5 Fakta Unik Golden Pheasant, Hewan Cantik dari Pegunungan Tiongkok!

2. Ciri khas fisik

Dari segi penampilan, golden pheasant jantan memiliki bentuk yang berbeda dengan betina. Golden pheasant jantan sangat mudah dikenali melalui warnanya yang cerah dengan jambul berwarna keemasan, tubuh merah, punggung atas hijau dan dagu, wajah, tenggorokan berwarna seperti warna karat. Sedangkan golden pheasant betina memiliki warna bulu yang lebih pucat yang didominasi warna coklat belang-belang.

Selain itu, golden pheasant jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dengan panjang 90-105 sentimeter dan betina 60-80 sentimeter. Mereka rata-rata mempunyai lebar sayap 70 sentimeter dan berat 630 gram.

3. Kebiasaan hidup

Golden pheasant mempunyai sifat yang sangat pemalu dan lebih sering bersembunyi di hutan yang lebat dan minim sinar cahaya pada siang hari. Sedangkan di malam hari, hewan ini memilih untuk bertengger di dahan pohon yang tinggi. Mereka sebenarnya memiliki kemampuan untuk terbang namun unggas ini selalu terlihat sangat canggung saat terbang. Ketika berkomunikasi dengan sesamanya, golden pheasant memiliki suara yang terdengar seperti "chack chack". Mereka sering terlihat di daerah terbuka pada pagi hari saat mencari makanan.

4. Sistem reproduksi

Dalam satu kali masa persalinan golden pheasant mampu mengeluarkan 5 hingga 12 telur. Dilansir dari laman Animalia.Bio, saat bertelur biasanya sang betina agak sedikit mengalami despresi. Telur-telur akan dapat menetas secara keseluruhan setelah diinkubasi selama 23 hari. Anak dari golden pheasant yang telah menetas akan dapat langsung bergerak dan makan. Golden pheasant betina mencapai kematangan seksual saat berusia satu tahun sedangkan sang jantan di usia dua tahun.