TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Baryonyx, Dinosaurus Karnivora Bermoncong Buaya

Satu keluarga dengan Spinosaurus

Baryonyx (twitter.com/thejurassicmag)

Mengulik mengenai misteri di balik keberadaan dinosaurus memang tidak akan ada habisnya. Pasalnya, keberadaan reptil purba tersebut menyimpan berbagai misteri yang belum dapat dipecahkan secara pasti. 

Salah satu dinosaurus yang menarik untuk dibahas adalah Baryonyx atau yang bernama latin Baryonyx walkeri. Pasalnya, dinosaurus ini dinilai memiliki kekerabatan dengan buaya sebab mempunyai moncong yang panjang seperti seekor reptil buas tersebut. 

Di samping itu, Baryonyx memiliki berbagai fakta tersembunyi yang mungkin belum kalian ketahui sebelumnya. Mau tahu apa saja faktanya? Langsung, simak ulasannya di bawah ini!

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Carnotaurus, Dinosaurus Karnivora Bertanduk 

1. Baryonyx dikenal sebagai dinosaurus yang berasal dari Eropa

Fosil Baryonyx di Inggris. (twitter.com/Bhmllr)

Baryonyx atau yang bernama latin Baryonyx walkeri merupakan salah satu dinosaurus yang berasal dari Eropa. Dinosaurus ini pertama kali ditemukan oleh seorang pemburu fosil amatir bernama William Walker di Inggris Raya pada tahun 1983. 

Sesuai nama ilmiahnya, Baryonyx memiliki arti heavy claw atau berarti kuku besar yang diambil dari Bahasa Yunani. Sementara, nama walkeri diambil dari nama belakang penemunya Walker untuk mengenang jasanya. 

Meskipun fosilnya pertama kali ditemukan di Inggris, tetapi fosil Baryonyx juga ditemukan di Spanyol dan Portugal beberapa tahun kemudian. Reptil purba ini dikenal hidup pada zaman Cretaceous Awal atau sekitar 125 juta tahun yang lalu, dilansir New Dinosaurs

Baca Juga: 5 Fakta Dilophosaurus, Dinosaurus Karnivora yang Dianggap Beracun

2. Dinosaurus karnivora yang cukup besar

Baryonyx (twitter.com/AverageIbukiFan)

Penemuan Baryonyx menjadi fosil dinosaurus pemakan daging pertama yang ditemukan di Eropa. Selain itu, reptil ini termasuk unik karena memiliki moncong yang panjang mirip dengan buaya dengan 95 gigi. Bahkan, moncong tersebut memiliki panjang hingga 31 cm. 

Selain itu, dinosaurus ini memiliki ukuran yang cukup besar dengan panjang yang mencapai 10 meter dan tinggi 2,4 meter. Sementara dinosaurus yang masuk dalam keluarga Spinosauridae ini mempunyai berat yang mencapai 2 ton. 

Sesuai namanya, Baryonyx memiliki lengan yang cukup panjang dengan cakar yang amat besar dibanding ukurannya. Dilansir Mentalfloss, panjang cakar reptil purba ini mencapai 33 cm dan dapat membantunya untuk menangkap mangsa. 

3. Termasuk dinosaurus pemakan ikan dan daging

Baryonyx saat memangsa ikan. (twitter.com/POWERC0SMIC)

Dikutip Thoughtco, moncong Baryonyx memang berbeda dari sejumlah dinosaurus theropoda pada umumnya. Hal ini dikarenakan dinosaurus ini cenderung punya karakteristik seperti buaya dengan moncong panjang dan pipih serta bergigi. 

Maka dari itu, paleontologis memberikan kesimpulan bahwa Baryonyx merupakan dinosaurus pemakan ikan dan daging. Bahkan, ilmuwan mengatakan dinosaurus ini menggunakan moncongnya untuk memancing ikan di danau atau sungai dan mengeluarkannya dari air. 

Teori yang diberikan para peleontologis berasal dari bukti fosil Baryonyx yang menunjukkan adanya ikan purba Lepidotes di dalam perutnya. Selain Baryonyx, beberapa kerabatnya yang lain juga disebut menjadi pemakan ikan, seperti Suchomimus, Irrirator, dan bahkan Spinosaurus. 

Meski begitu, para ilmuwan juga menemukan potongan fosil Iguanodon di dalam perut Baryonyx. Namun, belum diketahui apakah reptil purba ini memang memburunya atau memakan bangkai dinosaurus lain, atau mungkin memang melakukan keduanya. 

4. Baryonyx dan seluruh kerabatnya hidup dalam zaman yang sama

Baryonyx (twitter.com/beeurd)

Baryonyx yang masuk dalam keluarga Spinosauridae dikenal memiliki karakteristik fisik yang mirip. Beberapa kerabatnya diketahui ditemukan di seluruh penjuru dunia, seperti Spinosaurus di Maroko dan Mesir, Suchomimus di Niger, dan Irrirator di Brasil. 

Namun, uniknya lagi seluruhnya tinggal pada waktu yang sama di Bumi, yakni pada zaman Cretaceous Awal. Akan tetapi, masih belum diketahui secara pasti bagaimana reptil bermoncong panjang tersebut tidak dapat bertahan hingga kepunahan massal dinosaurus pada 65 juta tahun lalu. 

Di sisi lain, penemuan fosil Baryonyx juga menjadi alat untuk melanjutkan penelitian fosil Spinosaurus. Hal ini dikarenakan fosil Spinosaurus yang disimpan di Jerman hancur setelah terkena bom Sekutu dalam Perang Dunia II, dikutip Natural History Museum

Penggunaan fosil Baryonyx dikarenakan kedua spesies mempunyai karakteristik yang sama. Meskipun, Spinosaurus punya ukuran yang jauh lebih besar dan disebut dinosaurus pemakan daging terbesar di Bumi. 

Baca Juga: 5 Fakta Gigantoraptor, Dinosaurus Raptor Mirip Burung Raksasa

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya