TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Gajah Sumatra, Raksasa Indonesia yang Semakin Terancam Punah

Populasinya kian menyusut dari tahun ke tahun

Seekor gajah sumatra tengah berenang di sebuah sungai. (commons.wikimedia.org/kusuma wijaya)

Gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah 1 dari 3 subspesies gajah asia. Seperti namanya, mamalia besar yang satu ini merupakan satwa endemik Indonesia, khususnya di hutan tropis Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan.

Si raksasa yang menggemaskan ini juga punya peran penting untuk menjaga kesehatan hutan di Pulau Sumatra, lho. Berkat kebiasaan mereka mengembara sambil memakan tumbuhan, gajah sumatra dapat berperan sebagai polinator bagi tumbuhan di hutan-hutan.

Tentunya, bukan itu saja fakta-fakta menarik yang dimiliki oleh raksasa kebanggaan Indonesia ini. Setidaknya, ada lima hal lain yang jadi keunikan dari gajah sumatra. Penasaran, bukan? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

 

1. Ia subspesies gajah asia dengan ukuran paling kecil, tapi jadi mamalia paling besar di Indonesia

Induk gajah sumatra bernama Ria dan anaknya yang bernama Domang di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. (commons.wikimedia.org/Wahyudhie13)

Di antara ketiga subspesies gajah asia yang ada di dunia, ternyata gajah sumatra adalah subspesies dengan ukuran paling kecil. Menariknya, meski paling kecil dari keluarga gajah asia, gajah sumatra justru jadi mamalia dengan ukuran paling besar di Indonesia, lho.

Mengutip dari laman One Kind Planet, ukuran gajah sumatra bisa setinggi 1,9 sampai 2,7 meter. Untuk bobotnya sendiri, gajah sumatra mencatat angka 3 sampai 5 ton. Ukuran tersebut jelas masih jauh lebih besar ketimbang mamalia darat terbesar kedua di Indonesia, yakni badak jawa, yang 'hanya' mencatatkan bobot sekitar 900 sampai 2.300 kg.

Baca Juga: Benarkah Berat Awan Setara 100 Gajah? Ini Fakta Sebenarnya

2. Gading dari gajah sumatra relatif sangat kecil

potret gading dari gajah sumatra yang berada di Taman Nasional Leuser (commons.wikimedia.org/yudhapohan)

Karena berasal dari subspesies gajah asia, jelas kalau penampilan gajah sumatra lebih mirip kepada saudaranya di Asia ketimbang saudaranya di Afrika. Ciri paling mendasar dari gajah sumatra adalah wajah yang bulat, kepala botak dengan telinga bulat kecil, kulit cerah dengan sedikit bintik, dan ukuran gading yang relatif sangat kecil.

Animalia melansir bahwa saking kecilnya ukuran dari gading gajah sumatra, hanya pejantan saja yang tampak memiliki gading dari luar jika dilihat sekilas. Padahal, gajah sumatra betina pun memiliki gading. Hanya saja ukurannya jauh lebih kecil dan tersembunyi ketimbang para pejantan. Adapun, gading dari betinanya hanya akan terlihat ketika mereka membuka bibirnya.

3. Hewan sosial dan bergerak dalam kelompok

Kelompok gajah sumatra beserta pawang sedang berjalan di sungai di Taman Nasional Gunung Leuser. (commons.wikimedia.org/yudhapohan)

Sama seperti jenis gajah lain di dunia, gajah sumatra juga termasuk hewan sosial yang hidup secara berkelompok. Kelompok ini biasanya berisi sekitar 20 sampai dengan 35 individu yang akan saling menjaga satu sama lain sebagai sebuah keluarga.

Dilansir Animalia, umumnya kelompok gajah sumatra terdiri atas beberapa betina, gajah remaja, dan anak-anak. Sementara, para pejantan, khususnya yang sudah tua, akan lebih banyak menghabiskan waktunya menyendiri karena tak mampu untuk mengikuti kelompoknya.

Menariknya, gajah sumatra bisa membuat beberapa suara berbeda untuk berkomunikasi. Ada suara getaran halus, panggilan-panggilan melalui belalai, hingga suara subsonik yang dapat didengar oleh gajah lain hingga jarak 5 km.

4. Hampir tidak memiliki predator alami

ukuran masif dari gajah sumatra yang berada di Kebun Binatang Ragunan (commons.wikimedia.org/Midori)

Statusnya sebagai mamalia terbesar di Indonesia menjadikan gajah sumatra hampir tidak memiliki predator alami. Sebab, harimau sumatra selaku predator alami terbesar di Pulau Sumatra saja tidak pernah terlihat menyerang kelompok gajah sumatra, kecuali pada kasus kecil saat harimau sumatra berhasil memangsa anak gajah sumatra.

Di luar predator alami seperti harimau sumatra, sejatinya hanya manusia yang bisa menundukkan gajah sumatra lewat perburuan. Sama seperti jenis gajah lain di dunia, manusia menargetkan raksasa satu ini untuk gadingnya, sebagaimana dikutip World Wildlife Fund. 

Baca Juga: Kenapa Gajah Berjalan di Jalur yang Sama? Ternyata Ada Alasan Unik

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya