Zanskar, India (Pexels.com/Vikash Singh)
Sebelum lebih jauh mempelajari terbentuknya Himalaya, penting untuk mengetahui dasar pengetahuan Geologi berikut ini. Dalam ilmu Geologi disebutkan bahwa terdapat Superbenua bernama Pangea. Superbenua Pangea tersebut terpecah sekitar 180 juta tahun lalu dan membentuk 2 benua raksasa bernama Laurasia dan Gondwana. Benua Gondwana terpecah kembali sekitar 200-160 juta tahun lalu yang membentuk menjadi benua Antarktika, Australia, Afrika, Amerika Selatan, dan Anak Benua India. Adapun, Superbenua Laurasia terpecah kembali menjadi Benua Eurasia (Asia dan Eropa) dan Amerika Utara.
Anak benua India yang merupakan pecahan dari Superbenua Gondwana terus bergerak menjauh dari Gondwana sekitar 110 juta tahun lalu dan mulai bergerak ke utara mengarah ke Benua Eurasia. Semakin bergerak menuju Benua Eurasia, Anak Benua India menabrak Benua Eurasia sekitar 55 juta tahun yang lalu.
Tabrakan yang kuat antara benua India dengan Eurasia menyebabakan terjadinya penumbumbukan yang berakibat terjadinya pegunungan benua. Tumbukan lempeng Benua India dengan lempeng Benua Eurasia dengan gerakan konvergen di mana lempeng Benua India yang bergerak menekan benua Eurasia menyebabkan membentuk lipatan atau pegunungan Himalaya.
Lempeng India mulai meluncur di bawah lempeng Asia, tetapi karena terbuat dari bahan yang lebih keras daripada lempeng samudera, lempeng benua India tidak turun begitu saja. Permukaan mulai melengkung, mendorong kerak dan gumpalan batu kapur ke atas.
Itulah sebabnya, barisan pegunungan Himalaya mulai menjulang ke angkasa.