5 Kasus Kejahatan yang Mengguncang Industri Fashion

High style tapi minim moral?

Industri fashion memiliki keunikannya tersendiri. Desainer membuat produk seperti tas, pakaian, atau sepatu dengan harga yang hanya mampu dibeli oleh orang-orang kaya. Demikian pula, model-model yang sangat cantik berjalan lenggak-lenggok dalam peragaan busana, memamerkan pakaian yang hanya bisa dikenakan oleh beberapa orang di depan umum.

Sayangnya, dunia fashion tidak kebal terhadap masalah yang berisiko tinggi menimpa industri itu. Ego besar, drama keluarga, cinta tak berbalas, keinginan untuk menghasilkan uang dengan segala cara, dan motivasi gelap lainnya telah menyusup ke dalam industri ini, dan lebih dari sekali hal ini menimbulkan tindak kekerasan. Apa saja skandal dan kontroversi yang menimpa industri fashion dunia?

Baca Juga: Aksi Puluhan Ribu Demonstran Antipemerintah Mengguncang Israel

1. Pembunuhan Gianni Versace

5 Kasus Kejahatan yang Mengguncang Industri FashionPenulis Italia Mario Biondi mewawancarai stylist terkenal Gianni Versace (kiri) di rumahnya. (commons.wikimedia.org/Italian magazine)

Di tahun 1990-an, mode kelas atas bernama Gianni Versace sangat terkenal dan mendunia. Perancang legendaris itu berteman dengan selebritas terkenal seperti Elton John dan Putri Diana, seperti yang dicatat Time.

Sayangnya, Versace terlibat dengan seorang pembunuh bernama Andrew Cunanan. Pembunuh, yang tidak memiliki catatan kriminal sebelum melakukan pembunuhan pada tahun 1997 ini telah membunuh empat orang laki-laki di empat kota sebelum dirinya pergi ke Miami. Di sana, pada pagi hari tanggal 15 Juli 1997, Cunanan menembak dan membunuh sang desainer dari jarak dekat. Lalu, dia bunuh diri beberapa hari kemudian.

Sampai hari ini tidak jelas apa yang memotivasi Cunanan untuk membunuh Versace. Hanya ada bukti bahwa mereka memang mengenal satu sama lain, atau bahwa mereka pernah bertemu.

2. Calon model yang membunuh anak pengusaha kaya raya

5 Kasus Kejahatan yang Mengguncang Industri FashionIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada tahun 1980-an, remaja dari Carolina Selatan yang bernama Terry Broome masuk ke industri fashion dan ingin menjadi seorang model. Namun, seperti yang dilaporkan The New York Times, Broome gagal menjadi model, ia justru menjadi mucikari dan pengedar narkoba di industri mode.

Setelah bertahun-tahun gagal menjadi model di New York, kecanduan kokainnya justru semakin parah, Broome akhirnya pergi ke Italia untuk memulai karier modeling-nya di sana. Sayangnya, dia terjebak ke lingkaran yang salah lagi.

Dia bertemu Francesco D'Alessio, putra seorang peternak kuda kaya raya di kota Milan. Namun, ada kejadian di mana D'Alessio diduga menghina calon model tersebut dan melakukan tindak kekerasan seksual kepadanya. Karena kecanduan kokainnya yang parah, Broome menembak dan membunuh D'Alessio. Akibatnya, dia dijatuhi hukuman 14 tahun karena pembunuhan itu, tulis laporan The Associated Press.

Baca Juga: 9 Modest Fashion ala Kami. di New York Fashion Week 2023, Kece!

3. Mantan istri Maurizio Gucci menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh mantan suaminya

5 Kasus Kejahatan yang Mengguncang Industri FashionIlustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Merek Gucci disandang dari nama keluarga yang mendirikannya, pada tahun 1990-an, keluarga ini mengalami perseteruan, seperti yang dilaporkan The Guardian. Gucci terakhir yang terlibat di perusahaan itu adalah cucu pendiri Guccio Gucci, Maurizio, yang terpaksa menjual sahamnya, 18 bulan sebelum dia dibunuh.

Penjualan itulah yang menciptakan serangkaian peristiwa yang memakan korban. Hal ini terjadi ketika Maurizio menikah dengan Patrizia Reggiani, yang haus akan kekuasaan, dan akhirnya menjadi seorang Gucci. Namun, pada tahun 1985, Maurizio Gucci memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu.

Pada pertengahan 1990-an, Reggiani yang tidak terima dengan keputusan itu akhirnya menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Maurizio Gucci. Ia ditembak dan dibunuh dalam perjalanannya berangkat kerja pada tanggal 27 Maret 1995. Kejahatan itu tidak terpecahkan selama dua tahun, tetapi kejahatan Reggiani akhirnya tercium juga, ia di penjara selama 18 tahun.

4. Pembunuh yang menjadi ikon fashion karena pakaian modisnya

5 Kasus Kejahatan yang Mengguncang Industri Fashionpotret Bonnie Parker and Clyde Barrow (commons.wikimedia.org/Barrow gang)

Ada era dalam sejarah Amerika yang dijuluki "Public Enemy Era." Dua dari nama terbesar yang muncul selama era ini adalah Bonnie Parker dan Clyde Darrow, seorang perampok dan pembunuh di beberapa bagian AS Tengah, tapi anehnya, aksi mereka justru memikat publik Amerika.

Lantas apa hubungan kedua pembunuh tersebut dengan fashion? Ternyata, seperti laporan Vogue, keduanya suka berfoto dan berpose dengan pakaian modis. Bonnie terkenal dengan posenya menggunakan baret dan syal, sementara Clyde selalu tampil dengan setelan jas dan topi.tr

Beberapa dekade setelah kematian mereka, Bonnie dan Clyde memengaruhi industri mode untuk kedua kalinya. Pada 1990-an, Saks Fifth Avenue meluncurkan lini mode bertema Bonnie-and-Clyde, seperti yang dilaporkan The New York Post.

5. Industri fashion dan pekerja anak yang memprihatinkan

5 Kasus Kejahatan yang Mengguncang Industri Fashionilustrasi pekerja anak di Inggris tahun 1916 (commons.wikimedia.org/Internet Archive Book Images)

Seperti yang dicatat The Guardian, pekerja anak ada di hampir setiap rantai pasokan fast fashion atau tiruan dari merek fashion terkenal. Anak-anak dipekerjakan untuk memetik kapas yang akan diolah menjadi bahan pakaian di Uzbekistan, memintalnya menjadi benang di India, dan merakitnya di pabrik-pabrik di Bangladesh. Anak-anak dipekerjakan karena mereka lebih mudah dikendalikan, tidak akan berserikat, dan diupah dengan jumlah yang lebih murah.

Seperti yang dilaporkan Irish Times, seorang reporter bahkan meliput sebuah pabrik yang mempekerjakan anak-anak. Bahkan, kaki anak-anak  itu sengaja dipatahkan agar mereka tidak bisa kabur dan dituntut untuk terus bekerja.

Banyak komentar pedas yang dilontarkan untuk industri fashion. Salah satunya dari aktivis Greta Thunberg, ia mengkritik bahwa industri fashion penyumbang besar terjadinya masalah ekologi dan krisis iklim. Namun, di balik kritikan itu, industri fashion nyatanya juga menyimpan sisi gelapnya terkait kekerasan dan kejahatan. Bagaimana pendapatmu?

Baca Juga: 9 Koleksi Fashion dari Givenchy di Paris Fashion Week FW 2023, Kece!

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya