 5.000 orang tewas karena penyakit, kelaparan, atau bencana di laut. 

2. Pengambilan alih Rupert's Land 

https://www.youtube.com/embed/p-gcYoRmLR8

Kanada adalah kumpulan koloni Inggris yang berbeda hingga tahun 1867. Setelah terbentuk, Kanada mendapatkan lebih banyak wilayah, yang menjadi kekuasaannya. Salah satu akuisisi tersebut adalah daerah yang dikenal sebagai Rupert's Land. Sebagaimana dicatat oleh Britannica, wilayah ini dihuni oleh Métis, keturunan pemukim Prancis dan Inggris yang menikah dengan perempuan Pribumi.

Métis khawatir jika hak atas tanah mereka tidak dihormati. Dipimpin oleh seorang pria bernama Louis Riel, Métis melancarkan revolusi bersenjata dan mendirikan pemerintahan sementara. Pemberontakan berjalan lancar pada awalnya. Seperti dicatat oleh sejarawan Jennifer Reid, Riel membuat kesalahan karena dia mengeksekusi seorang pemukim bernama Thomas Scott, yang menolak pemberontakan. Hal ini mengurangi pengaruh negosiasi mereka sehingga wilayah yang mereka berikan (Manitoba modern) sangat kecil, dan hak-hak mereka tidak pernah diakui oleh pemerintah Kanada berikutnya.

Riel akhirnya dieksekusi karena pengkhianatan, dan sebagian besar suku Métis beremigrasi ke barat. Hal tersebut memperburuk ketidakpercayaan antara orang Kanada yang berbahasa Prancis dan Inggris, yang menimbulkan jurang pemisah antara dua kelompok yang masih dapat dirasakan hingga hari ini. 

3. Kanada memasuki Perang Dunia I

https://www.youtube.com/embed/CfrqlKwh66Y

Keputusan Kanada untuk memasuki Perang Dunia I adalah kesalahan besar. Di satu sisi, perang meningkatkan ekonomi Kanada karena mesin militer mendorong munculnya pabrik-pabrik baru. Pemilu 1917 juga merupakan perpecahan antara dua blok pemungutan suara, pihak Inggris menang namun dicurigai memanipulasi suara. 

Kanada menderita kerugian besar dalam Perang Dunia I - lebih dari 60.000 warga Kanada tewas dalam konflik tersebut. Dan seperti dicatat oleh The Globe and Mail, hal itu juga menjadi salah satu bencana terburuk dalam sejarahnya ketika sebuah kapal bantuan Belgia menabrak kapal amunisi Prancis di Halifax, menyebabkan ledakan buatan manusia terbesar dalam sejarah sebelum bom atom. Keputusan untuk memasuki perang merupakan bencana bagi Kanada. 

4. Senapan Ross

https://www.youtube.com/embed/HLRbLznVcvE

Keputusan pemerintah Kanada untuk menggunakan senapan Ross dalam Perang Dunia I merupakan kesalahan besar. Menurut The National Interest, pada tahun 1901 Kanada ingin membeli 15.000 senapan Lee-Enfield Mark I dari Inggris Raya. Tetapi Inggris Raya kekurangan pasokan senapan, jadi penjualan itu dibatalkan. Kanada kesal, dan mereka pun akhirnya merancang dan membuat senjata sendiri. Hasilnya adalah senapan Ross, yang terbukti akurat dalam pengujian. 

Senapan ini akurat untuk penembak jitu, tetapi cukup mengerikan untuk perang parit selama Perang Dunia I. Seperti dilansir The National Post, ini dianggap sebagai salah satu senapan tempur terburuk yang pernah digunakan. Senapannya terlalu panjang, terlalu berat, dan sangat buruk karena mengeluarkan bayonet saat ditembakkan. Senapan itu juga sering macet. Akibatnya, ribuan orang Kanada tewas karena menggunakan senapan Ross. 

5. Kanada menetapkan Undang-Undang Indian

https://www.youtube.com/embed/twbovHdYbPc

Kanada merupakan negara yang didatangi penjajah Eropa, dan mereka menghancurkan populasi asli yang ada. Salah satunya Undang-Undang Indian, undang-undang rasis yang disahkan pada tahun 1876 dan masih berlaku sampai sekarang.

Sebagaimana dijelaskan oleh National Magazine, undang-undang tersebut memaksa orang-orang Pribumi First Nations untuk berintegrasi pada budaya Kanada. Yang bertujuan untuk mengunggulkan "Kanada," dan perlahan menghilangkan budaya First Nations. 

Namun, seperti dicatat oleh Global Citizen, hal ini belum berhasil. Alih-alih mendorong orang-orang First Nations melepaskan identitas mereka, undang-undang ini justru melucuti hak-hak mereka. Sebagian besar masyarakat adat tidak memiliki tanah mereka, dan mereka seringkali tidak memiliki kewenangan untuk membuat keputusan komunitas mereka sendiri. Undang-undang tersebut telah direvisi beberapa kali agar tidak terlalu buruk.

6. Aksi pemogokan kerja di kota Winnipeg 

https://www.youtube.com/embed/YRF5pXVtbDc

Pada awal abad ke-20, kota Winnipeg sedang dilanda keterpurukan. Kemerosotan ekonomi membuat kota berantakan, dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan hampir nol investasi dalam infrastruktur atau layanan sosial. Kelas pekerja menderita karena mereka beranggapan bahwa pemilik bisnis mengambil untung dari perang dengan mengorbankan para pekerja. 

Mei 1919, para pemimpin serikat buruh Winnipeg mengorganisir pemogokan besar-besaran yang menyebabkan hampir 30.000 pekerja meninggalkan pekerjaan mereka. Menurut catatan History Museum, aksi ini melumpuhkan kota, mendorong pemerintah untuk menggunakan kekerasan demi menghentikan pemogokan.

Polisi melancarkan kekerasan terhadap para pemogok, menewaskan beberapa orang dan menangkap orang-orang yang mereka identifikasi sebagai pemimpin pemogokan. Tentara pun harus turun ke jalan. Pemogokan ini pun menjadi inspirasi bagi buruh yang terorganisir saat ini. 

Baca Juga: 5 Perpustakaan Keren dan Lengkap di Kanada, Bukan Sekadar Surga Buku 

7. Perlakuan Kanada terhadap warga Jepang selama Perang Dunia II

https://www.youtube.com/embed/C8TQTuMqM9g

Setelah serangan Jepang di Pearl Harbor pada tahun 1941, reaksi Kanada sangat mirip dengan Amerika Serikat dalam perlakuannya terhadap orang-orang keturunan Jepang yang tinggal di dalam perbatasannya. Kanada membuat serangkaian keputusan yang dimotivasi oleh rasisme, ketakutan, dan pengabaian terhadap hak asasi manusia. 

Faktanya, seperti dicatat oleh The Japan Times, sekitar 21.000 orang Jepang yang tinggal di Kanada diusir dan pindah ke kamp interniran. Menurut Atlas Obscura, properti mereka disita oleh pemerintah dan seringkali dijual tanpa persetujuan. Kebebasan mereka dibatasi lama setelah perang berakhir, dengan banyak yang dipaksa kembali ke Jepang dan mereka yang memilih untuk tetap tinggal di Kanada dilarang tinggal di daerah tertentu.

8. Bergabungnya Kanada dalam Serangan Dieppe 

https://www.youtube.com/embed/FFOVYaHwuTU

Kanada berada di pihak Sekutu dalam Perang Dunia II dan berpartisipasi dalam beberapa keterlibatan penting dalam membantu melawan fasisme. Sayangnya, mereka juga memilih untuk berpartisipasi dalam salah satu bencana perang terbesar, Serangan Dieppe.

Menurut BBC, serangan itu memiliki kode bernama Operasi Jubilee, dirancang untuk menguji kelayakan pendaratan amfibi di pelabuhan Dieppe di Prancis utara, yang diduduki oleh Nazi. Pada bulan Agustus 1942 sekitar 6.000 tentara (kebanyakan Kanada) diturunkan ke darat bersama dengan kekuatan lapis baja. Mereka berniat menghancurkan benteng Jerman dan menentukan apakah pendaratan bisa dilakukan dalam skala yang lebih besar. 

Sayangnya, seperti yang dijelaskan oleh sejarawan Robin Neillands, Sekutu merusak perencanaan tersebut. Mereka tidak menyediakan cukup pesawat dan kapal untuk membangun supremasi dan dukungan udara. Akibatnya, infanteri Kanada terjebak di pantai bersama tank-tank yang terperosok, ditembaki oleh Jerman tiada henti. Yang akhirnya menjadi salah satu bencana militer terburuk dalam Perang Dunia II, dengan hampir 1.000 tentara tewas dan 2.000 orang ditawan. 

9. Kanada pernah mengalami kendala dengan undang-undang asuransi perawatan medis Saskatchewan 

https://www.youtube.com/embed/mDbigrTb8bI

Sistem perawatan kesehatan universal cukup kontroversial di Kanada. Faktanya, ketika Saskatchewan memperkenalkan undang-undang pertama sejenis perawatan ini pada tahun 1962, penerapannya ditangani dengan sangat buruk sehingga banyak dokter di provinsi tersebut melakukan pemogokan.

Seperti yang dijelaskan oleh Vox, gagasan perawatan kesehatan universal - dianggap terlalu mahal. Para dokter di Saskatchewan menentang gagasan tersebut, dengan alasan bahwa hal itu akan mengurangi kualitas perawatan yang dapat mereka berikan. Tetapi Perdana Menteri provinsi, Tommy Douglas, tetap menjalankan rencananya, dan pada tanggal 1 Juli 1962, Undang-Undang Asuransi Perawatan Medis Saskatchewan mulai berlaku. Hasilnya, banyak dokter di Saskatchewan mengundurkan diri sebagai aksi protes. 

Pemerintah membawa dokter dari provinsi lain dan bahkan dari AS untuk menangani kasus darurat, tapi menolak untuk mengubah undang-undang, yang akhirnya membuat kekacauan terus berlanjut. Akhirnya, kesepakatan tercapai - dokter mengikuti sistem pembayar tunggal. Itu membuka pintu bagi penyebaran undang-undang perawatan kesehatan universal di seluruh Kanada. 

10. Kegagalan Kanada dalam perjanjian Meech Lake Accord 

12 Kekeliruan yang Mewarnai Sejarah Kelam KanadaBrian Mulroney dalam perjanjian Meech Lake Accord. (timetoast.com)

Saat Kanada mengambil langkah terakhir terkait Inggris dengan konstitusi baru pada tahun 1982, provinsi Quebec mencoba untuk memveto, yang mengarah pada pertikaian di mahkamah agung Kanada. Quebec kalah, tetapi ada kekhawatiran bahwa Quebec akan membebaskan diri dan menyatakan kemerdekaannya dari Kanada. 

Sebagaimana dijelaskan oleh Canadian Encyclopedia, pada tahun 1987, Perdana Menteri, Brian Mulroney mencoba mendapatkan dukungan Quebec untuk konstitusi baru dan menstabilkan Kanada dengan merundingkan kesepakatan antara pemerintah dan sepuluh provinsi untuk mengubah konstitusi. Perjanjian tersebut, yang dicapai di Danau Meech dan dinamai menurut lokasi itu, mengakui Quebec sebagai "masyarakat yang berbeda" dan memberikan kekuasaan baru kepada provinsi-provinsi tersebut.

Namun, perjanjian itu berantakan ketika setiap provinsi memberikan suara di tahun-tahun berikutnya. Akhirnya Meech Lake Accord runtuh, menimbulkan perpecahan lebih lanjut antara Kanada dan Quebec, lalu mencetuskan kembali gerakan kemerdekaan Quebec. Tetapi seperti yang dicatat The Record, selama 25 tahun berikutnya, Quebec akhirnya mencapai kesepakatan. 

11. Kota Townsend yang tak sesuai rencana

12 Kekeliruan yang Mewarnai Sejarah Kelam KanadaTownsend, Toronto, Kanada (spacing.ca)

Seperti dicatat oleh Smithsonian Magazine, salah satu ketakutan terbesar di akhir 1960-an dan 1970-an adalah kelebihan populasi. Banyak yang berteori bahwa dalam beberapa dekade mendatang populasi dunia akan meledak, menguras sumber daya dan menyebabkan keruntuhan masyarakat.

Menurut Spacing Toronto, pada awal 1960-an pemerintah Kanada khawatir jika populasi kota Toronto meledak. Akhirnya, mereka membangun kota baru di pinggiran kota Toronto yang disebut Townsend. Kota itu untuk menampung sekitar 100.000 orang. Menurut SkyscraperCity, orang-orang yang akan tinggal di Townsend akan bekerja di penyulingan minyak, pabrik baja, dan pembangkit listrik tenaga batu bara di dekat Taman Industri Nanticoke.

Sekitar 1.200 orang pindah ke Townsend ketika bangunan pertama didirikan. Lima puluh tahun kemudian, sebagian besar kota Townsend menjadi kota hantu. Faktanya, kota ini tidak memiliki bisnis lokal sama sekali. Penduduk harus berkendara ke kota lain untuk berbelanja. 

12. Kerusuhan akibat rencana pembangunan lapangan golf di tanah adat setempat

https://www.youtube.com/embed/fShsLqN01A0

Dorongan Kanada untuk menghina dan membuat marah penduduk Pribumi terus berlanjut hingga zaman modern. Contoh kasusnya, Krisis Oka. Seperti dilansir High Country News, pada tahun 1990, komunitas Mohawk setempat di Oka, Quebec, memprotes rencana perluasan kompleks kondominium dan lapangan golf ke tanah yang mereka klaim sebagai milik orang Mohawk, tanah yang termasuk pemakaman suku. Akhirnya, Mohawk mendirikan kamp dan memblokir akses jalan, lalu mengabaikan perintah pengadilan agar mereka mengosongkan daerah tersebut.

Pemerintah mengirimkan ribuan polisi dan tentara ke Oka, bersama dengan kendaraan lapis baja, pesawat tempur, dan bahkan angkatan laut. Menurut Harvard International Review, awalnya pihak militer melakukan negosiasi untuk mengakhiri masalah secara damai, tetapi kekacauan meletus ketika sejumlah besar pengunjuk rasa berusaha meninggalkan daerah itu, mencetuskan baku tembak. Pada akhirnya, perselisihan berlangsung hingga 78 hari. Pemerintah "memecahkan" masalah dengan membeli tanah yang dipermasalahkan tersebut dan membatalkan pembangunan lapangan golf.

Meskipun menjadi tempat tinggal public figure dan tokoh penting lainnya, serta dianggap sebagai negara yang ramah untuk ditinggali, ternyata faktanya, ada sisi kelam yang tersembunyi di dalam sejarah Kanada.

Baca Juga: 5 Jenis Buah Paling Populer di Kanada, Kaya Gizi & Vitamin!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya