10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD II

Mereka bertentangan dengan visi dan misi Nazi yang kejam

Perang Dunia II melibatkan hampir setiap negara, atau setidaknya terkena dampak dalam beberapa hal, 50 juta kematian menjadikannya konflik paling berdarah dalam sejarah. Ini sering disebut sebagai kelanjutan dari Perang Dunia I, karena perang itu menciptakan kebangkitan Third Reich.

Pandangan dan tujuan Hitler serta partai Nazi begitu terpolarisasi. Namun, ada banyak orang yang sangat tidak setuju dengan visi dan misi Nazi. Segelintir di antaranya bahkan mengorbankan nyawa mereka sendiri untuk menghentikan derap mesin perang Nazi yang tanpa henti.

Mereka pun menjadi masalah besar bagi Nazi Jerman, mereka bukanlah tentara super atau elit—mereka adalah orang-orang biasa yang menyatakan keberatannya terhadap Nazi. Siapa saja mereka?

1. Tulisan Fritz Gerlich lebih tajam daripada pisau

10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD IIlukisan Obraz Fritze Michaela Gerlich (cirkev.cz/Christian Schranner)

Fritz Gerlich adalah anggota dari salah satu posisi paling berbahaya dan paling berpengaruh di dunia jurnalisme. Lahir di Jerman pada tahun 1883, dia adalah pemimpin redaksi sebuah surat kabar yang pernah mewawancarai Hitler. Sayangnya, dia tidak menyukai apa yang dia dengar.

Surat kabar tempatnya bekerja mengalami kebangkrutan sejalan dengan propaganda Nazi, Gerlich akhirnya memulai surat kabarnya sendiri, Der Gerade Weg. Dia menerbitkan surat kabar yang menjelaskan bahwa ekstremisme bukanlah bagian dari Jerman. Tak lama, keponakan Hitler, Geli Raubal, dibunuh pada tahun 1931 oleh pistol pribadi sang diktator sendiri.

Gerlich berusaha keras untuk menyelidiki pembunuhannya dan menerbitkan surat kabar bahwa Hitler terlibat. Gerlich terus mengejek dan mengolok-olok Hitler di forum, bahkan mengatakan bahwa Hitler bukan Arya, melainkan Mongol dan Slavia.

Tidak mengherankan bahwa pada tanggal 9 Maret 1934, 'stormtrooper' Nazi menyerbu kantor Gerlich, menghancurkan segalanya, dan membawanya ke Dachau. Dia terbunuh lebih dari setahun kemudian — pada Malam Pisau Panjang (30 Juni 1934), dan istrinya dikirimi kacamata berdarahnya.

2. Saat tarian dan musik lebih dari sekadar gaya hidup

10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD IIcuplikan adegan dari film Hollywood "Swing Kids". Film tahun 1993 ini mengisahkan tentang pemuda Swing-Jugend di Hamburg selama era Nazi. (dok. Hollywood Pictures/Swing Kids)

Dilansir History, setiap anak laki-laki Jerman (dan non-Yahudi) diwajibkan untuk bergabung dengan Pemuda Hitler, tetapi beberapa anak punya pilihan lain, salah satunya Swing-Jugend. Mereka menunjukkan ketidaksukaannya terhadap cita-cita Nazi dengan menjadi kebalikan dari anggota Pemuda Hitler yang rapi, disiplin, dan berseragam. Anak-anak ini berkumpul secara rahasia, menerima siapa pun, dan memeluk jazz, swing dancing, serta budaya remaja Inggris dan AS.

The Swing-Jugend, yang terkenal dengan rambut panjangnya, pakaian kasual, dan gerakan mereka, membuat Heinrich Himmler marah. Himmler menargetkan 'para pemimpin' Swing-Jugend untuk dideportasi ke kamp konsentrasi, di mana mereka akan dihukum selama tiga tahun.

Tindakan pemberontak dari Swing-Jugend meningkat saat perang berlangsung, dan pada tahun 1942, anggota kelompok di kamp-kamp seperti Auschwitz, Ravensbrück, dan Bergen-Belsen bergabung.

3. Kebijaksanaan seorang uskup yang membuat Nazi ketar-ketir 

https://www.youtube.com/embed/BOUnG0Uls00

Clemens August Count con Galen secara terbuka menentang kebijakan Hitler. Hal itu menjadi masalah besar bagi Third Reich, karena dia adalah uskup Jerman di Munster. Pada tahun 1939, Hitler memberikan lampu hijau untuk membunuh siapapun yang dianggap "cacat". United States Holocaust Memorial Museum mengatakan bahwa ini dikenal sebagai Operasi T-4. Pada tahun 1940, kamar gas khusus telah didirikan di seluruh negeri.

Program tersebut menewaskan sedikitnya 70.273 orang, yang secara vokal dikutuk oleh Uskup von Galen. Dia menekan Nazi hingga Hitler mengakhiri program pada 29 Agustus 1941 (meskipun praktik itu berlanjut). von Galen terus menentang teori superioritas rasial Nazi hingga program eutanasia mereka, karena status Von Galen yang berpengaruh di gereja, ia pun terlindungi.

4. Seorang bidan yang membantu menyelamatkan para bayi dari kekejaman Nazi

10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD IISetelah dikirim ke kamp Birkenau Auschwitz II, Stanisława Leszczyńska mulai bekerja sebagai bidan. Kisahnya yang luar biasa diangkat menjadi film dokumenter. (thefirstnews.com/Kalbar/TFN)

Program Lebensborn dimulai oleh Heinrich Himmler sebagai proyek pembiakan selektif yang dirancang untuk menciptakan ras utama. Dalam beberapa kasus, bayi-bayi yang cocok dengan kriteria akan diambil dari ibunya yang melahirkan mereka di kamp konsentrasi, dan diadopsi ke dalam keluarga Nazi.

Di situlah bidan Polandia bernama Stanisława Leszczyńska masuk. Dia dikirim ke Auschwitz pada tahun 1943, setelah menghabiskan empat tahun membantu menyelundupkan orang Yahudi keluar dari ghetto Lodz. Dia ditugaskan untuk merawat perempuan hamil.

Leszczyńska menentang Dr. Josef Mengele yang memintanya membunuh bayi-bayi berdarah Yahudi. Leszczyńska berhasil mempertahankan tekadnya dan mampu menyelamatkan para ibu di kamp yang kekurangan gizi. Diperkirakan dia membantu melahirkan sekitar 3.000 bayi, dan sekitar 500 dibawa pergi dan diadopsi ke keluarga lain. Berkat dia, banyak yang memiliki kesempatan untuk hidup.

5. Penolakan program Nazi dari 8.000 guru Norwegia 

10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD IIilustrasi guru (pixabay.com/Pexels)

Norwegia memiliki posisi yang rumit selama perang. Mereka awalnya netral, tetapi mesin perang Nazi menyerbu pada April 1940 dan melakukan pendudukan, seperti yang mereka lakukan dengan Prancis. Nazi meminta para guru di Norwegia untuk mengajarkan kurikulum khas Nazi di kelas. Namun, sekitar 8.000 guru menolak.

Sebagaimana dilansir Norwegian American, Hitler mengangkat perdana menteri yang mendukung tujuan tersebut, dan saat itulah PM Vidkun Quisling memutuskan untuk mengirim 499 guru ke kamp kerja paksa di utara Lingkaran Arktik.

Akan tetapi, para guru menang, mereka dikirim pulang dan tidak pernah mengajar program pendidikan Nazi di sekolah mereka. Sementara itu, Quisling dianggap sebagai Perdana Menteri yang 'rusak' oleh para perlawanan.

Baca Juga: 12 Fakta Pemuda Hitler, Program Doktrinisasi oleh Nazi

6. Kelompok rahasia yang digagas seorang janda Jerman

10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD IIHanna Solf (kiri) sebagai saksi untuk penuntutan di pengadilan hukum Nuremberg pada tahun 1947. (commons.wikimedia.org/Harvard University Library)

Johanna "Hanna" Dotti menikah dengan Wilhelm Solf, yang pernah menjadi gubernur Samoa Jerman dan duta besar untuk Jepang pada tahun 1908, dan saat suaminya meninggal pada tahun 1936, dia menjadi pemimpin Lingkaran Solf anti-Nazi.

Pertemuan resmi pertama mereka terjadi pada tahun 1943, dengan kedok pesta ulang tahun ke-50 untuk salah satu peserta. Dari sana, mereka menggunakan posisi dan pengaruh mereka untuk menyembunyikan pengungsi Yahudi dan menyediakan dokumen palsu untuk melarikan diri dari kamp konsentrasi, tulis laman British Museum.

Rekan mereka, Helmuth von Moltke, adalah anggota jaringan intelijen militer Hitler, Abwehr. Dia sudah memberi tahu bahwa Nazi terlibat dalam kegiatan mereka dan mereka sedang diawasi, dan salah satu anggota mereka, Paul Reckzeh, adalah mata-mata Nazi.

Hanna Solf dan lingkarannya ditangkap pada tahun 1944. Salah satu kelompok bunuh diri, sementara yang lain dituduh makar dan dieksekusi. Solf dikirim ke Ravensbrück dan selamat sampai pembebasan.

7. Kelompok White Rose

10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD IIHans Scholl, Sophie Scholl dan Christoph Probst (foto, kiri ke kanan, tahun 1942) melawan Nazi sebagai anggota White Rose, sebuah kelompok mahasiswa rahasia. (smithsonianmag.com/DenkStätte Weiße Rose)

Saat Perang Dunia II, orang Jerman dan seorang Nazi bukanlah hal yang sama. Beberapa—seperti Hans Scholl dan saudara perempuannya, Sophie, melakukan segala upaya untuk menjatuhkan atau setidaknya merusak rezim Nazi. Saudara kandung Scholl termasuk di antara pendiri kelompok perlawanan White Rose (Mawar Putih). Pada tahun 2013, anggota White Rose, Liselotte Furst-Ramdohr menjelaskan bahwa perang adalah hal yang mengerikan, dan Hitler adalah megalomaniak yang harus dihentikan.

Mereka mulai menulis dan mencetak selebaran yang menceritakan tentang rezim Nazi dan mendorong perlawanan, sambil turun ke jalan pada malam hari untuk menutupi gedung-gedung Munich dengan grafiti anti-Nazi. Sayangnya, saudara-saudara Scholl di tangkap di Universitas Munich. Mereka diadili dan akhirnya dieksekusi sebagai pengkhianat. Gestapo pun terus memburu anggota Mawar Putih yang tersisa.

8. Mata-mata Nazi

10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD IIMichael Trotobas adalah seorang agen Eksekutif Operasi Khusus klandestin di Lille, Prancis selama Perang Dunia II. (commons.wikimedia.org/National Army Museum, London)

Nama aslinya adalah Michael Trotobas, dan dia adalah seorang tentara Inggris. Namun, pada tahun 1941, ia menjadi mata-mata yang diberi nama kode 'Sylvestre' dan dikirim ke Prancis yang diduduki Nazi dalam Special Operations Executive's French Section, tulis National Army Museum. Pada tahun 1943, dia menjadi salah satu agen paling dicari di Prancis.

Pada tahun 1942, ia memimpin pelarian dari sebuah kamp di dekat Bergerac. Setelah itu, ia mendirikan jaringan perlawanan yang diberi nama kode FARMER. Dia berhasil menyatukan berbagai faksi Perlawanan di bawah payungnya dan melakukan sabotase yang menghancurkan fasilitas Nazi.

Gestapo menawarkan hadiah 1 juta franc bagi siapa saja yang memberitahu keberadaannya, dan salah satu dari hampir 1.000 agennya ditangkap dan memberitahu lokasinya. Pada bulan November 1943, Gestapo mengerumuni rumah persembunyian Trotobas bersama pacarnya, dan keduanya terbunuh.

9. Nancy Wake si Tikus Putih

https://www.youtube.com/embed/qNXKovYM15A

Nancy Wake adalah perempuan Australia yang pindah ke London saat usianya 16 tahun. Perempuan yang kurang beruntung ini tinggal di Prancis yang jatuh ke pendudukan Nazi. Dia membawa pesan perlawanan, tetapi setelah melarikan diri ke Inggris—Gestapo mengejarnya, dia kembali untuk melatih para pejuang gerilya dan memimpin perlawanan yang pada akhirnya memiliki lebih dari 7.000 anggota.

Perempuan yang dijuluki White Mouse ini pernah bersepeda sejauh 300 mil untuk mengirimkan kode rahasia. Dia juga berada di balik jaringan yang menyelundupkan ratusan Sekutu keluar dari wilayah Nazi, mengatur pengiriman senjata, melatih ribuan orang untuk D-Day, dan membuat keputusan sulit—termasuk menginterogasi tersangka mata-mata Nazi dan menjatuhkan hukuman eksekusi kepada mereka, sebagaimana diungkapkan The Washington Post.

10. Warga sipil Amerika yang menjadi mata-mata 

10 Tokoh dan Gerakan yang Berani Menentang Nazi saat PD IIHarro Schulze-Boysen, Arvid Harnack, dan Mildred Fish-Harnack adalah beberapa pemimpin Orkestra Merah yang paling terkenal. (allthatsinteresting.com/Wikimedia Commons)

Uni Soviet memiliki gerakan perlawanan bawah tanah, Gestapo menjuluki jaringan mata-mata Soviet ini sebagai Orkestra Merah, dan pada 22 Desember 1942, Arvid Harnack dieksekusi gantung di Berlin. Dia ditangkap karena memberikan informasi tentang produksi militer Jerman ke Soviet.

Istri Harnack, Mildred Fish-Harnack, adalah anggota Orkestra Merah juga. Keduanya bertemu di negara bagian Wisconsin saat menghadiri UW-Madison pada 1920-an, lalu mereka akhirnya menikah dan pindah ke Jerman.

Mereka juga bertemu dengan pejabat AS untuk membantu mengidentifikasi agen Jerman di wilayah AS, dan peran mereka dalam Orkestra Merah terbongkar pada September 1942. Beberapa bulan setelah Arvid digantung, Mildred dikirim ke eksekusi guillotine pada 16 Februari 1943. Dia menjadi satu-satunya warga sipil Amerika yang dieksekusi atas perintah langsung dari Hitler.

Nazi menjadi mimpi buruk bagi banyak orang di seluruh dunia pada era Perang Dunia II. Itu sebabnya, banyak dari mereka yang menentang dan bahkan melakukan perlawanan, seperti 10 tokoh dan gerakan di atas.

Baca Juga: Mengenal Irena Sendler, Penyelamat Ribuan Anak dari Nazi

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya