11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak Romawi

Ada motif lain di balik pembebasan budak yang dilakukannya!

Pada 73 SM, sekelompok budak melarikan diri dari pelatihan gladiator Romawi. Mereka mempersenjatai diri, membebaskan budak lainnya dan mengalahkan tentara Romawi.

Selama hampir tiga tahun, puluhan ribu budak tersebut tiba di Italia, membuat kepanikan ke kerajaan Eropa terbesar yang pernah ada di dunia. Mereka dipimpin oleh seorang pria bernama Spartacus.

Peristiwa itu menjadi "pemberontakan budak paling sukses dalam sejarah Romawi," menurut Ancient History Encyclopedia, dan yang terbesar sampai Pemberontakan Budak Zanj melawan kekhalifahan Abbasiyah hampir 1.000 tahun kemudian. Spartacus menjadi legenda, namun legenda sering kali mengarah pada sejarah yang salah. Berikut beberapa mitos yang mungkin kalian yakini tentang Spartacus. 

1. Mitos: Sejarawan mengetahui banyak hal tentang Spartacus

https://www.youtube.com/embed/8l1NyR6UvxU

Spartacus menjadi sebagian besar orang di zaman kuno yang tidak memiliki potret, patung, atau bahkan tulisan yang bertahan ribuan tahun untuk diteliti hari ini. Padahal, Spartacus menginspirasi drama, buku, film, serial TV, musik, puisi, dan tim olahraga.

Selama beberapa ratus tahun terakhir, patung-patung baru didirikan untuknya di seluruh dunia. Seperti yang ditunjukkan Ancient History Encyclopedia, hanya ada tiga penulis kuno, yakni Plutarch, Florus, dan Appian, mereka semua lahir setidaknya satu abad kemudian. Merekalah yang mengabadikan sejarah Spartacus.

2. Mitos: Spartacus ingin membebaskan perbudakan

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiSpartacus, Gladiator dan pemimpin pembebasan budak. (ancient-origins.net)

Di antara sedikit fakta yang "diketahui" tentang Spartacus, menurut Ancient History Encyclopedia, bahwa dia merupakan seorang budak Thracian di sekolah pelatihan gladiator dari satu Lentulus Batiatus, dan suatu hari, dia dan sekitar 70 budak lainnya melarikan diri, dan selama beberapa tahun berikutnya, mengumpulkan cukup banyak budak dan sekutu untuk mengalahkan legiun Romawi dalam berbagai pertempuran sebelum dibunuh.

Menurut Universitas Fordham, faktanya, tidak ada bukti bahwa Spartacus ingin mengakhiri perbudakan itu sendiri. Sejarawan Florus mengatakan bahwa mereka "ingin membalas dendam pada tuan mereka." Menurut Sejarawan Plutarch, pemberontakan mereka dimotivasi oleh balas dendam dan pelarian.

Spartacus "menggiring pasukannya menuju Pegunungan Alpen, bermaksud agar mereka pulang ke rumahnya masing-masing," tetapi para budak tidak setuju, dan pergi ke Italia untuk melakukan pemberontakan. 

3. Mitos: Nama aslinya adalah Spartacus

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiIlustrasi Spartacus dalam serial televisi Spartacus: Vengeance. (themortonreport.com)

Mengapa nama Spartacus dikenal? Itu karena banyak orang yang menulis tentang dia. Harus diingat bahwa mereka tidak pernah bertemu dengannya - dan mereka jelas tidak tahu asal usul keluarganya.

Jadi, bagaimana jika Spartacus bahkan bukan nama aslinya? Sejarawan dan arkeolog Ralph Häussler mengungkapkan bahwa mereka yang membeli budak biasanya akan mengganti namanya, dan bahwa gladiator biasanya memiliki nama panggung.

Dan, jika sumber kuno dapat dipercaya, Spartacus berasal dari Thrace, di mana Profesor Häussler mengatakan bahwa ia hidup di bawah pemerintahan "Dinasti kerajaan Thracian, atau biasa disebut Spartocidae, yang didirikan oleh Spartakos I." Spartacus mungkin merupakan nama panggung yang diberikan kepadanya di sekolah pelatihan gladiator.

Mungkin juga sejarawan Romawinya memberinya nama ini untuk menetapkan silsilah yang tepat bagi budak rendahan yang menentang Romawi yang hebat pada masanya itu. Plutarch bahkan mendeskripsikan Spartacus sebagai orang yang "berjiwa tinggi", "gagah berani", dan "lebih mirip seperti orang Yunani daripada orang Romawi".

4. Mitos: Spartacus terlahir sebagai budak

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiSlab Relief Budak Romawi. (ancient.eu)

Perbudakan di Romawi kuno adalah institusi yang jauh lebih rumit daripada yang kita pahami. Seperti yang dijelaskan PBS, sebagian besar budak adalah orang asing, mereka bisa dari ras mana saja, dan umumnya budak Romawi tidak dilahirkan dalam kondisi seperti itu. Begitu pula Spartacus. "Kenyataannya," jelas sejarawan Barry Strauss, "Spartacus adalah tentara sekutu yang bertempur di tentara Romawi." 

Plutarch mengatakan bahwa dia adalah seorang Thracian dari salah satu suku nomad. Sementara Appian menyatakan bahwa Spartacus adalah seorang Thracian sejak lahir, pernah menjadi tentara Romawi, tetapi menjadi tawanan dan dijual untuk menjadi seorang gladiator.

Orang Thracia dianggap sebagai pejuang yang unggul oleh orang Yunani maupun Romawi, seperti yang dijelaskan Encyclopedia Britannica. Tentara Thracia adalah tentara bayaran, terutama oleh orang Makedonia dan Romawi. Ketenaran Spartacus di zaman modern terjadi berkat buku dan film yang sangat sukses tentangnya di pertengahan abad ke-20. 

5. Mitos: Julius Caesar terlibat dalam peristiwa Spartacus

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiPatung Julius Caesar. (sizzlfy.com)

Kekuasaan Julius Caesar sangatlah berpengaruh, itu mengapa selama 1.500 tahun berikutnya, hingga jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453, kaisar Romawi menggunakan namanya sebagai gelar mereka. Dari drama biografi Bard 500 tahun yang lalu, hingga karakter di salah satu komik paling banyak dibaca di dunia, serial film Kirk Douglas, dan serial Starz tentang Spartacus dan Julius Caesar. 

Sayangnya, tidak ada yang otentik tentang kisah Julius Caesar dalam cerita Spartacus. Baik dalam acara TV Starz dan film klasik Stanley Kubrick, Julius Caesar terlibat dalam kisah Spartacus.

Faktanya, Julius tidak ada hubungannya dengan peristiwa Spartacus. Seperti yang ditunjukkan Universitas Negeri San Jose, saat Spartacus memulai pemberontakannya, Julius bertempur melawan Raja Pontus di Anatolia.

Baca Juga: 7 Fakta Terselubung tentang Romawi Kuno, Jarang Diketahui!

6. Mitos: Spartacus disalib

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiIlustrasi film, Spartacus dan para pemberontak budak disalibkan. (spartacus.wikia.com)

Setelah tiga tahun menghadapi pertempuran berdarah, Romawi akhirnya berhasil mengalahkan Spartacus dan para budaknya. Seperti yang ditulis Sejarawan Appian, Romawi kehilangan sekitar 1.000 tentaranya, sementara 6.000 budak pemberontak ditangkap.

Jenderal Crassus memerintahkan untuk menyalibkan para budak yang selamat di sepanjang jalan Capua ke Roma - 6.000 budak dipaku pada salib kayu dan dibiarkan tewas, sejauh bermil-mil. Dalam adegan film Spartacus oleh Stanley Kubrick, Spartacus disalib sembari menyaksikan istri dan anaknya saat melarikan diri. 

Betapapun epiknya adegan tersebut, itu murni buatan Hollywood, menurut Daily History. Nyatanya, Spartacus tewas dalam pertempuran. Menurut Plutarch, Spartacus dikepung oleh musuh, tetapi dengan berani membela diri.

7. Mitos: Spartacus orang pertama yang menjadi pemimpin budak dan melakukan pemberontakan

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiPerang Budak Pertama yang dipicu oleh pemberontakan budak di pulau Sisilia. (istockphoto.com)

Spartacus bukanlah yang pertama, melainkan yang terakhir, budak Romawi yang memimpin pemberontakan sangat umum melawan tuannya. Namun, Spartacus adalah satu-satunya pemimpin budak yang dihormati oleh sejarawan Romawi melalui tulisan mereka. 

Sebelum Spartacus, pada 135 SM, wilayah Sisilia dibanjiri perbudakan, dan budak diperlakukan dengan sangat buruk. Mereka melarikan diri dari tuannya, terlibat dalam pertumpahan darah, yang dipimpin oleh seorang budak Suriah, kata sejarawan Yunani Diodorus Siculus.  

30 tahun kemudian, pemberontakan terjadi kembali saat beberapa budak dibebaskan. Gubernur Sisilia akhirnya membebaskan sekitar 800 orang, kata Diodurus Siculus. Sayangnya, pemilik budak marah, dan gubernur membatalkan proses emansipasi. Perang Budak kedua pun berlangsung selama empat tahun. 

8. Mitos: Bajak laut membantu Spartacus dan budak lainnya untuk melarikan diri

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiIlustrasi dalam serial tv Spartacus: Vengeance. (tvandmovienews.com)

Setelah tiga tahun menyelusuri pedesaan Italia, membebaskan budak dan menginjak Romawi, Spartacus menyewa beberapa bajak laut untuk membawa kelompoknya pergi. Dalam film, Jenderal Romawi Crassus menyuap para perompak itu untuk mengkhianati Spartacus.

Sejarawan kuno Plutarch membenarkan pernyataan tersebut, tapi setelah para perompak membuat kesepakatan dengannya, mereka justru menipunya dan berlayar pergi. Tapi, Florus mengatakan bahwa Spartacus melarikan diri ke Sisilia, tetapi karena tidak memiliki kapal, dia membuat rakit bersama para budak lainnya. 

9. Mitos: Spartacus adalah satu-satunya pemimpin dalam pemberontakan perbudakan

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiAdegan Crixus dan Spartacus dalam film Spartacus: Vengeance. (fanpop.com)

Spartacus mungkin bukan satu-satunya pemimpin dari para budak. Semua sumber setuju bahwa dia berbagi kekuasaan dengan dua pelarian lain dari sekolah pelatihan gladiator, Crixus dan Oenomaus, seperti yang ditulis Florus.

Appian menyebut Crixus dan Oenomaus sebagai "perwira bawahan" untuk Spartacus. Satu hal yang pasti: Spartacus bukanlah satu-satunya pembuat keputusan untuk kelompok tersebut. 

Lalu ada istri Spartacus. Dia adalah seorang gadis desa Thracian yang tangguh dan juga mantan budak, kata Plutarch. Namanya hilang seiring waktu, tetapi dia mungkin menginspirasi pemberontakan di tempat pertama, kata profesor Cornell Barry Strauss.

Saat Spartacus tidur, menurut Plutarch, seekor ular melingkari wajahnya. Istrinya berkata "itu adalah pertanda kekuatan yang besar dan luar biasa." Profesor Strauss mengungkapkan bahwa kemungkinan besar istri Spartacus adalah sosok yang dihormati.

10. Mitos: Para budak hanya menginginkan kebebasan

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiAdegan dalam serial tv Spartacus: Vengeance. (wsj.com)

Orang Romawi memperlakukan budak dengan sangat buruk, dan cukup banyak dari mereka yang akhirnya melawan. Pada saat yang sama, masing-masing Perang Budak Romawi berlangsung selama bertahun-tahun karena kebebasan bukanlah satu-satunya hal yang ada di benak para budak tersebut, tapi mereka ingin balas dendam.

Namun, para budak yang dibebaskan melakukan kekejaman. Menurut Appian, mereka menjarah kota, menjarah negara tetangga, dan melakukan pemerkosaan serta pembunuhan.

Setelah kematian Crixus dalam pertempuran, Spartacus merekrut 300 tentara Romawi yang ditangkap serta mewajibkan mereka untuk ikut bertempur menggunakan senjata, menurut Florus.

Menurut Appian, Spartacus membakar semua barang-barangnya yang tidak berguna, membunuh semua tahanannya, dan menyembelih hewan bawaannya.  Dia menyalibkan seorang tahanan Romawi sebelum pertempuran.

11. Mitos: Pemberontakan berskala kecil

11 Mitos tentang Spartacus, Si Pembebas Budak RomawiPertempuran Spartacus. (warfarehistorynetwork.com)

Perang Spartacus dimulai dari konflik kecil. Menurut Plutarch, 200 budak sudah merencanakan pelarian tetapi justru dibebaskan. Tujuh puluh delapan dari mereka melarikan diri melewati dapur dengan membawa pisau cincang dan berjalan melalui kota. Florus justru mengatakan bahwa ketiga pemimpin budak itu melarikan diri dengan membebaskan tiga puluh orang.

Appian menulis bahwa setelah mereka melarikan diri, banyak budak dan bahkan beberapa petani bergabung dengan Spartacus, serta melakukan penjarahan di pedesaan Romawi.

Bangsa Romawi tidak langsung mengumpulkan kekuatan, mereka beranggapan bahwa hal itu bukan perang, tetapi penyerbuan. Seiring berjalannya waktu, lebih banyak yang bergabung dengan Spartacus sampai pasukannya berjumlah 70.000 orang.

 

Spartacus meninggalkan kisah keberanian dalam sejarahnya, bahkan orang Romawi yang dia lawan pun memujinya. Tetapi, tak heran jika sejarahnya banyak disalahpahami banyak orang. Terutama yang menginspirasi buku dan filmnya.

Baca Juga: 10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarah

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya