Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung Babilonia

Benarkah Taman Gantung Babilonia bukan di Babilonia Kuno?

Taman Gantung Babilonia menjadi Tujuh Keajaiban Dunia yang masih meninggalkan banyak pertanyaan. Sangking misteriusnya, Taman Gantung Babilonia ini diragukan pernah ada di peradaban kuno.

Yuk, cari tau bersama cerita, bukti, dan coba mengungkap jawaban dari banyaknya pertanyaan tentang apakah mungkin gurun yang luas diubah menjadi taman gantung yang rimbun dan menakjubkan, berabad-abad sebelum dimulainya Kekaisaran Romawi.

1. Awal mula terciptanya Taman Gantung 

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung Babiloniailustrasi Nebukadnezar II (weheartit.com/alexandralolita)

Taman Gantung Babilonia, sering dikatakan sebagai salah satu keajaiban kota kuno Babilonia yang didirikan sekitar 2300 SM. Taman itu memiliki sejarah yang cukup panjang. Taman Gantung Babilonia didirikan sekitar abad ke-6 SM (sekitar 500 tahun sebelum berdirinya Kekaisaran Romawi.)

Penguasa pada saat itu adalah Raja Nebukadnezar II. Dia memulai pembangunan besar-besaran yang mengubah Babilonia menjadi kota terbesar dan terindah di dunia. Dia juga menikah dengan seorang putri Persia bernama Amytis yang merindukan tanaman hijau di kampung halamannya, seperti dilansir ThoughtCo. Nebukadnezar II pun akhirnya membangun sebuah tempat yang berjenjang dan ditutupi oleh tanaman serta pohon yang disebut Taman Gantung.

2. Tidak ada yang tahu pasti seperti apa Taman Gantung itu

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung Babilonialukisan Menara Babilonia oleh Hendrick van Cleve III (commons.wikimedia.org/Kröller-Müller Museum)

Ada banyak sekali lukisan dan ilustrasi yang menampilkan Taman Gantung, tapi tidak ada yang yakin 100 persen bagaimana "taman gantung" itu. National Geographic mengatakan, bahwa arkeolog dan sejarawan telah lama memperdebatkan interpretasi ini.

Babilonia terletak di tepi Sungai Efrat di sebalah selatan yang sekarang disebut Baghdad Irak. Tidak mudah bagi para penulis era Helenistik untuk mengunjunginya, jadi sebagian besar deskripsi Taman Gantung ditulis berabad-abad setelah Nebukadnezar II oleh orang-orang yang belum pernah ke Babilonia.

Salah satu orang pertama yang menulis tentang Taman Gantung adalah Josephus Romawi yang juga menulis kisahnya pada abad pertama Masehi. Dilansir The Gardens Trust, ia menulis tentang "tembok yang sangat tinggi, ditopang oleh pilar-pilar batu dan tanaman yang disebut surga pensile.

Kata "pensile" sendiri didefinisikan sebagai "tergantung di atas, atau diatur pada kemiringan tertentu seperti menjorok". Deskripsi samar itu akhirnya digambarkan seniman tentang taman yang berjenjang, terhampar, dan menjorok, tapi mungkin saja itu sepenuhnya salah.

3. Kurangnya referensi tekstual tentang Taman Gantung

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung BabiloniaIlustrasi Taman Gantung Babilonia abad ke-6 SM. Diterbitkan di majalah Je Sais Tout, Prancis, Desember 1909. (fineartamerica.com/Cci Archives)

Laman Livius mengatakan, bahwa Taman Gantung Babilonia disebutkan oleh sejumlah penulis kuno, termasuk Strabo, Flavius ​​Josephus, dan Cleitarchus. Ada pula seorang insinyur Yunani bernama Philo yang dipuji sebagai orang pertama yang menyusun daftar Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

Pada saat Philo menulis Taman Gantung di tahun 225 SM, Babilonia telah jatuh sekitar satu abad sebelumnya. Philo memuji Taman Gantung dengan berbagai macam bunga, tanaman, dan pohon yang ditanam di sepanjang bagian atas teralis di pilar batu.

Penggambarannya ini bersumber dari tulisan sejarawan istana Alexander Agung, seorang sarjana bernama Callisthenes. Dia menulis pada abad ke-4 SM, tetapi karya aslinya sudah lama hilang.

4. Beberapa ahli berspekulasi bahwa Taman Gantung itu fiksi

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung Babiloniatablet tanah liat Babilonia Baru (dok. The Trustees of the British Museum)

Beberapa sejarawan dan arkeolog percaya, bahwa Taman Gantung adalah fiksi. Louise Pyke, Rekan Peneliti Kehormatan dan Dosen dari University of Sydney, menjelaskan bahwa catatan kontemporer dari masa pemerintahan Nebukadnezar II, dalam bentuk tablet tanah liat, mendukung beberapa peristiwa dalam Kitab Daniel (juga dalam buku-buku lain).

Ada banyak dokumentasi di sana, tapi yang tidak disebutkan adalah istri Nebukadnezar, Amytis. World History mengatakan, bahwa istri Nebukadnezar hilang dari catatan sejarah.

Selain itu, pembangunan kembali kota Babilonia adalah sesuatu yang spektakuler, di mana Nebukadnezar mungkin menyimpan catatan ekstensif dari semua proyek pembangunannya. Anehnya, Taman Gantung tidak pernah disebutkan sebagai bagian dari renovasi besar-besaran itu. Dalam ribuan tablet yang diawetkan dari Nebukadnezar, tidak ada satu pun yang menyebutkan tentang Taman Gantung.

5. Taman Gantung Babilonia memiliki sebutan lain

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung BabiloniaLukisan Ratu Semiramis yang sedang mengamati bangunan Babilonia, di mana dia adalah pendirinya oleh Edgar Degas tahun 1861 di Musée d'Orsay, Paris. (nationalgeographic.com/Bridgeman Image)

Taman Gantung Babilonia memiliki nama lain, yakni Taman Gantung Semiramis. Semiramis sendiri adalah seorang penguasa Asyur dari abad ke-9 SM, beberapa abad sebelum Nebukadnezar. Nama aslinya adalah Sammu-ramat sebelum Hellenized ke Semiramis.

Sammu-ramat memerintah hanya 5 tahun. Ia juga pemimpin militer yang tak kenal takut dan pembangun Babilonia. Penulis Yunani, Strabo, mengklaim bahwa Sammu-ramat adalah pencipta taman. Namun, dilansir Oxford Reference, Strabo hidup antara 63 SM dan 23 M, tepat sembilan abad setelah Sammu-ramat. Hal inilah yang membuat ketidak jelasan dari mana ide ini berasal, karena tidak ada catatan sejarahnya.

6. Sebenarnya, Babilonia kuno memiliki kemampuan untuk membangun Taman Gantung

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung Babiloniailustrasi "Kota Mesopotamia” oleh R.W. Shilling (dok. Keys Grace Academy)

Sciencing mengatakan bahwa Mesopotamia kuno memiliki iklim yang hampir sama dengan Irak modern. Itu berarti, Taman Gantung Babilonia membutuhkan satu ton air untuk berkembang. Diodorus Siculus bahkan mempertanyakan bagaimana taman bertingkat itu mendapatkan cukup air.

Para astronom zaman modern mengatakan bahwa hujan saja tidak cukup untuk mengairi pertanian di Irak. Jadi mereka berspekulasi bahwa Mesopotamia kuno membangun sistem irigasi besar-besaran. Salah satunya sebuah kanal bernama "Hammurabi is the abundance of the people" yang memiliki panjang sekitar 100 mil.

Dilansir Penn Museum, tablet tanah liat yang ditinggalkan oleh para insinyur kuno menunjukkan peta kanal yang luas yang dibangun tidak hanya untuk irigasi, tapi  juga transportasi. Mereka juga memiliki waduk, tanggul, dan saluran air dengan undang-undang yang menyatakan bahwa penduduk harus membantu menjaga sistem agar tetap berjalan.

Baca Juga: 12 Sejarah Babilonia, dari Hammurabi hingga Alexander Agung

7. Satu teknologi khusus untuk menyiram tanaman di Taman Gantung 

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung Babiloniailustrasi sekrup Archimedes yang digunakan di Taman Gantung Babilonia (illustratedcuriosity.com)

Stephanie Dalley dari Universitas Oxford menerjemahkan kembali beberapa tablet tanah liat kuno. Dia menemukan deskripsi tentang sistem irigasi besar dan menara taman yang disebut sekrup pengangkat air dan dibuat menggunakan metode pengecoran perunggu.

Penemuan ini menguatkan bukti tentang adanya Taman Gantung dan juga asal muasal terciptanya sekrup Archimedes. Alat ini adalah tabung berbentuk spiral yang diputar agar air bergerak ke atas.

Dilansir History Answers, sekrup Archimedes dianggap telah lama ditemukan oleh penemu Yunani sekitar abad ke-3 SM. Namun dengan referensi yang ditemukan di tablet, sepertinya gagasan itu sudah ada lebih lama, setidaknya di Babilonia.

8. Arkeolog Jerman yang salah penafsiran terkait penemuannya 

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung BabiloniaReruntuhan Babilonia ditemukan setelah pencarian selama dua belas tahun oleh para arkeolog Jerman, yang mulai menggali pada tahun 1900. (gutenberg.readingroo.ms/Underwood dan Underwood, London)

Arkeolog Jerman, Robert Koldewey, menghabiskan 18 tahun untuk melakukan penggalian di reruntuhan kota kuno Babilonia yang ia mulai sejak tahun 1899. Koldewey meyakini bahwa dia telah menemukan reruntuhan Taman Gantung Babilonia.

Alih-alih dibuat dari batu bata lumpur yang lebih umum, ini dibuat dari batu padat. Koldewey berpendapat bahwa pemilihan batu padat di rasa perlu karena struktur bangunan akan terpapar banyak air dari taman. Selain itu, dia berpendapat bahwa batu padat dianggap lebih mudah dan aman untuk menopang berat teras, tanaman, dan air.

Koldewey juga menemukan sumur di situsnya. Namun, tablet yang ditemukan di situs tersebut tidak tertulis tentang tanaman, melainkan rempah-rempah, minyak, biji-bijian, serta beberapa stoples penyimpanan. Jadi kemungkinan besar situs tersebut dulunya adalah gudang.

9. Taman di bangunan megah pada peradaban Mesopotamia Kuno

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung Babiloniacuplikan film Alexander tahun 2004 (dok. Warner Bross/Alexander)

The New York Times mengatakan, bahwa raja-raja Mesopotamia Kuno diberi gelar "Tukang Kebun". Di peradaban kuno, kebun dibudidayakan dalam skala besar oleh orang kaya yang berkuasa.

Bahkan, taman biasanya di tempatkan di puncak rumah bertingkat hingga menutupi rumah dengan tanaman hijau yang harum. Selain itu, rumah akan dihiasi patung, tiang, pilar, bahkan fitur air. Beberapa di antaranya juga menampilkan burung perunggu yang bisa bernyanyi dengan bantuan mesin tersembunyi. Kemungkinan bangunan megah ini yang menginspirasi Taman Gantung Babilonia.

10. Benarkah Taman Gantung bukan di Babilonia, melainkan di Niniwe (sekarang Mosul)

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung BabiloniaInterpretasi seniman tentang istana Asyur dari 'The Monuments of Nineveh' oleh Sir Austen Henry Layard, 1853. (britishmuseum.org)

Stephanie Dalley, seorang sarjana Universitas Oxford yang mengkhususkan diri dalam bahasa-bahasa Timur Tengah kuno, menghabiskan lebih dari 18 tahun untuk mempelajari dan menerjemahkan naskah dari Babilonia Kuno dan Asyur.

Dilansir The Guardian, Dalley mengatakan bahwa meskipun tidak ada referensi tentang Taman Gantung dalam teks Babilonia, terjemahan dari tulisan tablet semasa pemerintahan raja Asyur Sennacherib berisi rincian sistem irigasi yang membentang lebih dari 50 mil, dan berakhir di sebuah istana milik Sennacherib di kota Niniwe.

Sebab konflik di daerah tersebut, Niniwe (sekarang Mosul) belum digali secara menyeluruh. Namun, tidak hanya bagian dari saluran air dan sistem irigasi yang didokumentasikan, tapi relief berukir yang ditemukan di Niniwe menggambarkan taman berjenjang yang terlihat persis seperti Taman Gantung Babilonia yang digambarkan banyak seniman.

11. Sejarah penaklukan Babilonia oleh bangsa Asyur yang menyebabkan kebingungan di antara sejarawan Yunani dan Romawi 

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung BabiloniaRelief yang menunjukkan kebun buah-buahan dan kebun yang diairi oleh saluran air di Niniwe, Irak. (britishmuseum.org)

Jika kota kuno Niniwe adalah rumah sebenarnya dari Taman Gantung dan dibangun oleh bangsa Asyur yang merupakan musuh lama Babilonia, lantas mengapa taman itu dikenal sebagai Taman Gantung Babilonia?

Sebagian besar sarjana yang menulis sejarah kuno adalah orang Yunani dan Romawi. Hal Terkadang ada kesalahpahaman antara kerajaan Babilonia dan Asyur. Stephanie Dalley mengatakan bahwa hal ini terjadi karena masalah terjemahan. Ketika Asyur menaklukkan kota Babilonia, kota Niniwe mulai disebut "Babilonia Baru".

12. Apa yang sebenarnya terjadi antara Babilonia dan Niniwe?

Diperdebatkan Ahli, 12 Fakta Taman Gantung BabiloniaTaman Gantung Babilonia dalam cetakan tahun 1572 oleh Philips Galle (britishmuseum.org)

Jadi, apa yang terjadi dengan Babilonia dan Niniwe? Mengapa dunia bisa salah menentukan lokasi dari salah satu Tujuh Keajaiban Dunia?

Babilonia dan Asyur telah berperang sejak lama. Pada 625 SM, Bangsa Skithia, Media, dan Persia juga bergabung dalam pertempuran. Sementara itu Niniwe dihancurkan pada 612 SM, bersama dengan jejak Taman Gantung.

Kekaisaran Asyur terpecah di antara para pemenang. Hingga hari ini Niniwe pun dikenal sebagai Mosul, sebuah kota yang mengalami kehancuran massal di bawah ISIS.

Dalam skema besar, Babilonia Kuno juga tidak bertahan lama. Persia mengambil alih Babilonia pada 539 SM, tapi tetap menjadi kota dan pusat peradaban yang sangat berpengaruh selama beberapa abad. Berakhirnya Babilonia terjadi saat kedatangan Alexander Agung.

Dilansir History Extra, Alexander memang mempertahankan Babilonia di bawah pemerintahannya. Namun ketika dia meninggal, ada pihak lain yang mengambil alih kerajaannya, Babilonia, dan banyak dari sejarahnya adalah korban pertempuran.

Kita pasti sudah tahu tentang keajaiban dunia modern, tapi ada keajaiban yang mengesankan dalam peradaban kuno, yaitu struktur masif yang dibangun sebelum adanya produksi massal dan perkakas listrik, yakni Taman Gantung Babilonia.

Setelah menyelusuri dua belas fakta di atas, bagaimana kesimpulanmu? Apakah kamu yakin bahwa Taman Gantung Babilonia salah tempat atau hanya fiksi semata?

Baca Juga: Jawaban dari 6 Pertanyaan Seputar Kabisat yang Perlu Kalian Tahu

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya