10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarah

Rela menipu hingga membunuh demi kekuasaan

Menjadi kaisar Romawi adalah salah satu pekerjaan yang penuh tuntutan dan berbahaya dalam sejarah. Tentu, kompensasinya memang cukup menjanjikan — memegang seluruh Kekaisaran Romawi. Namun, memperebutkan takhta kekaisaran itu sangat sulit dan banyak saingan. Karena suksesi kekaisaran tidak diwarisi secara turun-temurun, siapa pun yang memiliki pengaruh, kekuatan militer, dan dana yang memadai, ia bisa berpotensi menjadi kaisar.

Tetapi, ambisi, uang, dan kekuasaan tidak selalu berhasil. Faktanya, itu bukanlah satu-satunya persyaratan untuk meraih kekuasaan — tapi juga harus licik. Berikut, 10 kaisar Romawi yang terkenal karena kelicikannya. 

1. Gaius Octavius mengambil alih kekuasaan Roma

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahowlcation.com

Kaisar pertama Roma menurut perhitungan modern juga merupakan salah satu orang yang paling licik. Seperti yang dicatat oleh Britannica, terlahir dengan nama Gaius Octavius ​​(dan sering disebut Oktavianus), dan Julius Caesar adalah paman buyutnya dari pihak ibunya. Caesar lah yang menjadi mentor untuk karir Oktavianus. Ketika Caesar dibunuh, wasiatnya secara resmi menyatakan bahwa ia akan mengadopsi Oktavianus sebagai putra dan pewarisnya, dan namanya menjadi Gayus Julius Caesar Octavianus.

Kematian Julius Caesar memicu perang saudara. Oktavianus baru berusia 18 tahun saat itu, tetapi dia sudah mengklaim warisannya sebagai ahli waris Caesar. Seperti yang dilaporkan History Extra, Senat Romawi memandang Oktavianus bukan ancaman, jadi mereka mendukungnya, dengan asumsi mereka dapat memanipulasinya. 

Ternyata, Oktavianus lah yang sedang memanipulasi semua orang. Dia membentuk triumvirat dengan Mark Antony dan seorang jenderal bernama Lepidus. Ketika Antony menikahi ratu Mesir Cleopatra, Oktavianus mengambil sikap, ia mengalahkan musuh-musuhnya dan mengambil alih semua kekuasaan di Roma. Oktavianus tahu bahwa orang Romawi akan menolak seorang raja, jadi dia bersikeras bahwa satu-satunya kehormatan yang akan dia terima adalah "pangeran," atau "warga negara pertama." Dia mengembalikan otoritas ke Senat, lalu perlahan-lahan mengklaim kekuasaannya. Dia menjadi kaisar dan seorang diri mengubah Roma menjadi kerajaan pribadinya.

2. Caligula dan opini publiknya

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahcaligulapa.bandcamp.com

Caligula adalah kaisar ketiga Roma, dan dia dikenang karena kegilaannya. Seperti yang ditunjukkan History, ia adalah salah satu kaisar Romawi yang paling licik sebelum berubah menjadi sangat kejam. 

Dia pernah selamat dari pembersihan politik yang menewaskan sebagian besar keluarganya, kemudian tinggal bersama kaisar Tiberius yang sudah menua, ia dan sepupunya Gemellus adalah saingan sebagai pewaris takhta Tiberius. Ketika Tiberius meninggal, Caligula membentuk aliansi dengan Naevius Sutorius Macro, pemimpin Pengawal Praetorian, dan menyingkirkan Gemellus. Lalu, setahun kemudian, dia membunuh mereka berdua.

Selama beberapa bulan pertama masa pemerintahannya, Caligula dengan licik menarik opini publik. Dia menghabiskan banyak uang untuk pekerjaan umum, membiayai acara tradisi, dan dia mengumumkan amnesti umum untuk semua orang yang melarikan diri dari pembersihan Tiberius. Tetapi seperti yang dicatat oleh seorang sejarawan, Caligula mungkin menderita epilepsi lobus temporal — penyakit yang kemungkinan besar membuatnya mengalami ketidakstabilan mental. Sisa masa pemerintahannya penuh kekacauan, kekejaman, dan juga tidak terdokumentasi dengan baik sehingga dia adalah kaisar pertama yang dibunuh demi kebaikan kekaisaran.

3. Claudius berpura-pura tidak berdaya untuk mempertahankan kekuasaannya

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahsbs.com.au

Ketika Tiberius Claudius Drusus lahir pada 10 SM, tidak ada yang mengira suatu hari dia akan menjadi Kaisar Roma. Meskipun dia terkait dengan dua kaisar pertama, dia juga anak laki-laki yang lemah dan sakit-sakitan. Menurut History, teori tentang apa yang diidap Claudius diantaranya mulai dari cerebral palsy hingga sindrom Tourette.

Ketika keponakannya Caligula dibunuh, terjadi kekacauan di Roma. Pengawal Praetorian mengalami kesulitan; sejak mereka melakukan pembunuhan, mereka khawatir bahwa siapa pun yang akan meneruskan takhta akan membalas dendam pada mereka, jadi mereka menjadikan Claudius tua sebagai kaisar — yang berusia 51 tahun — dengan asumsi Claudius akan menjadi boneka yang ramah dan mudah dikendalikan. 

Justru sebaliknya, Claudius adalah orang yang sangat licik. Dia menyogok Pengawal Praetorian dengan sejumlah uang. Dia juga menghindari Senat sampai dia telah mengkonsolidasikan posisinya. Penyakitnya pun berangsur membaik. Seperti yang dijelaskan oleh Britannica, dia kemudian menjadi salah satu kaisar Roma yang lebih baik. Faktanya, Claudius bersandar pada reputasinya sebagai orang bodoh dan memanfaatkan penyakitnya untuk mempertahankan posisinya. 

4. Nero melakukan penipuan Real Estate terbesar dalam sejarah 

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahprisonersofeternity.co.uk

Nero Claudius Caesar Augustus Germanicus adalah cicit kaisar pertama Roma, Augustus. Di bawah Kaisar Caligula, dia dan ibunya Agrippina diasingkan, tetapi setelah pembunuhan Caligula dan kenaikan pamannya, Claudius, mereka pun kembali ke Roma. Agrippina menikah dengan Claudius, Claudius mengadopsi Nero, dan tidak lama kemudian Claudius meninggal secara misterius. Seperti yang dicatat oleh Britannica, Nero baru berusia 16 tahun ketika dia dinobatkan sebagai kaisar, dan dia memerintah selama 14 tahun.

Roma pernah mengalami kebakaran hebat — seperti yang dicatat The Washington Post, 10 dari 14 distrik Roma hancur dalam kebakaran itu. Namun, Nero menanggapi bencana itu dengan santai. Seperti yang dilaporkan PBS, Nero berniat untuk menghancurkan sebagian besar kota dan membangun "Neropolis" — tetapi Senat tidak menyetujui rencana tersebut. Itulah mengapa dia digadang sebagai dalang dari kebakaran tersebut. Banyak sejarawan percaya bahwa Nero dengan licik menghancurkan Roma untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Baca Juga: Genghis Khan: Kaisar Mongol yang Pernah Menguasai Asia dan Eropa

5. Kecerdikan Septimius Severus dalam meraih takhta 

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahblog.britishmuseum.org

Akhir abad ke-1 merupakan periode yang berantakan di Roma. Kaisar Commodus dibunuh pada akhir tahun 192, membuat kekaisaran jatuh ke dalam kekacauan. Pertinax diakui sebagai kaisar tetapi karena lupa diri, ia dibunuh oleh Pengawal Praetorian. Akhirnya, takhta tersebut dilelang kepada penawar tertinggi, yang akhirnya dimenangkan oleh Didius Julianus, sembilan minggu sebelum dibunuh secara bergantian. 

Seperti yang dicatat Britannica, sebagai mantan Konsul dan gubernur Pannonia Atas (saat ini terletak si Austria dan Hongaria), Septimius Severus memiliki salah satu pasukan terbesar di belakangnya — dia dalam posisi yang tepat untuk mengklaim kekuasaan. Tapi dia menunggu waktu yang tepat. Pertama, dia membuat kesepakatan dengan saingan utamanya, Clodius Albinus. Setelah dilantik sebagai kaisar, Severus mengganti Pengawal Praetorian dengan pengawalnya sendiri. Kemudian, menurut The Collector, dia mengkhianati Albinus dan membuatnya saling bertempur. Ketika semua pergolakan mereda, Severus telah mendirikan dinasti baru dan mengubah Roma menjadi monarki militer. 

6. Kelicikan dan kebijakan Caracalla 

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahetc.usf.edu

Putra Septimius, Caracalla, dikenang sebagai kaisar kejam yang berkontribusi terhadap kemerosotan kekaisaran. Tindakannya dianggap berkontribusi langsung pada The Crisis of the Third Century. Bahkan Britannica menyebutnya sebagai "seorang tiran yang haus darah." Dijadikan sebagai pewaris dengan adik laki-lakinya, Geta, Caracalla menjadi kaisar senior ketika ayah mereka meninggal pada tahun 211.

Seperti yang ditulis oleh seorang sejarawan, mereka berdua bersaing sepanjang hidup, dan Caracalla menunjukkan sisi liciknya ketika dia membunuh Geta. Caracalla mengadu ke Pengawal Praetorian dengan mengatakan bahwa dia diserang adiknya — dan terpaksa membunuh Geta untuk membela diri.

Pada 212, Caracalla membuat sejarah dengan menyatakan bahwa semua orang yang berada di dalam perbatasan kekaisaran akan menjadi warga negara Roma. Hal ini sangat monumental, karena kewarganegaraan Romawi memiliki banyak keuntungan dan digunakan sebagai hak istimewa selama berabad-abad. Jutaan warga negara baru harus menambahkan "Antonius" ke nama mereka — tetapi ini artinya, warga baru tersebut harus membayar pajak sehingga hal ini meningkatkan penerimaan pajak secara signifikan.

7. Macrinus menggunakan isu untuk merebut takhta

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahlistverse.com

Pada awal abad ke-3, Pengawal Praetorian — pada dasarnya adalah pengawal kaisar dan pasukan keamanan swasta. Seorang kaisar sering kali dipilih oleh Pengawal — dan juga dibunuh oleh Pengawal. Caracalla adalah seorang kaisar yang kejam dan paranoid. Dia sering mengeksekusi orang hanya karena kecurigaannya bahwa mereka berkomplot ingin melawannya.

Seorang pria bernama Macrinus adalah seorang prefek dari pengawal Praetorian di bawah Caracalla, dan mendapat kepercayaan dari kaisar. Macrinus adalah orang yang berbakat, tetapi dia bukan dari pangkat Senator, jadi dia tidak mungkin memiliki peluang untuk menjadi kaisar. Namun, menurut History Extra, ketika Macrinus menemani Caracalla berperang di tempat yang sekarang disebut Iran, dia khawatir dengan adanya sebuah isu yang beredar bahwa dia akan menggulingkan Caracalla dan menjadi kaisar.

Seperti yang dilaporkan Britannica, karena takut dieksekusi oleh Caracalla terkait isu tersebut, Macrinus pun berpikir cepat, ia merekrut seorang perwira militer untuk membunuh Caracalla sebelum kaisar itu memerintahkan untuk mengeksekusinya.

Macrinus pun diakui sebagai kaisar — ​​Praetorian pertama yang mencapai pangkat itu. Dia mencoba menjadi kaisar yang baik, tapi dia membuat kesalahan dengan mengurangi pembayaran kepada tentara. Setahun lebih sedikit dalam masa pemerintahannya, dia digulingkan, ditangkap, dan dieksekusi.

8. Diocletian dan keberuntungannya

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahhistoryplex.com

Diocletian bangkit dari latar belakang yang tidak jelas dan berpangkat rendah dengan menjadi pemimpin militer selama periode sejarah Romawi yang disebut Krisis Abad Ketiga. Periode ini ditandai dengan kekacauan, ketika kaisar dibunuh dan tentara mempromosikan penggantiannya.

Ketika Diocletian diproklamasikan sebagai kaisar pada tahun 284, dia menuduh ayah mertua dari kaisar sebelumnya melakukan kejahatan, dan mengeksekusi pria itu untuk menghentikan rumor yang sebenarnya terjadi. Setelah melawan beberapa saingannya,  Diocletian menjadi satu-satunya kaisar — ​​tetapi kerajaan itu terlalu besar untuk dijalankan oleh satu orang. Seperti yang ditulis Money Museum, Diocletian membagi kekaisaran menjadi Timur dan Barat dan menjadikan seorang rekan terpercayanya bernama Maximinianus sebagai rekan kaisar.

Seperti yang dicatat oleh seorang sejarawan, Diokletianus adalah satu-satunya kaisar Romawi yang pensiun begitu saja. Pada tahun 305, dia melepaskan takhta — dan memaksa rekannya Maximian untuk pensiun juga. Diocletian meninggal beberapa tahun kemudian di rumahnya dengan damai —suatu keberuntungan, mengingat 62 persen kaisar Romawi meninggal dengan cara yang kejam.

9. Konstantinus Agung menjadikan agama sebagai kekuatan kekaisarannya

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahthefamouspeople.com

Konstantinus I, yang dikenal sebagai Konstantinus Agung, adalah Kaisar Romawi pertama yang memeluk agama Kristen. Seperti yang dijelaskan oleh Britannica, dia mengatakan bahwa dia diberi penglihatan pada malam pertempuran dengan saingannya Maxentius yang menginstruksikannya untuk melukis simbol Kristen di perisai pasukannya. Setelah memenangkan pertempuran dan menjadi kaisar tunggal, dia menganggap keberhasilannya sebagai pertobatannya.

Setelah berabad-abad terjadi penindasan dengan kekerasan, Kekristenan semakin populer di Roma. Seperti yang dijelaskan salah satu biografi, Konstantinus menggunakan ornamen agama Kristen untuk mengilhami istananya dengan aura religius dan misterius, dan menggunakan popularitas agama untuk menstabilkan kekaisaran dan kendalinya atas hal itu. 

10. Leo III menjadi negosiator yang licik

10 Kaisar Romawi Paling Licik dalam Sejarahthehistoryofbyzantium.com

Kaisar Bizantium kurang terkenal dibandingkan rekan-rekan mereka sebelumnya. Meskipun Kekaisaran Bizantium dianggap sebagai negara penerus Kekaisaran Romawi, Bizantium menganggap diri mereka sebagai Romawi. Menurut Rearview Mirror, Leo III berjuang untuk menjadi kaisar pada tahun 717. Dia bukan bagian dari kelas penguasa, dia adalah seorang tentara, tetapi dia berencana masuk ke posisi kepemimpinan.

Saat itu, kekaisaran berada di bawah tekanan luar biasa dari invasi pasukan Arab. Seperti yang ditulis Britannica, Leo membuat kesepakatan dengan para pemimpin Arab, setuju untuk menjadi pengikut mereka jika mereka membantunya mendapatkan takhta. Dengan dukungan mereka, dia pun berhasil menguasai Konstantinopel. Leo membuat rencana untuk menculik putra kaisar Theodosius III untuk memaksanya mundur. Dan hal itu berhasil.

Leo III juga mendapat pujian karena menyelamatkan kekaisaran dari orang Arab. Setelah mempertahankan kota dari rintangan yang besar, dia terbukti menjadi negosiator yang pintar sehingga mampu mengatur kembalinya kekaisaran, memperkuatnya dan memastikan kelangsungan hidupnya selama berabad-abad.

Hanya mereka yang jago bermain politik dan yang bersedia melakukan apa saja dan mengkhianati siapa pun, bisa menjadi individu paling kuat di dunia. Tetapi ketika kekuasaan sudah digenggaman, kaisar Romawi akan menyadari bahwa memenangkan takhta hanyalah setengah dari pertempuran. Bagian yang sulit adalah bertahan hidup untuk menjalani kekuasaannya.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Marcus Aurelius, Sang Kaisar-Filsuf Romawi Terbijak

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya