TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Kisah Perang Opium antara Tiongkok Lawan Inggris

Membuat Tiongkok tak berwibawa dan kehilangan wilayah

abc.net.au

Perang Opium adalah peristiwa dua perang antara Tiongkok dan Inggris atas perdagangan opium di Tiongkok. Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan 1800-an mendekati akhir kekuasaan Dinasti Qing.

Banyak sejarawan menyatakan, bahwa Perang Opium adalah awal dari era modern Tiongkok. Lantas apa penyebabnya, bagaimana kejadiannya, dan akibatnya dari perang tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Tiongkok menutup diri dan pedagang Inggris membawa opium yang membuat kecanduan

historyextra.com

Menjelang akhir kekuasaan Dinasti Qing, Tiongkok melakukan ekspor banyak barang bagus ke negara-negara Eropa, diantaranya teh, sutra, dan porselen. Tapi justru sebaliknya, Tiongkok tidak melakukan impor barang. Mereka membatasi diri dan hanya mengizinkan pedagang luar negeri masuk melalui pelabuhan-pelabuhan tertentu yang dijaga ketat.

Dalam usahanya untuk menciptakan pasar baru di Tiongkok, pedagang Inggris dengan bantuan British East India Company mulai mendatangkan opium ke Tiongkok. Opium adalah bahan candu dan terlarang di Tiongkok. Namun, semakin banyak masyarakat Tiongkok kecanduan opium dan pedagang Inggris mulai memperoleh banyak uang dari menjual opium di Tiongkok.

Baca Juga: Amerika Serikat Lawan Inggris, Ini 12 Fakta Perang 1812

2. Otoritas Tiongkok coba menghentikan perdagangan ilegal opium, tapi mendapat perlawanan dari Inggris

nytimes.com

Pemerintah Tiongkok tidak menginginkan keberadaan opium di negaranya. Terlalu banyak masyarakat kecanduan pada bahan itu. Pada 1839, mereka memutuskan untuk mengakhiri perdagangan ilegal opium.

Awalnya, mereka mengirim surat ke pemerintah Inggris dan meminta menghentikan para pedagang opium. Saat para pedagang tersebut masih melakukan jual beli, otoritas Tiongkok menyita lebih dari 20.000 peti opium dari pedagang Inggris. Tak berselang lama, pertempuran meletus antara kedua pihak dan Perang Opium I dimulai.

3. Tiongkok kalah pada Perang Opium I dan harus rela kehilangan Hong Kong

jeremiahjenne.com

Perang Opium I berlangsung selama tiga tahun dari 18 Maret 1839 sampai 29 Agustus 1842. Angkatan Laut Inggris dengan mudah mengalahkan pasukan Tiongkok yang ketinggalan zaman.

Inggris mengambil alih pelabuhan Kanton dan membuka kembali perdagangan opium. Setelah itu mereka menguasai beberapa kota di sepanjang pantai Tiongkok dan membuka blokade jalur kapal dagang. Pada 1842, Tiongkok mulai menyadari kekalahannya dan mau bernegosiasi.

Setelah menang perang, Inggris memaksa Tiongkok menandatangani Perjanjian Nanking. Perjanjian tersebut membuka kembali hubungan dagang antara dua negara dan memberi izin Inggris membuka lima pelabuhan dagang.

Selain itu, perjanjian tersebut juga memaksa Tiongkok membayar 21 juta dolar ganti rugi kepada Inggris dan memberi mereka kuasa atas Hong Kong.

4. Permintaan tambahan Inggris pada Tiongkok kembali memicu Perang Opium II

britannica.com

Perang Opium II berlangsung antara 1856 sampai 1860. Kali ini, Prancis bergabung dengan Inggris untuk melawan Tiongkok. Perang dipicu ketika Inggris mengajukan permintaan tambahan ke Tiongkok, agar mengizinkan perdagangan opium dan membuka semua kota di Tiongkok untuk perusahaan-perusahaan Inggris. Saat pemerintah Tiongkok menolak, tensi kembali meningkat antara dua negara tersebut.

Baca Juga: 6 Fakta Sejarah Perang Kuning, Perang Besar Tionghoa-Jawa Melawan VOC

Verified Writer

Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya