TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Rasional, Ini 5 Kasus Histeria Massal yang Menimpa Anak-anak 

Mereka bahkan ingin ikut berperang

poster The Gorbals Vampire oleh Frank Quitely (citz.co.uk)

Histeria massal adalah kondisi yang tidak dapat dijelaskan secara rasional. Hal ini biasanya menimpa banyak orang. Namun, bagaimana jika anak-anak yang seharusnya menjalani kehidupan yang sederhana dan polos justru terserang histeria massal ini? Nah, berikut adalah kasus-kasus histeria massal saat anak-anak mengalami kepanikan dan mulai bertindak tidak rasional.

1. Perang Salib Anak-anak

ilustrasi Perang Salib Anak 1212 (commons.wikimedia.org/Johann Sporschil)

Seperti yang kita tahu, Tentara Salib adalah orang dewasa. Namun, bagaimana jika tentara ini terdiri dari anak-anak? Perang Salib Anak pertama dimulai pada 1212 ketika seorang gembala muda bernama Stefanus diduga bertemu Yesus. Stefanus mampu meyakinkan hingga 30 ribu remaja dan pemuda untuk bergabung dengannya.

Namun, tentara remaja ini gagal meyakinkan Raja Prancis. Raja memerintahkan mereka untuk pulang. Akan tetapi, beberapa pengikutnya menuju ke Jerman dan bergabung dengan seorang nabi bernama Nicholas. Seperti Stefanus, Nicholas adalah seorang pemuda yang pandai berkhotbah. Dia mengumpulkan pasukan yang terdiri dari 12 ribu remaja dan berencana ke Yerusalem. Namun, rencana mereka tidak berjalan dengan baik.

Menurut beberapa sumber, beberapa pengikut Nicholas yang mencoba berlayar ke Timur Tengah dijual sebagai budak oleh para bajak laut. Encyclopedia Britannica mengklaim bahwa mereka mungkin adalah gerakan pemuda pertama dalam sejarah Eropa.

Baca Juga: 5 Ratu Korea yang Berperan Besar dalam Sejarah Negeri Ginseng

2. Malaikat hitam Lille

ilustrasi patung malaikat di pemakaman Recoleta di Buenos Aires, Argentina (commons.wikimedia.org/Own Work)

Pada 1639, di sekolah khusus perempuan di Lille, Prancis, ada seorang guru bernama Antoinette Bourguignon. Bourguignon bercerita kepada muridnya bahwa dia disebutkan dalam Kitab Wahyu. Sebagai seorang mistikus dan religius, Bourguignon menakuti murid-muridnya dengan mengatakan bahwa ada "malaikat hitam" yang menari di sekitar mereka.

Salah satu siswa yang ketakutan berlari. Gadis itu mengatakan bahwa dia adalah seorang penyihir. Dengan segera, lima puluh siswa lainnya juga mengatakan bahwa mereka bersekutu dengan setan, dapat menembus lubang kunci, dan terbang dengan sapu.

Masyarakat yang geram ingin membakar gadis-gadis itu di tiang pancang. Untungnya, mereka akhirnya menyadari bahwa Bourguignon yang bersalah. Bourguignon melarikan diri ke sebuah biara Prusia. Di sana, dia menjadi seorang penulis agama yang berpengaruh.

3. Penyakit misterius di Le Roy, New York

Pada 2011, Kota Le Roy, New York, dikejutkan dengan penyakit misterius yang menyerang gadis berusia 12 hingga 18 tahun. Hingga Februari 2012, ada 18 korban di sekolah menengah setempat, dengan 1 laki-laki dan 17 perempuan, ditambah seorang perawat perempuan berusia 36 tahun.

Para dokter dibingungkan oleh penyakit aneh ini. Meskipun telah dilakukan pemeriksaan, mereka tidak dapat menemukan tanda-tanda penyakit. Akhirnya, psikolog menyadari bahwa gadis-gadis itu menderita semacam "tekanan hidup yang signifikan". Kadang, korban menderita kebutaan atau kelumpuhan dan/atau kejang-kejang, seperti yang dialami siswa Le Roy. Para ahli menemukan banyak dari korban ini mengalami situasi yang cukup menegangkan, seperti perceraian orangtua.

Gejala-gejala ini timbul di luar kendali mereka. Sayangnya, beberapa orang menolak untuk menerima diagnosis psikologis ini. Namun, korban yang benar-benar memahami situasi mereka justru membaik jauh lebih cepat daripada teman-teman mereka yang skeptis.

4. Peristiwa vampir Gorbals

poster The Gorbals Vampire oleh Frank Quitely (citz.co.uk)

Di Glasgow, Skotlandia, ada kuburan yang disebut Necropolis Gorbals atau "Kota Orang Mati". Didirikan pada 1840-an, kuburan itu berisi lebih dari 250 ribu mayat. Pada suatu malam 1954, kuburan itu diserbu oleh segerombolan anak-anak.

Pada 23 September, seorang polisi bernama Alex Deeprose melihat ratusan anak mengerumuni kuburan. Anak-anak itu berusia 14 tahun atau lebih muda dan sebagian besar membawa benda tajam dan tongkat. Salah satunya bahkan membawa salib! Saat ditanya, mereka menjawab sedang berburu vampir. Mereka percaya bahwa vampir tersebut telah membunuh dua anak laki-laki dan mereka berniat untuk balas dendam. 

Deeprose akhirnya membubarkan mereka, tapi mereka kembali lagi 2 malam berikutnya. Banyak yang mengira bahwa anak-anak ini dipengaruhi oleh buku komik Amerika. Karena keadaannya menjadi sangat serius, pemerintah Inggris melarang penjualan komik tertentu kepada anak-anak.

Beberapa sejarawan mengklaim bahwa anak-anak itu kemungkinan takut dengan legenda setempat atau mungkin mereka takut dengan sebuah bagian dari Kitab Daniel yang menggambarkan monster bertaring besi. Mungkin juga anak-anak tersebut memang membaca Dark Mysteries #15, komik yang menampilkan vampir bergigi besi.

Baca Juga: Tim Konservasi Virginia Buka Kotak Sejarah Berusia 130 Tahun

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya