TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Sesar Cugenang yang Sebabkan Gempa Cianjur

Mari berdoa untuk Cianjur

Sejumlah pegawai mengevakuasi rekannya yang terluka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Bunikasih, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). (ANTARA FOTO/HO/Humas BPBD Cianjur)

Pada Selasa (24/1) kemarin, gempa bumi kembali mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan Magnitudo 4,3, dan episentrumnya berlokasi di 7km barat laut Cianjur dan kedalaman 10km.

Sejauh ini, Cianjur sudah diguncang oleh lebih dari 480 gempa bumi. Kali ini, gempa bumi di Cianjur kali ini disebabkan oleh pergerakan Sesar Cugenang.

Bukan Cimandiri, ternyata Cugenang?

Seperti namanya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa sesar (fault) ini memiliki jalur patahan di wilayah Cugenang sehingga dinamai sesuai wilayahnya. Faktanya, Dwikorita menjelaskan bahwa gempa Magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada November lalu ternyata disebabkan oleh Sesar Cugenang! 

"Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG," ungkap Dwikorita dalam Konferensi Pers di Jakarta pada Desember 2022 silam.

Dulu, gempa tersebut sempat diduga karena Sesar Cimandiri karena episentrum yang dekat dengan sesar tersebut. Akan tetapi, setelah dilakukan survei dan analisis mendalam, BMKG menyimpulkan bahwa gempa Cianjur pada November tersebut adalah dari Sesar Cugenang yang tergolong "baru".

Baca Juga: Gempa Dangkal Kembali Guncang Cianjur, Akibat Aktivitas Sesar Cugenang

Daerah "Merah" yang dilewati Sesar Cugenang

peta zona bahaya Sesar Cugenang yang dirilis BMKG (Dok. BMKG)

Dalam pernyataannya, BMKG juga mendorong pemerintah Cianjur untuk segera merelokasi permukiman warga di sepanjang zona Sesar Cugenang. Ini berarti daerah seluas kurang lebih 9km persegi yang dinyatakan sebagai zona berbahaya untuk dihuni karena rawan gempa.

"Karena Sesar Cugenang adalah sesar aktif ... area sepanjang patahan harus dikosongkan dari peruntukkan sebagai permukiman, sehingga jika terjadi gempa bumi kembali di titik yang sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiel," imbuhnya.

Dwikorita menjelaskan bahwa Sesar Cugenang juga melintasi 9 desa. Masuk ke dalam zona merah, Sesar Cugenang melintasi Kecamatan Cugenang dan Cianjur, yaitu:

  • Cugenang:
    • Ciherang
    • Ciputri
    • Cibeureum
    • Nyalindung
    • Mangunkerta
    • Sarampad
    • Cibulakan
    • Benjot
  • Cianjur:
    • Nagrak

Sesar Cugenang jadi koleksi sesar baru Indonesia

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. Daryono, M.Si, menjelaskan bahwa Sesar Cugenang mengarah N 347° ke timur dan kemiringan 82,8° dengna mekanisme dextral strike-slip atau gerak geser datar ke arah kanan.

BMKG melakukan berbagai analisis, seperti sumber gempa (focal mechanism) dan sebaran titik gempa susulan yang terjadi pada November 2022 kemarin. Selain citra satelit dan foto udara dan survei lapangan, BMKG menganalisis pola sebaran dan karakteristik retakan permukaan tanah, sebaran titik longsor, kelurusan morfologi, dan pola sebaran kerusakan bangunan.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, maka Sesar Cugenang baru teridentifikasi oleh BMKG. Dwikorita mengatakan bahwa dengan tambahan Sesar Cugenang, jumlah sesar aktif di Indonesia sudah bertambah menjadi 296.

Baca Juga: Patahan Cugenang Ditemukan Usai Gempa M 5,6 di Cianjur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya