9 Teknik Kuno yang Lampaui Kecerdasan Manusia Modern

Tekniknya hampir tidak bisa ditiru manusia modern

Terlepas dari semua kemajuan umat manusia dalam sains dan kedokteran saat ini, ada beberapa teknik kuno yang masih belum bisa manusia modern lampaui lebih baik daripada yang dilakukan nenek moyang kita. Tentu, kita memiliki sabun antibakteri dan pusat daur ulang, tetapi manusia kuno menemukan roda, dan roda adalah penemuan luar biasa dalam perjalanan melintasi jarak jauh, dan mempermudah pekerjaan. Lalu, apa sajakah teknik-teknik kuno itu? 

1. Roda masih menjadi teknik kuno utama yang tak tertandingi

https://www.youtube.com/embed/XzG1aPw7YBc

Menurut Smithsonian, roda sudah ada setidaknya selama 5.500 tahun. Dan roda pertama digunakan untuk membuat tembikar. Begitu juga dengan keranjang, seruling, dan perahu. Ya, manusia modern masih menggunakan roda hingga hari ini untuk berbagai benda dan teknologi.

Sekitar 300 tahun setelah roda tembikar ditemukan, menusia membuat lompatan dengan membuat kereta, dan kebutuhan manusia akan kecepatan pun tercipta. Hari ini roda membuat perjalanan jarak jauh semakin lebih mudah. Jadi, sudah tidak diragukan lagi jika roda menjadi salah satu teknik kuno yang sangat berpengaruh dan tak tertandingi. 

2. Teknik kuno dengan melubangi tengkorak 

https://www.youtube.com/embed/IsmnZA26tOo

Para arkeolog menemukan tengkorak yang ditrepanasi, suatu keanehan yang sebenarnya tampak cukup umum bagi masyarakat prasejarah dari Yunani kuno hingga Amerika Selatan. Jika kamu agak asing dengan istilah "trepanned", itu adalah kata kerja transitif yang berarti "Membor atau membuat lubang di (tengkorak)," dan itu biasanya dilakukan pada pasien yang masih hidup. Berdasarkan beberapa budaya, trepanasi masih dipraktikkan pada abad ke-20 untuk mengobati rasa sakit.

Meskipun kita tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa orang kuno menggunakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti yang dilakukan dokter modern, ada beberapa penyakit medis umum yang masih diobati dengan trepanasi, lho. Menurut sebuah artikel di Patient Care, orang yang mengalami hematoma subungual menderita rasa sakit yang parah karena adanya tekanan di dalam tengkorak, dan cara terbaik untuk menghilangkan tekanan tersebut adalah dengan mengebor tengkorak si penderita. Jadi, perawatan medis prasejarah ini masih dipraktikan oleh para dokter modern. 

3. Teknik menjahit luka

9 Teknik Kuno yang Lampaui Kecerdasan Manusia Modernilustrasi menjahit luka (sciencesensei.com)

Sejauh yang diketahui, orang pertama yang menjahit luka adalah orang Mesir, kira-kira 5.000 tahun yang lalu. Dokter kuno menggunakan kapas atau rami, sutra, tendon dan arteri hewan. Menurut Flushing Hospital, dokter saat ini masih menggunakan sutra dan "catgut", yang sebenarnya terbuat dari usus domba. Sutra dan catgut "dapat diserap", yang berarti tidak harus dilepas setelah luka sembuh. Jadi, meskipun dokter juga menggunakan berbagai bahan buatan lainnya, penjahitan masih merupakan metode terbaik untuk menjahit luka serius yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. 

4. Pendeteksi gempa sudah ada sejak zaman kuno

https://www.youtube.com/embed/avVX31PuU8Q

Jika ada cara untuk memprediksi gempa bumi secara akurat, itu bisa menjadi penemuan yang luar biasa. Namun, ahli seismologi modern hanya dapat mendeteksi gempa bumi saat sedang terjadi — seismometer dapat memberi tahu kita kapan dan di mana gempa terjadi.

Tapi, tahukah kamu bahwa China kuno memiliki mesin pendeteksi gempa yang sama akuratnya dengan seismometer modern. Menurut Ancient Origins, seorang astronom dan matematikawan bernama Zhang Cheng menemukan mesin pendeteksi gempa pada tahun 138 M, yang berhasil mendeteksi gempa di kota tetangga tak lama setelah diperkenalkan.

Ketika para ilmuwan menciptakan kembali perangkat tersebut pada tahun 2005, mereka membuktikan bahwa perangkat tersebut dapat mendeteksi gempa simulasi dengan presisi yang sama dengan peralatan modern.

Baca Juga: Sejarah Jakarta dan Kisah yang Kamu Perlu Tahu di Baliknya

5. Orang kuno lebih unggul dalam membuat benda menjadi berkilau

9 Teknik Kuno yang Lampaui Kecerdasan Manusia ModernPengrajin berabad-abad yang lalu melakukan penyepuhan yang canggih, seperti di altar emas St. Ambrogio dari tahun 825 M. (labmanager.com)

Benda berkilau sangat penting bagi nenek moyang kita, mereka mengembangkan proses yang sangat canggih untuk membuat benda terlihat berkilau. Menurut Science Daily, pengrajin pada 2.000 tahun yang lalu memiliki proses penyepuhan benda menjadi logam mulia yang masih tidak dapat kita tiru — bahkan produsen sel surya dan DVD tidak dapat menerapkannya dengan kesempurnaan yang sama. Para peneliti berpendapat bahwa beberapa pengrajin kuno menggunakan semacam merkuri seperti lem. 

Terkadang teknik ini digunakan untuk menambahkan emas dan perak asli ke benda, dan terkadang untuk membuat barang palsu yang terlihat mahal, yang berarti bahwa selain menyukai benda berkilau, orang dahulu juga memiliki penipu berbakat, seperti yang manusia modern lakukan.  

6. Teknik pertanian kuno lebih efektif

https://www.youtube.com/embed/qXKoJQ5Nx6s

Bertani menjadi sejarah besar manusia. Tentu, ada beberapa kemajuan besar dalam teknologi — peralatan dan mesin pertanian membuat beberapa pekerjaan lebih cepat dan meningkatkan pertanian dalam skala yang jauh lebih besar. Tetapi sebagian besarnya masih harus dilakukan dengan tangan, jadi meskipun beberapa aspek industri pertanian telah maju, aspek lainnya tetap sama. 

Menurut Smithsonian, beberapa teknik pertanian modern sebenarnya tidak lebih unggul daripada teknik yang digunakan oleh orang-orang kuno. Suku Inca, yang tinggal di Andes, bertani dalam kondisi yang sangat tidak bersahabat, jadi mereka harus inovatif untuk bertahan hidup. Mereka membangun kanal dan waduk untuk memindahkan air, dan membangun terasering agar mereka bisa bertani di lereng yang curam. Mereka membudidayakan tanaman seperti kentang dan jagung. Pada tahun 1400-an, suku Inca bertani lebih dari satu juta hektar.

Ketika orang Spanyol datang dan menjajah wilayah tersebut, teknik pertanian itu diganti. Akibatnya, setengah dari populasi Inca kelaparan dan meninggal. Hari ini, Andes mengadopsi metode pertanian lama dari nenek moyang mereka karena teknik pertanian kuno jauh lebih produktif daripada metode yang diperkenalkan para penjajah.

7. Romawi memiliki beton yang lebih baik

https://www.youtube.com/embed/qL0BB2PRY7k

Menurut U.S. News and World Report, di seluruh dunia sekitar 19 miliar ton beton diproduksi dan digunakan setiap tahun, menyumbang 7 persen dari seluruh emisi karbon dunia. Namun, masalahnya, beton modern tidak tahan lama.

Pada awal 1900-an, para insinyur membangun struktur yang dianggap bisa bertahan selama 1.000 tahun, tetapi ternyata, sebagian besar bangunan beton modern hanya bertahan sekitar 50 hingga 100 tahun. Salah satu faktor utama dalam degradasi bangunan beton adalah tulangan baja — karat baja, yang berdampak pada integritas struktural bangunan sulit dihentikan atau bahkan didiagnosis.

Bangsa Romawi, di sisi lain, tahu bagaimana membuat beton yang kuat - Pantheon beton berdiri selama 2.000 tahun. Beton modern dibuat dari batu kapur dan tanah liat, tetapi orang Romawi membuatnya dari kapur dan abu vulkanik. Hasilnya tidak hanya lebih tahan lama dibandingkan formula "semen Portland" modern, tetapi juga lebih ramah lingkungan. Beton Romawi dipanggang pada suhu yang jauh lebih rendah daripada formula modern, yang berarti menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida.

8. Sekrup Archimedes dalam bidang pertanian

https://www.youtube.com/embed/55_QQRDXlW0

Selama berabad-abad, ketersediaan air menjadi masalah mendasar — ​​manusia purba harus mencari cara untuk membawa air dalam jumlah besar, atau dengan cara menetap di dekat danau maupun sungai. Bahkan pada saat itu, sulit untuk bertani dengan skala besar karena ketidakmampuan mereka membuat irigasi yang efektif. 

Lalu, pria bernama Archimedes datang. Archimedes adalah seorang ilmuwan Yunani. Sekrup Archimedes adalah sekrup di dalam pipa yang ketika diputar dapat menarik air menuju ke atas. Di Mesir, perangkat itu digunakan untuk mengairi delta Nil. Perangkat ini memungkinkan orang untuk mendapatkan air dalam jumlah besar tanpa harus membawa banyak ember. 

Ini adalah teknologi yang sangat tua, tetapi sangat efektif sehingga sekrup Archimedes masih digunakan sampai sekarang dalam irigasi dan pengolahan limbah, dan untuk memindahkan biji-bijian atau butiran plastik dalam perindustrian. Teknik ini adalah teknologi yang sangat sederhana dan brilian. 

9. Manusia kuno memiliki teknik seperti alien? 

https://www.youtube.com/embed/iDVcF8VL1VU

Manusia telah membangun benda-benda dari batu selama ribuan tahun — batu digunakan untuk dinding, bangunan, jalan setapak, dan meja, serta tetap menjadi salah satu bahan modern yang lebih mahal. Itu karena setiap batu harus dipotong dan dibentuk satu per satu, dan kita masih belum bisa melakukannya lebih baik dari nenek moyang kita. 

Orang Mesir memiliki pemotongan batu - menurut Ancient Origins, para arkeolog masih tidak yakin bagaimana mereka melakukannya karena teknik mereka lebih baik daripada teknik yang dilakukan manusia modern hari ini. Pengrajin Mesir dapat memotong dan membentuk batu tanpa alat atau alat pengukur modern.

Kotak granit besar yang ditemukan di Serapeum, yang dimaksudkan untuk menampung sisa-sisa mumi, memiliki permukaan datar yang sempurna, konstruksi paralel, dan sudut tajam, jauh melampaui apa yang kita pikirkan tentang pengrajin kuno dengan alat primitif. Ancient Origins bahkan mengatakan bahwa pemotong batu Mesir adalah alien, karena sembilan dari 10 ahli teori konspirasi cukup yakin untuk menjelaskan keahlian dan kecanggihan mereka.

Kita manusia modern percaya bahwa kita lebih unggul dari manusia yang menunggang kuda, menggunakan lintah, dan tidak mencuci tangan dengan disinfektan seperti kita. Bagaimanapun, teknologi tidak akan mencapai titik ini jika nenek moyang kita tidak menciptakan penemuan besarnya yang masih kita gunakan hingga hari ini.

Baca Juga: 12 Sejarah Pembangunan Struktur Terkenal di Dunia

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya