9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerika

Tak sengaja menemukan emas besar saat menggali kuburan

Demam Emas atau Gold Rush adalah periode yang mungkin dianggap menyenangkan dan menguntungkan bagi kebanyakan orang. Demam Emas ini terjadi di California dan ditandai dengan ditemukannya emas di Sutter's Mill pada awal tahun 1848. Hal ini segera menarik banyak perhatian masyarakat pada tahun 1852.

Dilansir laporan Britannica, diperkirakan ada 300 ribu orang datang ke California demi mencari peruntungan. Namun, penemuan emas ini tidak semenarik namanya. Kenyataannya justru sebaliknya. Tidak banyak jutawan yang dihasilkan selama periode Demam Emas ini. 

Pada masa-masa ini, hidup dibayangi dengan kerja keras dan kebosanan yang menyesakkan. Terlebih lagi, inflasi sangat tinggi. Namun, di balik ini semua, terselip peristiwa aneh dan unik yang terjadi selama Demam Emas. Berikut adalah beberapa kisahnya.

1. Adu banteng dan beruang

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerikailustrasi banteng dan beruang (pixabay.com/BiggiBe)

Faktanya, penambangan emas itu sangat membosankan. Sebagai penambang, sebagian besar waktu mereka hanya berkeliaran di atas bukit, tanah, atau lumpur untuk mencari bongkahan emas. Mereka bisa bekerja selama berjam-jam di bawah terik matahari dan biasanya pulang dengan tangan kosong. 

Oleh sebab itu, mereka memiliki cara tersendiri untuk menghibur diri. Mereka melakukan beberapa aktivitas yang mengerikan dan berdarah. Salah satu kegiatan tersebut adalah adu banteng dan beruang, hobi populer dari vaquero Meksiko. Vaquero adalah penunggang kuda yang mahir menggembalakan ternak dan ahli dengan laso, yang menginspirasi koboi Amerika. Mereka tinggal di daerah tersebut sebelum Demam Emas melanda. Adu banteng dan beruang ini mirip seperti tradisi adu bagong di Bandung, yaitu adu antara anjing dan babi.

Penyelenggara pertarungan akan merantai seekor banteng di samping beruang grizzly. Lalu, penambang emas akan menonton mereka yang saling menyerang. Penambang juga akan taruhan untuk menentukan siapa yang akan menang. Sungguh ironis ketika penambang emas ini dengan sengaja menyaksikan dua hewan yang saling mencabik-cabik.

2. Seorang laki-laki menemukan bongkahan emas terbesar saat menggali kuburan untuk rekan kerjanya

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerikailustrasi bongkahan emas (pixabay.com/PIX1861)

Penambang bernama Oliver Martin dan rekannya diterjang banjir bandang saat sedang tidur di kabin yang tak jauh dari sungai. Martin selamat dalam bencana itu, tetapi rekannya tidak. Meskipun Martin menderita luka parah, dia masih sempat menggali tanah di sebelah pohon yang tumbang untuk menguburkan rekannya yang sudah meninggal itu.

Saat itulah, Martin menemukan "The Oliver Martin Chunk", yang merupakan bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan di California. Dilansir The New York Times, bongkahan emas ini memiliki berat 68,4 kilogram. Bongkahan emas ini dijual seharga 20.270 dolar AS atau setara dengan Rp304 juta. Dalam dolar hari ini, emas itu kira-kira seharga 559.000 dolar AS atau setara Rp8,3 miliar.

Martin, yang merupakan pecandu alkohol, menganggap bahwa penemuan itu adalah pertanda dari Tuhan yang memintanya untuk berhenti minum alkohol. Martin kemudian mendapatkan kekayaan dalam penambangan kuarsa di Amerika. Dia pun meninggal sebagai jutawan.

3. Kapal layar sekali pakai saat Demam Emas melanda

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di AmerikaIni potret Pelabuhan San Francisco di Yerba Buena Cove pada tahun 1850 selama masa Demam Emas California. (commons.wikimedia.org/WIYC)

Belum ada kereta api pada tahun 1850. Jadi, tidak ada yang mampu membawa imigran yang haus emas ini untuk menjelajahi seluruh Amerika Serikat. Bagi banyak calon penambang, cara tercepat untuk sampai ke California adalah dengan menggunakan kapal layar.

Akan tetapi, pemilik kapal memiliki masalah besar dalam hal ini. Pasalnya, awak kapal yang mereka pekerjakan mudah tergiur dengan emas seperti halnya penumpang mereka. Awak kapal ini sering kali pergi meninggalkan kapal saat sedang berlabuh di pelabuhan San Francisco untuk mencari emas. The Vintage News melansir bahwa pada satu titik, ada lebih dari 500 kapal yang berlabuh dan ditinggalkan awaknya di sekitar Pelabuhan Yerba Buena Cove.

Pemilik kapal juga tidak dapat menjual kapal mereka yang terbengkalai karena tidak ada yang ingin meninggalkan California saat Demam Emas melanda wilayah itu. Namun, beberapa kapal dijual untuk tujuan lain. Kapal-kapal itu dijadikan gudang, kantor, penjara, salon, bahkan hotel. Kadang, kapal-kapal itu juga dijadikan bahan bangunan atau dibiarkan membusuk dan tenggelam.

4. Harga kebutuhan sehari-hari melambung tinggi selama Demam Emas

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerikailustrasi Penggali Emas California, operasi penambangan di pantai barat Sungai Sacramento (commons.wikimedia.org/Kellogg and Comstock, New York and Hartford)

Selama Demam Emas, 0,4 kilogram kopi akan dijual sekitar 1.200 dolar AS hari ini atau setara Rp18 juta. Harga tersebut sangat mahal untuk sekantong kopi. Namun, kopi bukan satu-satunya barang yang harganya sangat mahal selama Demam Emas. 

Para pedagang yang melayani penambang emas sering kali meraup keuntungan lebih besar daripada para penambang itu sendiri. Bagi beberapa penambang yang beruntung, mereka mampu membayar barang sehari-hari yang dijual dengan harga selangit. Berikut adalah contoh beberapa makanan yang harus di bayar selama Demam Emas berlangsung (dikonversi ke dolar hari ini).

Seperti yang dilaporkan oleh Smithsonian, 56 dolar AS atau setara Rp840 ribu untuk sepotong roti yang hanya diolesi mentega; 90 dolar AS atau setara Rp1,3 juta untuk 1 lusin telur; dan 3 ribu dolar AS atau setara Rp45 juta untuk sepasang sepatu bot. Hal ini tentu saja merugikan penambang emas. Bahkan, penambang emas yang tidak berhasil menemukan bongkahan emas lagi biasanya akan bangkrut.

Baca Juga: 7 Fakta Gray Fox, Rubah Unik Asli Amerika

5. Tambang kosong

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerikapotret penambang emas California (commons.wikimedia.org/George H. Johnson)

Tambang kosong menjadi masalah bagi pemilik pertambangan karena tidak ada emas yang bisa didapatkan di tambang yang kosong. Jadi, di sinilah penipuan terjadi. Dalam praktik yang dikenal sebagai salting, penambang akan menyebarkan emas di sekitar tambang kosong untuk meyakinkan pembeli bahwa masih ada sesuatu yang bisa ditemukan di dalam tambang ini.

Penjual ini bahkan bisa sangat licik. Mereka biasanya akan mengeduk tanah setinggi 1,8 meter, mencampurnya dengan emas, menguburnya kembali, dan menutupinya dengan puing-puing. Pembeli dibuat percaya bahwa tanah dengan puing-puing itu mungkin tidak pernah tersentuh dan pasti memiliki banyak kandungan emasnya. Jadi, pembeli akan dibodohi dengan berpikir bahwa tambang itu adalah rezeki nomplok.

Nah, ternyata karma itu berlaku, bahkan selama Demam Emas. Rupanya, kadang penjual yang menipu orang untuk membeli tambang kosong ternyata malah menguntungkan si pembeli. Hal itu terjadi pada beberapa penambang China. Tambang kosong yang dibeli penambang China dari penambang Amerika ternyata menjadi salah satu tambang yang paling menguntungkan di wilayah tersebut. Orang Amerika tidak menggali cukup dalam tambang itu dan mengeklaim bahwa tambang itu kosong.

6. Penemuan bijih perak selama Demam Emas

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerikapotret batuan dari tumpukan bijih di Continental Mine, Butte, Montana, AS (commons.wikimedia.org/James St. John)

Emas adalah satu-satunya alasan bagi sebagian besar orang untuk datang ke Barat selama Demam Emas. Pada Juni 1859, para penambang yang bekerja di Gold Canyon di Nevada menemukan cukup banyak emas yang bercampur dengan bebatuan biru keabu-abuan. Bebatuan ini menempel pada segalanya, menyumbat peralatan, dan sulit untuk dibersihkan.

Penambang sangat kesulitan untuk memisahkan emas dari bebatuan biru keabu-abuan itu. Beberapa dari mereka bahkan menyerah dan pergi mencari penggalian yang lebih bersih. Kemudian, pada Juni tahun itu, peneliti menganalisis bebatuan biru keabu-abuan itu. Seorang peneliti menemukan bahwa bebatuan biru keabu-abuan itu ternyata merupakan senyawa atau unsur alami yang sangat berharga, yakni bijih perak.

Online Nevada melaporkan bahwa peneliti ini menentukan bahwa 1 tonnya akan menghasilkan sekitar 876 dolar AS atau setara Rp13 juta dalam bentuk yang bercampur emas dan 3 ribu dolar AS atau setara Rp45 juta dalam bentuk perak. "Benda biru terkutuk", begitu sebutannya, yang dibuang para penambang ternyata bukan sekadar perak biasa. Itu adalah perak dengan konsentrasi super. Banyak sejarawan menganggapnya sebagai "serangan mineral terbesar dalam sejarah". Begitulah cara bijih perak ditemukan.

7. Penulis Edgar Allan Poe membenci Demam Emas

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerikapotret Edgar Allan Poe (pixabay.com/WikiImages)

Penulis Edgar Allan Poe membenci orang-orang yang pergi ke Barat untuk mencari emas. Sejarawan benar-benar tidak tahu apa alasannya. Dia pernah berkata, "Saya tidak suka bisnis Demam Emas ini. Saya akan membuat lelucon besar pada semua orang." Dia lantas menulis artikel untuk The Flag of Our Union berjudul "Von Kempelen and His Discovery".

Dalam artikel tersebut, Poe mengeklaim bahwa seorang ahli kimia Jerman, Baron von Kempelen, telah menemukan rahasia alkimia yang telah lama dicari. Terkhusus, ia menemukan rahasia bagaimana mengubah timah menjadi emas. Dengan kata lain, sekarang hal itu bisa dilakukan di laboratorium. Jadi, Poe menganggap bahwa pekerja tambang itu hanya sia-sia.

Poe juga menulis surat kepada sesama penulis bernama Evert A Duyckinck. Dengan bangga, ia menyatakan bahwa berita penemuan yang ditulisnya itu telah menyebabkan kerugian harga timah sebanyak 200 persen di Eropa. Edgar Allan Poe berharap bahwa kisah yang ditulisnya itu akan menghentikan beberapa orang agar tidak datang ke California untuk mencari emas.

8. Penembakan yang terjadi di tambang emas

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerikailustrasi koboi era Wild West (pixabay.com/Pashi)

Wild West jelas merupakan era yang menakutkan bagi para pendatang yang mencoba menambang emas di Barat. Pada era ini, banyak sekali bandit atau penjahat yang digambarkan dalam film, seperti koboi. Bagi para pencari emas yang beruntung, bandit ini menjadi sosok yang paling ditakuti. Bahkan, ketika penjahat Jim Webster melarikan diri dari penjara Kota Nevada, banyak orang yang khawatir dan ketakutan.

Tidak lama setelah penjahat itu kabur dari penjara, beberapa penambang emas mengaku melihat dua kuda berkeliaran di kamp pertambangan Gold Flat terdekat. Para penambang emas bersembunyi untuk memergoki penunggang kuda itu. Saat penunggang kuda itu muncul, tembakan terjadi dan menewaskan wakil kota dan seorang sheriff. Ternyata mereka salah sasaran. Pemilik kuda itu bukanlah Jim Webster.

9. Menemukan bongkahan emas saat bermain dengan anjing

9 Peristiwa Unik Selama Demam Emas di Amerikailustrasi seorang perempuan dan anjingnya (unsplash.com/Patrick Hendry)

Seorang perempuan muda di Alpine County bermain dengan anjingnya di negara bagian California. Ia melempar bongkahan batu untuk ditangkap anjingnya. Namun, salah satu batu yang dia ambil memiliki bobot yang berat dan berwarna kuning kusam. Perempuan itu menyadari bahwa batu itu adalah bongkahan emas. Bongkahan emas itu akhirnya dijual dengan harga setara Rp694 juta. Perempuan itu kembali lagi ke tempat tersebut bersama suaminya, tetapi mereka tidak menemukan emas lagi di sana. 

Antara tahun 1849 sampai 1852, beberapa penduduk Amerika meninggalkan rumah dan keluarga mereka untuk menemukan emas di California. Fenomena ini akhirnya dikenal sebagai Demam Emas. Namun, kebanyakan dari mereka mengalami kekecewaan. Bayangkan saja, mereka harus melakukan perjalanan berkilo-kilo meter untuk mencapai California. Tidak mengherankan jika para penambang yang kurang beruntung mulai putus asa. Namun, tak sedikit juga yang beruntung dan meninggalkan kisah uniknya tersendiri.

Baca Juga: Sejarah Perdagangan Bulu Hewan di Amerika Utara

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya