TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertama Kalinya, Peneliti Temukan Mikroplastik di Antarktika

Alarm siaga 1 pencemaran lingkungan

ilustrasi penguin lucu di Antarktika, Kutub Selatan (unsplash.com/Derek Oyen)

Pencemaran lingkungan masih jadi salah satu masalah yang sampai saat ini tidak bisa dikendalikan manusia. Dengan perkembangan teknologi, apakah manusia harus mengorbankan Ibu Pertiwi? Padahal, jika dibiarkan, manusia yang kena imbasnya.

Bahkan, temuan baru memperingatkan manusia untuk menindaklanjuti pencemaran lingkungan secepatnya. Untuk pertama kalinya, peneliti temukan jejak mikroplastik di daerah Antarktika, benua paling dingin dan kutub selatan Bumi. Apa artinya? Mari simak baik-baik penelitiannya!

Baca Juga: Pertama Kali, Mikroplastik Ditemukan di Paru-paru Manusia

1. Meneliti keanehan alam di Antarktika

Gunung Erebus di Pulau Ross, Antarktika. (britannica.com)

Mikroplastik telah menyebar ke berbagai pelosok Bumi. Dipublikasikan dalam jurnal The Cryosphere pada awal Juni 2022, para peneliti Selandia Baru mencatat bahwa data mengenai pengukuran mikroplastik masih tidak tersedia hingga saat ini.

Oleh sebab itu, para peneliti Selandia Baru berangkat ke Antarktika, tepatnya ke Pulau Ross. Dari akhir November sampai awal Desember 2019, mereka mengumpulkan sampel salju dari 19 lokasi (enam lokasi dekat stasiun peneliti dan 13 lokasi yang tak disentuh manusia).

2. Hasil: Mikroplastik sudah menyentuh Antarktika

Setelah dikumpulkan, para peneliti kemudian membawa sampel salju tersebut kembali ke Selandia Baru untuk diteliti. Menggunakan micro-Fourier transform infrared spectroscopy (µFTIR), para peneliti menemukan sebanyak 109 partikel mikroplastik di seluruh 19 sampel salju Antarktika tersebut.

Para peneliti mencatat bahwa mikroplastik tak bisa diremehkan. Endapan mikroplastik bisa membuat lapisan es dan salju di kriosfer mencair lebih cepat, terutama di lokasi pegunungan dan kutub Bumi. Dari mana asal mikroplastik di Antarktika tersebut?

Para peneliti mencatat bahwa angin membawa mikroplastik ke Antarktika, dan beberapa mikroplastik diketahui tertiup dari laut ke salju. Para peneliti juga mencatat bahwa konsentrasi mikroplastik dalam salju lebih tinggi dibanding Laut Ross dan lapisan es Antarktika Timur.

Baca Juga: Tak Kasat Mata, Bahaya Nyata Mikroplastik untuk Kesehatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya