Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan Api

Apakah dosanya hanya sebatas seksualitas sesama jenis?

Las Vegas disebut sebagai "kota dosa", tetapi ada dua kota dalam sejarah dunia yang begitu berdosa sehingga Tuhan menghancurkannya. Dua kota itu adalah Sodom dan Gomora, yang muncul di Kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama, di Kitab Taurat, dan di dalam Al-Qur'an. Namun, kita mungkin mengenal kota Sodom karena homoseksualitasnya.

Akan tetapi, seberapa detail, sih, manusia modern mengetahui tentang dua kota dan penduduknya yang telah lama hancur ini? Seperti, apakah dua kota ini benar-benar ada, atau hanya mitos saja? Berikut ini fakta kota Sodom dan Gomora.

1. Ada tiga kota lainnya selain kota Sodom dan Gomora

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan Apiilustrasi lukisan Sodom dan Gomora (commons.wikimedia.org/Gillis Mostaert)

Sodom dan Gomora adalah kumpulan dari lima kota besar yang terletak di sepanjang Sungai Yordan pada ribuan tahun silam. Tiga kota yang terlupakan ini bukan berarti tidak penting. Meskipun tiga kota ini hanya muncul sedikit dalam kisah Lot (Nabi Lut) daripada Sodom atau Gomora, tetapi tiga kota ini memiliki namanya sendiri. Tokoh Lot sendiri muncul di kitab Tanakh, Alkitab, dan Al-Qur'an. Dijelaskan pula bahwa Lot adalah keponakan Abraham (Ibrahim).

Kitab Ulangan 29:22-23 mengidentifikasi dua kota lainnya sebagai Adma dan Zeboim. Sedangkan Kitab Kejadian 19:23 mengidentifikasi kota terakhir sebagai Zoar. Alkitab berulang kali memperjelas bahwa kota Adma dan Zeboim dilalap api, karena sama-sama berdosa. Peran kota Zoar bahkan lebih penting. Kota Zoar adalah kota yang masih ada ketika Lot melarikan diri saat Tuhan mengimplementasikan rencananya untuk memusnahkan empat kota lainnya.

2. Tidak diketahui pasti penyebab dihancurkannya kota Sodom dan Gomora

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan Apipotret kerumunan orang memegang bendera pelangi di Strasbourg, Prancis (unsplash.com/Margaux Bellott)

Seperti yang dicatat Britannica, interpretasi homoseksualitas atau seksualitas sesama jenis terkait erat dalam sejarah Sodom dan Gomora. Kitab Kejadian 19:5 menjelaskan bahwa laki-laki dari kota Sodom ingin melakukan pelecehan seksual terhadap malaikat laki-laki di rumah Lot. Akan tetapi, benarkah demikian?

Di sisi lain, sarjana Yahudi modern menunjukkan bahwa laki-laki Sodom yang ingin memperkosa para malaikat mengungkapkan kekerasan dan ketidakramahan mereka. Sangat jauh berbeda dengan keramahan yang diberikan Abraham dan Lot kepada para malaikat. Bagi para sarjana Kristen, Yesus sendiri menyatakan bahwa dosa Sodom diakibatkan karena ketidakramahan penduduknya dalam Matius 10:14-15. Namun, dalam Yudas 1:7, kota-kota ini berdosa karena homoseksualitasnya. 

3. Alkitab menjelaskan alasan lain mengapa kota Sodom dihancurkan

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan Apiilustrasi lukisan kota Sodom dihujani api (commons.wikimedia.org/Herri met de Bles)

Kitab Yehezkiel 16:49, yang berbunyi, “Ketahuilah, inilah kesalahan dari saudara perempuanmu, Sodom: dia dan anak-anak perempuannya begitu sombong, makanan yang berlimpah, dan menikmati hidup yang tenang, tetapi tidak menolong orang-orang miskin dan orang-orang sengsara." Dengan kata lain, kota Sodom dihancurkan karena menjadi kota yang tamak dan melupakan aksi kemanusiaan.

Sementara itu, dalam Kitab Yeremia 23:14, menyiratkan bahwa perzinahan (apapun jenis kelaminnya) pasti akan membuat Tuhan murka. Dalam 2 Petrus 2:6-9, Allah telah memusnahkan kota Sodom dan Gomora menjadi abu, membinasakan penduduknya sebagai contoh hukuman terhadap orang yang ingkar. Pertanyaannya, apakah kota Sodom dihancurkan karena cinta homoseksualitasnya saja, atau karena mereka melanggar banyaknya hukum lain yang dicakup oleh Alkitab?

4. Penemuan situs yang diduga kota Sodom

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan Apicuplikan Stven Collins di situs yang di duga kota Sodom (youtube.com/George Howard)

Faktanya, peneliti kesulitan menemukan bukti ilmiah tentang kota Sodom dan Gomora. Akan tetapi, pada tahun 2005, para arkeolog menemukan sebuah situs besar di Yordania yang dikenal sebagai Tall el-Hammam. Popular Archeology melansir, penemuan mereka mungkin mendukung gagasan bahwa kota itu adalah kota Sodom dalam Alkitab.

Arkeolog bernama Steven Collins adalah seorang kelompok evangelis yang meneliti kota yang diduga Sodom. Tim Stevan Collins menemukan lapisan abu yang berasal dari periode Perunggu Tengah yang mengubur situs tersebut, di samping tembikar yang dibakar pada suhu tinggi. Satu pecahan tembikar bahkan sudah melebur menjadi gelas. Apa mungkin suhu tinggi itu yang menghancurkan kota Sodom di masa lampau?

Baca Juga: Selain Oppenheimer, Ini 5 Ilmuwan Penting Lain dalam Proyek Manhattan

5. Apakah kehancurannya karena ledakan meteor?

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan Apiilustrasi hujan meteor (pixabay.com/Alexander Antropov)

Pada tahun 2018, Steven Collins meninjau makalah tentang apa yang kemungkinan terjadi di Tall el-Hammam. Seperti yang dilaporkan News Corp Australia, tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa kota kuno itu musnah 3.700 tahun yang lalu dalam sebuah peristiwa dahsyat. Peristiwa itu menimbulkan efek yang sangat panas sehingga mengubah tembikar menjadi kaca, membanjiri tanah di sekitarnya dengan air asin, dan membuat situs itu tidak dapat dihuni selama 700 tahun. Peristiwa ini sama seperti peristiwa yang memusnahkan dinosaurus. Kamu mungkin sudah mengetahuinya penyebabnya, 'kan?

Peristiwa ini diyakini sebagai ledakan meteor di atas Laut Mati. Kemungkinan, hal inilah yang membuat Tall el-Hammam hancur. Selain itu, di zaman modern, ledakan meteor pernah terjadi di Rusia pada tahun 2013, dan melukai 500 orang. Ini hanya ledakan kecilnya saja, lho.

Pada tahun 1908, ledakan meteor yang besar terjadi di atas hutan Siberia. Dikenal sebagai Peristiwa Tunguska, peristiwa itu meratakan hutan seluas 1247 kilometer persegi. Peneliti berteori bahwa ledakan yang terjadi di Tall el-Hammam berukuran setengah dari ukuran meteor Tunguska. Bedanya, ledakan besar ini terjadi tepat di samping lima kota yang sedang berkembang pesat pada tahun 1600 SM.

6. Peneliti berhasil menemukan peninggalan salah satu dari lima kota

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan ApiPotret Peta Madaba tahun 1954, yang memperlihatkan kota Zoar di sisi tenggara Laut Mati. (commons.wikimedia.org/Paul Palmer)

Zoar, salah satu dari lima kota-negara di dataran sungai Yordan muncul di Kitab Kejadian 13, ketika Lot menyerang ke dataran Yordan setelah berpisah dengan Abraham. Disebut dalam Alkitab sebagai kota terkecil, Zoar akhirnya menjadi kota terbesar ketika Sodom, Gomora, Adma, dan Zeboim dimusnahkan oleh ledakan dan kematian. Selain digambarkan dalam Alkitab, kota Zoar juga berhasil ditemukan oleh arkeolog. 

Peneliti dari British Museum mengungkapkan bahwa Zoar, atau juga diterjemahkan sebagai Zoara, memiliki bukti aktivitas Neolitikum, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. Zaman itu menjadi zaman dengan perdagangan yang berkembang pesat. Bangsa Romawi menulis tentang kisahnya. Bahkan, sumber-sumber Islam mencatat keberadaan kota Zoar. Kota Zoar berhasil menguasai perdagangan selama berabad-abad lamanya setelah kota Sodom dan yang lainnya terbakar habis. Para arkeolog telah meneliti selama 20 tahun, dan penemuan-penemuan baru terus bermunculan.

7. Romawi kuno memiliki kisah yang hampir mirip dengan kisah Sodom dan Gomora

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan ApiPotret patung penyair Romawi Ovid di Constanţa. Dibuat pada tahun 1887 oleh pematung Italia bernama Ettore Ferrari. (commons.wikimedia.org/Kurt Wichmann)

Ada beberapa contoh kisah Alkitab yang tumpang tindih dengan cerita dari budaya lain. Kisah Sodom dan Gomora menjadi salah satunya. Penulis Romawi bernama Ovid menulis kisah yang disebut Baucis dan Filemon. Kisahnya pun sangat mirip dengan kisah Sodom dan Gomora di Alkitab.

Suatu hari, dua dewa yang melakukan penyamaran (yaitu, Zeus dan Hermes), datang ke sebuah kota yang dihuni oleh penduduknya yang jahat. Zeus dan Hermes berniat untuk menemukan orang baik yang tinggal di sana. Seorang laki-laki bernama Filemon dan istrinya yang bermama Baucis, mengundang Zeus dan Hermes ke rumahnya. Pasangan yang baik hati itu memberi makan tamu mereka.

Zeus dan Hermes mengungkapkan bahwa mereka adalah dewa, dan mengatakan bahwa mereka ingin menghancurkan kota. Baucis dan Filemon diminta untuk meninggalkan kota dan tidak boleh menoleh ke belakang apapun yang terjadi. Dalam versi Ovid, Baucis tidak berbalik dan kota itu hancur dalam banjir besar seperti Atlantis, bukan ledakan api dan belerang.

8. Nasib istri Lot dalam Islam

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan ApiIlustrasi lukisan Lot dan putri-putrinya melarikan diri saat Sodom dan Gomora terbakar, tetapi istri Lot berpaling. (commons.wikimedia.org/Gustave Doré)

Setelah keluarga Lot akan diselamatkan, mereka disuruh lari ke kota Zoar dan tidak boleh menoleh ke belakang. Perintah yang cukup sulit untuk tidak dilanggar saat banyak kota meledak di belakang mereka. Dalam kisah Sodom dan Gomora, istri Lot menoleh ke belakang. Kitab Kejadian 19:26 mengatakan, "Namun, istri Lot berhenti di tengah jalan dan menoleh ke belakang, maka dia mati dan menjadi tiang garam."

Nasib istri Lot sama kejamnya di dalam Injil dan Taurat, dan terdapat pula di Al-Qur'an dalam Surat Hud 11:81, "Janganlah ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia (juga) akan ditimpa (siksaan) yang menimpa mereka (yaitu penduduk Sodom)." Dengan kata lain, nasib istri Lot adalah bagian dari rencana Tuhan. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang menarik. Apa yang dilakukan istri Lot sehingga ia pantas menerima azab ini? Apakah dia tidak ramah terhadap orang asing?

9. Peperangan sebelum terjadinya peristiwa hujan api

Fakta Sodom dan Gomora, Dua Kota yang Dilaknat Tuhan dengan Hujan ApiIlustrasi Abraham menyerang pasukan Raja Kedorlaomer dan sekutunya pada malam hari bersama pasukannya untuk membebaskan keponakannya, Lot, dalam ayat Alkitab dalam Kejadian 14. (commons.wikimedia.org/Rijksmuseum)

Dalam Kitab Kejadian, Sodom dan Gomora tidak saja direncanakan untuk dihancurkan. Sebelum penggambaran kehancuran di Kitab Kejadian 19, kisah lima kota ini tertulis dalam Kitab Kejadian 14. Kitab Kejadian 14 menjadi kisah traumatis bagi semua orang yang tinggal di dataran Yordan pada zaman itu.

Kedorlaomer adalah Raja Elam yang memerintah selama 13 tahun. Dalam Kitab Kejadian 14, raja-raja Sodom, Gomora, Zoar, Adma, dan Zeboim memberontak melawannya dan mengirim pasukan untuk berperang. Kelima raja yang mencoba memberontak itu kalah. Raja Kedorlaomer dan sekutunya kemudian menjarah kota Sodom dan Gomora, merampas semua harta benda, makanan mereka, serta membawa banyak penduduknya untuk meninggalkan kota itu, termasuk membawa Lot. Jadi, hujan api yang dialami kota-kota itu merupakan peristiwa buruk kedua bagi mereka, bukan yang pertama.

Meskipun masih menjadi misteri, kota Sodom dan Gomora yang dihancurkan Tuhan, menjadi incaran para arkeolog untuk berusaha menemukannya. Jika benar penemuan situs Tall el-Hammam adalah kota Sodom di masa silam, itu menunjukkan bahwa Sodom dan Gomora dalam Alkitab adalah bukti sejarah yang nyata. Kemungkinan, homoseksualitas memang sudah pernah terjadi ribuan tahun yang lalu.

Baca Juga: 5 Fakta Samudra Arktik yang Belum Banyak Diketahui, Paling Dangkal?

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya