Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Machhapuchchhre, Gandaki Province, Nepal (Pexels.com/Abdul Kayum)

Intinya sih...

  • Pegunungan Himalaya membentang 2.500 km, melintasi beberapa negara di Asia.
  • Gunung-gunung tertinggi di dunia seperti Everest dan K2 terletak di Himalaya.
  • Himalaya terbentuk akibat tumbukan lempeng India dengan Eurasia, yang masih bergerak konstan.

Pegunungan Himalaya menawarkan pemandangan yang sangat menakjubkan, dimana gunung-gunung yang menjulang tinggi ke angkasa berselimutkan salju-salju putih yang bersih. Paduan warna hijau dari pohon-pohon, putih dari salju, dan langit yang biru menjadikan Pegunungan Himalaya menjadi salah satu spot wisata populer.

Namun, di samping bentang alam yang ditawarkan Pegunungan Himalaya, terdapat sejarah pembentukannya yang menarik untuk dipelajari oleh manusia. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana proses terbentuknya Pegunungan Himalaya, yuk simak ulasan berikut ini!

Pegunungan Himalaya merupakan rumah bagi beberapa gunung tertinggi di dunia

Manali, India (Pexels.com/Piyush Sharma)

Pegunungan Himalaya merupakan barisan pegunungan yang membentang sepanjang 2.500 kilometer dengan lebar yang bervariasi. Mulai dari sekitar 200 hingga 400 kilometer yang melintasi beberapa negara di Asia seperti India, Nepal, Bhutan, Pakistan, Cina, dan Afghanistan.

Pegunungan Himalaya merupakan tempat menjulangnya gunung-gunung tertinggi di dunia dengan kertinggian di atas 8.000 m, termasuk Gunung Everest (8.849 m), Gunung K2 (8.611 m), dan Kanchenjunga (8.586 m). Barisan pegunungan Himalaya merupakan pegunungan benua, artinya bukan gunung api aktif. 

Pegunungan Himalaya dibagi menjadi tiga pegunungan paralel di antara Himalaya Besar, Himalaya Kecil, dan Himalaya Luar. Himalaya besar merupakan pegunungan paling utara dan tertinggi di antara ketiganya dengan ketinggian rata-rata 20.000 kaki (6.000 meter) dan lebih. Di area pegunungan ini merupakan rumah bagi gunung tertinggi no.1 di dunia termasuk Gunung Everest dan K2.

Himalaya kecil merupakan area selatan Pegunungan Himalaya dengan ketinggian rata-rata antara 5.000 hingga 16.000 kaki (1.500 hingga 5.000 meter). Sedangkan Himalaya Luar atau Pegunungan Siwalik merupakan pegunungan terendah dengan ketinggian rata-rata 1.000 hingga 5.000 kaki (300 hingga 1.500 meter).

Bagaimana proses pembentukan Pegunungan Himalaya?

Zanskar, India (Pexels.com/Vikash Singh)

Sebelum lebih jauh mempelajari terbentuknya Himalaya, penting untuk mengetahui dasar pengetahuan Geologi berikut ini. Dalam ilmu Geologi disebutkan bahwa terdapat Superbenua bernama Pangea. Superbenua Pangea tersebut terpecah sekitar 180 juta tahun lalu dan membentuk 2 benua raksasa bernama Laurasia dan Gondwana. Benua Gondwana terpecah kembali sekitar 200-160 juta tahun lalu yang membentuk menjadi benua Antarktika, Australia, Afrika, Amerika Selatan, dan Anak Benua India. Adapun, Superbenua Laurasia terpecah kembali menjadi Benua Eurasia (Asia dan Eropa) dan Amerika Utara. 

Anak benua India yang merupakan pecahan dari Superbenua Gondwana terus bergerak menjauh dari Gondwana sekitar 110 juta tahun lalu dan mulai bergerak ke utara mengarah ke Benua Eurasia. Semakin bergerak menuju Benua Eurasia, Anak Benua India menabrak Benua Eurasia sekitar 55 juta tahun yang lalu. 

Tabrakan yang kuat antara benua India dengan Eurasia menyebabakan terjadinya penumbumbukan yang berakibat terjadinya pegunungan benua. Tumbukan lempeng Benua India dengan lempeng Benua Eurasia dengan gerakan konvergen di mana lempeng Benua India yang bergerak menekan benua Eurasia menyebabkan membentuk lipatan atau pegunungan Himalaya.

Lempeng India mulai meluncur di bawah lempeng Asia, tetapi karena terbuat dari bahan yang lebih keras daripada lempeng samudera, lempeng benua India tidak turun begitu saja. Permukaan mulai melengkung, mendorong kerak dan gumpalan batu kapur ke atas.
Itulah sebabnya, barisan pegunungan Himalaya mulai menjulang ke angkasa.

Apakah ketinggian puncak Pegunungan Himalaya masih terus bertambah?

Gunung Everest (Pexels.com/Prabin Sunar )

Tahukah kamu bahwa puncak Pegunungan Himalaya masih terus bertambah sampai saat ini? Puncak pegunungan Himalaya terus bertambah dikarenakan tumbukan lempeng India dengan lempeng Eurasia yang konstan bergerak sampai saat ini dengan kecepatan sekitar 4-6 cm per tahun (dilansir dari The Geological Society). Sampai saat ini, puncak Pegunungan Himalaya bertambah 1 cm/tahun. 

Lempeng India terus merayap ke utara sejauh 5 cm per tahun, menyebabkan puncak Everest tumbuh sekitar 4 mm per tahun (walaupun bagian lain Himalaya meningkat sekitar 10 mm per tahun). Sementara lempeng tektonik mendorong puncak lebih tinggi ke langit, erosi juga menggerusnya yang membuat ketinggian gunung menyusut.

Pegunungan yang menjadi rumah bagi gunung tertinggi di dunia ini tak hanya memilik pemandangan yang indah dan menarik perhatian, akan tetapi proses pembentukannya pun tak kalah menarik. Proses terbentuknya Pegunungan Himalaya merupakan sebuah fenomena alam yang patut untuk kita ketahui dan pelajari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team